adebayu97Avatar border
TS
adebayu97
Skill Cyber Security yang Wajib Dikuasai Agar Dapat Gaji Tinggi
Banyak peluang kerja yang bisa diperoleh di sektor teknologi informasi (TI). Khususnya, untuk bidang cyber security. Permintaan akan tenaga ahli di bidang Cyber Security/ IT Security terus mengalami peningkatan, bahkan diprediksi menjadi salah satu profesi yang akan banyak dicari di tahun 2020 mendatang.

Hal ini dikarenakan banyaknya potensi ancaman kejahatan dunia digital yang dapat mengintai kapanpun.

Karier di bidang Cyber Security sendiri cukup beragam dan dapat ditemukan pada berbagai tipe industri. Akan tetapi untuk bisa terjun ke bidang profesional yang satu ini, pastikan kamu sudah memiliki beberapa skills yang dibutuhkan setiap ahli Cyber Security ini.

Hard skills

 


1. Programming

Pemahaman dasar dalam bahasa pemrograman sangat penting dimiliki oleh setiap ahli Cyber Security untuk mengukur kemungkinan terjadinya serangan pada sistem dan merancang rencana antisipatif terkait hal tersebut di masa depan.

Bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, PHP, Java, dan Shell juga dapat membantu seorang cyber Security agar memahami backend suatu sistem.

Selain bahasa pemrograman, seorang ahli di bidang CyberSecurity juga membutuhkan pengetahuan lain seperti system architecture, management of operating systems, virtualization software, administrasi, dan networking.

2. Analisis dan mitigasi risiko

Tak hanya programming, Anda juga dituntut untuk bisa mengidentifikasi ancaman yang ada. Itulah sebabnya kemampuan di bidang analisis dan mitigasi risiko pun menjadi salah satu skill yang dicari oleh perusahaan besar pada setiap ahli CyberSecurity.

Mitigasi risiko di dunia maya sendiri mengacu pada kebijakan dan proses yang dibuat perusahaan untuk mencegah insiden pelanggaran data dan keamanan, serta membatasi tingkat kerusakan ketika terjadi serangan pada sistem.

Ada tiga komponen dalam mitigasi ancaman pada keamanan dunia maya, yaitu:

Threat remedy, strategi dan alat yang digunakan untuk mengurangi dampak dari ancaman keamanan aktif yang berhasil menyusup ke sistem jaringan pertahanan keamanan perusahaan

Threat prevention, tindakan untuk melindungi aplikasi dan data perusahaan dari ancaman serangan siber

Threat identification, merupakan sebuah alat dan manajemen keamanan yang berfungsi dalam mengidentifikasi ancaman keamanan yang aktif

3. Intrusion detection

Banyak perusahaan besar mulai menyadari bahwa setiap sistem sangat rentan terhadap peretasan. Oleh karena itu, seorang ahli di bidang cybersecurity diharapkan bisa mengurangi risiko terjadinya hal tersebut dengan kemampuannya dalam mendeteksi intrusi.

Dengan keterampilan tersebut seorang ahli cybersecurity dapat mendeteksi aktifitas-aktifitas yang nantinya berpotensi membahayakan sistem sebelum pelanggaran atau serangan terjadi.

4. Cloud security

Skill yang satu ini juga menjadi keterampilan yang belakangan banyak dicari oleh perusahaan besar terhadap ahli cybersecurity mengingat banyak perusahaan di Indonesia yang mulai menggunakan layanan berbasis cloud.

Layanan berbasis cloud memang dikenal rentan terhadap beberapa risiko keamanan siber seperti pelanggaran data hingga peretasan akun. Itu sebabnya keterampilan ini dibutuhkan agar memastikan data yang disimpan pada layanan berbasis cloud tersebut agar tetap aman.

5. Analisis Malware

Ancaman malware merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan dan dihadapi oleh ahli cybersecurity. Mereka diminta untuk lebih proaktif dalam pendekatan keterampilan terkait manajemen ancaman digital.

Lantaran sangat penting bagi perusahaan membuat pemulihan secara cepat setelah adanyanya ancaman ke situs mereka. Tak heran apabila dalam suatu perusahaan pakar Cybersecurity ini sangat dibutuhkan keberadannya, terutama keahlian analisisnya terhadap malware.

6. Enkripsi

Permintaan akan keterampilan enkripsi di antara profesional cybersecurity saat ini semakin meningkat karena perusahaan sudah mulai menyadari serangan siber sangat rentan terjadi dan bahkan menjadi lebih sulit untuk diidentifikasi dan dicegah.
Keterampilan ini dibutuhkan salah satunya ketika perusahaan dihadapkan pada skenario terburuk seperti pada saat mengalami ancaman di mana peretas berupaya mengakses dan mencuri data pribadi suatu perusahaan namun tim keamanan gagal mendeteksinya secara langsung.

Pada skenario seperti ini, enkripsi dibutuhkan sebagai jalur terakhir untuk melindungi data yang ada karena data-data yang sudah dienkripsi tidak dapat diakses tanpa kunci enkripsi.

Selain kemampuan teknis tadi, beberapa perusahaan juga mensyaratkan setiap ahli cybersecurity untuk memiliki sertifikasi sebagai bukti pengetahuan profesional di bidang tersebut. Beberapa sertifikasi yang umumnya dicari seperti :
OSCP (Offensive Security Certified Professional)
GCIH (GIAC Certified Incident Handler)
CEH (Certified Ethical Hacker)
CISA (Certified Information Security Auditor)
CISSP (Certified Information Systems Security Professional)

Soft skills 

Selain kemampuan teknis, ada beberapa keterampilan non-teknis yang dibutuhkan para ahli di bidang cybersecurity, seperti:

- Kemampuan memecahkan masalah
- Perhatian pada setiap detail
- Kemampuan berkomunikasi
- Keinginan untuk terus belajar
- Kemampuan analitis

Baca juga artikel lainnya : IT Security Adalah Faktor Penting untuk Perusahaan


rezkieyAvatar border
jagogkritikalAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.2K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Programmer Forum
Programmer Forum
icon
20.2KThread4.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.