ceuhetty
TS
ceuhetty
Menasihati atau Dinasihati, Kuncinya Tinggalkan Jemawa
Dear kaskuser.



Sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, kita memiliki kewajiban untuk saling mengasihi dan tolong menolong dalam kebaikan. Salah satunya dengan cara saling menasihati.

Orang yang menasihati tidak berarti merasa suci atau lebih baik dari yang dinasihati. Adakalanya orang menasihati karena pernah berada di posisi yang sama. Berharap agar kesalahan yang sama tidak terjadi pada orang lain.

Atau, seseorang menasihati karena memang peduli. Percayalah, orang yang sungguh mengasihi, tidak akan membiarkan diri kita merugikan diri sendiri.



Poin penting yang harus diperhatikan ketika ingin memberikan nasihat pada orang lain adalah, lakukan dengan senyap dan beradab. Penyampaian yang baik akan menghindari orang lain merasa digurui. Jangan sampai kita terlihat jemawa dan menganggap kita paling benar.

Agar kita tidak merasa tersinggung ketika dinasihati, kita harus mengosongkan gelas kita. Karena gelas yang penuh akan susah menerima bahkan cenderung mendekati sombong.



Mungkin benar, bahwasanya dunia ini memang sudah terbalik. Perihal ini, kita bisa melihat dari polah manusia dan aturan yang sudah jungkir balik.

Selain itu, empati manusia terhadap sesama yang kian menipis juga semakin memperparah situasi bumi ini. Telah banyak ketimpangan-ketimpangan terjadi, dan sebagian orang justru memilih untuk menutup mata.

Menutup mata pada kebenaran, enggan peduli apalagi menasihati. Karena terkadang, menasihati justeru dianggap sebuah kejemawaan.

Apa kabar dunia ketika si pemberi nasihat kalah PDdengan si pembuat maksiat?

Kejahatan akan meraja lela, kaum munafikun bisa berkuasa.

Jadi, jangan suka mencemooh orang yang selalu berusaha menebar kebaikan dengan cara memberikan nasihat. Karena sesungguhnya mereka adalah orang penting di dalam kehidupan.



Kita seharusnya berterima kasih pada orang yang mau peduli mengoreksi kesalahan kita. Sebab dari kesalahanlah kita bisa belajar sebuah kebenaran.

Yuk, kita mulai belajar bebenah memperbaiki diri, belajar menerima nasihat, serta belajar memberanikan diri untuk menasihati.



Berhentilah meng-klaim bahwa pemberi nasihat itu harus seseorang yang berwujud malaikat. Karena kita semua ditakdirkan sebagai seorang penasihat, minimal untuk diri kita sendiri.

Kebanyakan dari kita merasa gengsi untuk dinasihati. Bahkan terkadang melihat siapa yang berkata, bukan apa yang dikatakan. Padahal, sekalipun itu keluar dari dubur ayam jika berbentuk telur, sudah seharusnya diambil dan dimanfaatkan, bukan?

Ane Ceuhetty, see you next time, Insya Allah and papay.

Kunjungi Blog Group Kompak di Kaskus. Klik banner di bawah ini.




🌹Opini Pribadi🌹
Diubah oleh ceuhetty 14-07-2020 00:13
iissuwandiorgbekasi67kudanil.la
kudanil.la dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.3K
64
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
Inspirasi
icon
10.5KThread6.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.