Tapi, belakangan Milan yang dulu sangat disegani seperti kehilangan taji. Ya gak sih? Kalau dulu pemain-pemain elite dunia ingin mencicipi bagaimana rasanya mengenakan jersey merah-hitam, sekarang-sekarang ini sulit melihat ada pemain beken kelas dunia di usia puncak karier ada di sana.

Penyebabnya tentu beragam. Tapi, faktor kekuatan finansial yang gak seperti dulu lagi pasti sangat berpengaruh terhadap posisi Milan di persepakbolaan Italia dan Eropa.

Setelah meraih scudetto musim 2010-2011 itu, posisi terbaik Milan adalah runner-up musim berikutnya (2011-2012). Bahkan, Milan pernah berada di peringkat 10 musim 2014-2015. Bayangkan, tim sekelas Milan tak pernah lagi masuk 4 besar dalam 6 musim terakhir. Luar biasa sih ini.

Nah, ada yang menarik nih dari Milan sekarang, setelah kompetisi bergulir kembali di masa pandemi Covid-19. Kalau fokus ke ajang Serie A, lima pertandingan dijalani dengan baik, sangat baik. Mungkin bahkan mengejutkan fans Milan sendiri.








Selain tak terkalahkan, Milan sanggup mencetak 15 gol dan hanya kebobolan 5. Sebelum kompetisi dipaksa break, Milan kebobolan 34 kali dalam 26 pertandingan. Mencetak 28 gol dalam 26 jornada itu.




Catatan lain, Milan produktif banget di babak II. Dari 15 gol dalam 5 laga terakhir itu, sebanyak 12 gol terjadi di paruh kedua laga.

Menit Produktivitas Milan
00-15: 0
16-30: 2
31-45: 1
------------
46-60: 3
61-75: 4
76-90: 5

Pertanyaan yang muncul tentulahdi urutan keberapa sih idealnya buat Milan di akhir musim ini? Di pekan ke-31, Milan masih ada di posisi ke-7 klasemen namun cuma beda 2 poin dari Napoli dan Roma (#6-5), serta selisih 15 poin dari Inter (#4).




Masih ada 7 pertandingan Serie A bagi Milan untuk mencoba masuk kembali ke-4 besar alias zona Liga Champions setelah terakhir kali musim 2012-2013 (#3).

7 Laga Sisa Milan
Napoli vs Milan
Milan vs Parma
Milan vs Bologna
Sassuolo vs Milan
Milan vs Atalanta
Sampdoria vs Milan
Milan vs Cagliari