• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Karyawan Starbucks Menuliskan Nama ISIS di Gelas Pemesan Muslimah Berjilbab

mbak.far
TS
mbak.far
Karyawan Starbucks Menuliskan Nama ISIS di Gelas Pemesan Muslimah Berjilbab

Republika.co.id


Dengan aksinya yang brutal dan anarkis, nama ISIS dengan cepat dikenal dunia.

Islamic State of Iraq and Syria(ISIS) merupakan organisasi berideologi salafisme, jihadisme salafi, wahabisme yang ingin mengekspansi kekuasaannya ke seluruh dunia dengan membawa hukum syariah dengan cara berjihad.

Kelompok militan ekstremis ini pada mulanya adalah bagian dari al-Qaeda (bergabung dengan al-Qaeda pada oktober 2004), kemudian memisahkan diri dari al-Qaeda pada februari 2014.

Ideologi dan berbagai aksi ISIS sebenarnya sangat jauh dari nilai-nilai serta ajaran islam sehingga wajarlah jika para tokoh muslim seluruh dunia mengutuk ISIS.

ISIS keluar jauh dari ajaran islam sejati.

Karena ISIS adalah teroris yang mengatasnamakan islam, sementara tidak sedikit bangunan-bangunan bernuansa islam juga mereka hancurkan, seperti Makam Nabi Yunus di Nine Veh, Irak, Masjid Agung al-Nuri di Mosul, Masjid al-Qubba Husseiniya di Mosul, dan masih banyak lagi.

Kemudian ane simpulkan, siapapun yang berseberangan dengan ISIS (tidak peduli muslim atau bukan), maka bagi mereka harus diperangi.


Karenanya bodoh jika ada orang yang menuduh seseorang sebagai bagian dari ISIS hanya karena ia seorang muslim yang berkerudung.


Tindakan pelecehan diterima oleh Aisha, seorang perempuan muslim di Amerika Serikat.

Quote:



Pada mulanya Aisha memesan minuman di kedai kopi Starbucks di Saint Paul, Amerika Serikat.

Seperti kita tahu, Starbucks memiliki tradisi menuliskan nama pemesan di bagian samping gelas.

Begitu pula Aisha yang mendapat tulisan di bagian kolom nama pada gelas Starbucks yang ia pesan, tetapi sayangnya bukan nama dirinya, melainkan ditulisi dengan sebutan ISIS oleh salah seorang karyawan yang melayaninya.

Perempuan berhijab itu mengatakan jika si pegawai yang memberi nama ISIS di gelasnya pura-pura tidak dengar jelas nama Aisha saat menulis di gelas.


acehbisnis.com

Manajer Starbucks pun tidak menghiraukan tuduhan aksi islamophobia dan rasis tersebut, dan malah justru membela karyawannya.

"Ketika saya pertamakali menerima minuman saya, saya kaget bahwa di jaman sekarang masih ada yang menulis hal-hal seperti ini," kata Aisha dikutip CBS Minnesota, selasa (7/7/2020).

American Islamic Relations(CAIR) cabang Minnesota belakangan mendesak supaya pegawai itu dipecat. Starbucks juga diminta memberi pelatihan untuk karyawannya.


Seandainya ane yang jadi Aisha, sudah tentu ane marah jika ane disebut ISIS, sama halnya dianggap bagian dari teroris ISIS hanya karena ane muslim dan berjilbab. Meski penyebutan dan tindak pelecehan tersebut dilakukan secara tidak langsung.

Karena jelas, tindakan si karyawan itu memang disengaja. Dan hal tersebut tidak akan terjadi seandainya si karyawan bisa membedakan antara ISIS dan islam.


___o0o___

Opini pribadi
Referensi: 1234.
jwildan13rafifdxAnggadaz
Anggadaz dan 46 lainnya memberi reputasi
47
19.4K
208
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.