JAKARTA – Pegiat media sosial Denny Siregar geram gara-gara data pribadinya bocor. Ia menuntut pertanggungjawaban dari Telkomsel dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Penulis buku ‘Tuhan Dalam Secangkir Kopi’ itu mengatakan, jika dalam waktu 3×24 jam belum ada penjelasan dari Telkomsel, maka dia akan menempuh jalur hukum.

“Saya butuh penjelasan @Telkomsel kenapa data saya bocor dalam waktu 3×24 jam. Kalau tidak ada penjelasan, saya akan gugat ke pengadilan,” tegas Denny.

Denny curiga Telkomsel sudah menjadi sarang kadrun (kadal gurun). Kadrun adalah istilah yang biasa digunakan oleh para buzzer dan pendukung Jokowi untuk melabeli kelompok Islam yang suka demo, radikal dan anti Pacasila.

“Telkomsel kelihatan sudah banyak kadrunnya. Entah provider lainnya,” kata Denny Siregar melalui akun Facebooknya, Minggu (5/7).

Menurut Denny, data pribadi yang bocor ke publik bisa dimanfaatkan oleh pihak yang bertanggung jawab.

“Bayangkan, akhirnya mereka tahu dimana rumah kita, siapa keluarga kita, apa kebiasaan kita. Dan itu ada bisa ada di tangan orang berbahaya, seperti teroris. Nyawa kita bisa terancam karena data kita tel**jang,” tegasnya.

Dikatakan Denny, apa yang terjadi pada dirinya bisa pula terjadi pada orang lain.

“Karena itu, saya rencana mau menggugat Telkomsel dan Kominfo karena data saya bisa disebarkan ke pihak yang tidak bertanggung jawab. Biarkan saya jadi contoh,” katanya.

Pemilik akun @MurtadhaOne1 mengomentari postingan Denny Siregar yang berencana menggugat Telkomsel ke pengadilan karena data bocor.

“Itu data dari telkomsel? wah kominfo dan telkomsel masih jadi sarang kadrun?,” cuitnya.

https://pojoksatu.id/news/berita-nas...sarang-kadrun/

Mau liat kadrun keluar dari sarang itu gampang. Coba buat aturan pelarangan jilbab / kerudung di seluruh indonesia, dalam kata lain, jilbab adalah hal terlarang di Indonesia.

kita lihat siapa siapa saja yg tidak setuju, nah yg tidak setuju itulah yg kadrun sejati. Sedangkan yg setuju dan biasa saja, itu baru muslim yg toleran dan baik.