Bicara masalah sepakbola rasanya tidak ada yang tidak kenal dengan olahraga yang satu ini.
Salah satu cabang olahraga yang paling familier di mata penduduk dunia. Dari anak-anak hingga dewasa bahkan manula banyak yang menyukainya. Bukan cuma laki-laki yang tergila-gila. emak-emak berdaster pun kini mulai banyak yang menyukainya.
Maka tak heran jika musim kompetisi sepak bola mulai digelar selalu di sambut dengan antusias yang tinggi oleh sebagian besar penduduk bumi, tak terkecuali Indonesia.

Dalam segi kualitas,persepakbolaan Indonesia memang belum bisa menyamai klub-klub sepakbola papan atas dunia.
Namun, itu bukan berarti tidak ada penggemarnya.
Bisa anda lihat bagaimana ramai dan serunya saat sebuah pertandingan di gelar.
Suara terompet, genderang yang dipadu dengan yel-yel dari para suporter juga indahnya seni koreografi menjadi nuansa tersendiri dalam kancah persepakbolaan. Bahkan menurut ane tanpa hadirnya suporter di lapangan, pertandingan sepakbola akan terasa kurang sempurna dan jelas kurang asik untuk disaksikan. Maka tak salah bila suporter dalamsebuah laga sepakbola disebut sebagai pemain ke-duabelas.

Keseruan dari pertandingan sepakbola yang digelar, tidak hanya terjadi di lapangan tempat pertandingan dilakukan.
Namun, eouforianya pun dirasakan oleh seluruh pecandu bola meski tak bisa hadir langsung di lapangan. Tidak mengenal wilayah desa ataupun kota. Tidak mengenal kasta ataupun strata. tidak peduli di lembah ataupun di gedung mewah semua merasakan hal yang sama.

Pada thread kali ini ane akan bercerita tentang penggila bola yang tak pernah bisa menyaksikan langsung jalannya pertandingam di lapangan hijau.

Secara ane hanyalah orang desa biasa yang belum pernah sekalipun menyaksikan langsung pertandingan sepakbola di lapangan hijau. Mengenal dan menyaksikan laga tim-tim sepakbola Indonesia hanya sebatas dari layar kaca.
Meski demikian keinginan untuk bisa menyaksikan jalannya pertandingan selalu saja menggelora.
Di tengah kesibukan ane sebagai pekerja
harian biasa, selalu berusaha menyempatkan waktu untuk bisa menyaksikannya. Tak jarang ane bolos kerja jika pertandingan dilakukan saat siang hari.
Jika pertandingan dilakukan malam hari, ane selalu menyempatkan istirahat (leyeh-leyeh) lebih awal. Hal demikian ane lakukan untuk mengumpulkan tenaga agar ketika menyaksikan jalannya laga (apalagi tim kesayangan) bisa lebih bersemangat.

Secara tim ane memang membanggakan Arema FC. Tim sepakbola dari kota dingin, Malang tersebut dalam kancah persepakbolaan nasional patut untuk diperhitungkan.
Berbagai macam tropi dan piala telah berhasil diraih oleh tim Singo Edan ini.

Dalam kompetisi Liga Indonesia, Arema FC pernah berada di puncak sebagai juara satu Liga Utama Indonesia (Galatama) 1993.

Arema FC juga pernah menjadi runer up dua musim berturut-turut dalam kompetisi ISL (Indonesia Super League) pada musim kompetisi 2010-2011 dan 2012-2013.

Pada musim kompetisi tahun ini (Shopee Liga 1, 2020) Arema FC menempati peringkat ke-12. Namun, ini bukan berarti prestasinya menurun.
Menurut pendapat ane,
Putaran pertandingan yang baru saja berlangsung dua pekan dan harus dihentikan oleh PSSI (sampai waktu yang belum pasti) atas himbauan dari pemerintah terkait semakin mewabah nya virus Corona tidak bisa dijadikan barometer untuk menentukan juara.
Masih banyak laga yang belum dijalani.
Jadi, masih terbuka peluang bagi Arema FC untuk mengulang kembali masa emas di tahun 1993 lalu, atau paling tidak menjadi runer up seperti di ISL 8 tahun silam.

Sungguh...! Kembalinya Liga 1 Indonesia sangat ane rindukan.
Bukan sekedar menunggu auman Singo Edan di lapangan hijau dengan genderang juga yel-yel Aremania serta aksi seleberasi pemain muda yang berhasil menorehkan prestasi, tapi lebih dari itu.
Sebagai pecinta sepakbola meski hanya bisa melihat melalui layar kaca sangat merindukan kembalinya kancah persepakbolaan Indonesia dengan wajah yang lebih sempurna tentunya.

Di penghujung thread kali ini, ane ingin mengajak anda sekalian untuk sama-sama berdo'a semoga Covid-19 bisa cepat berlalu dan kita bisa kembali menjalani kehidupan tanpa adanya beban pikiran yang berlebihan dan bagi pecinta bola bisa kembali menyaksikan sepak terjang tim-tim kesayangan di lapangan hijau.