AKURAT.CO, Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menilai pembangunan museum nabi dan masjid apung di kawasan Reklamasi Ancol merupakan upaya Gubernur Anies Baswedan merayu warga Jakarta agar setuju Reklamasi .

“Jadi hanya sebagai rayuan gombal supaya masyarakat setuju ( reklamasi ),” kata Trubus saat dikonfirmasi AKURAT.CO, Sabtu (11/6/2020).

Menurut Trubus, Reklamasi di kawasan Ancol sebagai bentuk keberpihakan Gubernur Anies kepada pengusaha. Kata dia, wajar kalau banyak pihak, terutama pendukung Anies menolak kebijakan tersebut. Terlebih, Anies pernah berjanji akan menyetop Reklamasi di Jakarta.

“Ini seperti menina bobokan masyarakat bahwa itu nanti akan dibangun simbol keagaman supaya masyarakat mendukung Reklamasi ini. Ini keberpihakan kepada pengusaha,” tegasnya.

Trubus menyebut, Gubernur Anies hanya berjanji bangun simbol agama di lahan hasil Reklamasi , namun tidak ada jaminan kalau kedepannya lahan tersebut tidak dialihfungsikan untuk kepentingan komersial.

“Ini enggak ada jaminan kalau ini bangun sesuai diomongin. Nanti kalau beralih fungsi Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Pantas Nainggolan menilai Kepgub 237/2020 yang dikeluarkan Anies Baswedan untuk mengizinkan Reklamasi Ancol tak punya pijakan hukum yang kuat lantaran tidak menggunakan Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai landasan hukumnya.

Adapun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RDTR ini telah dicabut Anies pada 2018 lalu untuk direvisi kembali, namun hingga kini belum ada pembahasan di Dewan Kebon Sirih. Jadi kata Pantas, Reklamasi Ancol boleh dilakukan asalkan Perda yang mengaturnya sudah tuntas dibahas dan diundangkan.

“Ya tata ruang kita itu kan sebuah rencana, rencana tata ruang wilayah. Artinya kalau pun belum ada sekarang tetapi di dalam rencana itu seharusnya sudah ada ya kan. Jadi tidak boleh melakukan sesuatu yang di rencana pun belum ada,” tegas Pantas.[]


[url]https://m.akuraS E N S O Rid-1162976-read-wacana-bangun-museum-nabi-trubus-hanya-rayuan-gombal-anies-supaya-masyarakat-setuju-reklamasi[/url]