• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Mimpi Scudetto Lazio yang tertunda, kini menjauh ?

froyeAvatar border
TS
froye
Mimpi Scudetto Lazio yang tertunda, kini menjauh ?
Quote:





Foto: futballnews.com


Hi agan sista para pecinta sepakbola emoticon-Metal

Setelah masa-masa “lockdown” selama pandemi Covid-19 akhirnya liga sepakbola dunia yang sempat dihentikan kembali bergulir.

Liga-liga besar macam liga Inggris, Liga Spanyol, hingga Liga Italiaakhirnya melanjutkan kompetisi lokal mereka.

Saya merupakan salah satu orang yang sangat gembira melihat liga sepakbola kembali berlanjut, karena kembali bisa melihat tim kesayangan bermain dan dapat menyaksikan serunya kompetisi sepakbola khususnya di Eropa.

Liga Italia dihentikan pada bulan Maret lalu karena kondisi yang tidak stabil setelah virus covid-19cukup cepat menyebar di Italia. Demi menghindari hal yang lebih buruk akhirnya kompetisi olahraga yang melibatkan orang banyak harus dihentikan.

Namun, seiring berjalannya waktu pandemi covid-19 kini mulai berangsur dapat dikendalikan.

Kompetisi sepakbola Italia Serie-A kembali dapat dilanjutkan walaupun harus diadakan tanpa penonton untuk mencegah penyebaran virus, selain itu terdapat protokol-protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh setiap klub untuk menghindari hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan virus covid-19.


Foto: forzaitalianfootball.com


Sebagai pendukung dari klub ibu kota Italia, SS Lazio, saya tentu sangat antusias ketika mendengar kompetisi Serie-A akan dilanjutkan.

Pasalnya ketika kompetisi dihentikan Lazio sedang berada diperingkat dua dengan selisih hanya satu poin dari pemimpin klasemen, Juventus.

Hal yang dikhawatirkan saat itu adalah Lazio akan kehilangan momentum yang sedang baik kala itu sedangkan Juventus yang sedang tidak stabil, dikhawatirkan akan pulih karena memiliki jeda waktu yang cukup panjang untuk memulihkan kondisi.

Juventus, sebelum kompetisi Serie A dilanjutkan kembali sedang dalam kondisi tidak baik, mereka mengalami tiga kekalahan dalam tujuh pertandingan terakhirnya.

Mereka menyerah di Serie A menghadapi Napoli dan Verona lalu kembali mengalami kekalahan ketika menghadapi Lyon di liga Champion.

Tentu hasil pertandingan tersebut cukup menyudutkan Juventus yang tidak konsisten dalam bermain. Kondisi ini akan membebani beberapa pemain Juventus dan bahkan akan memberikan tekanan tambahan pada pelatih mereka Maurizio Sarri.

Disisi lain sang penantang mereka Lazio sedang dalam kondisi On fire dan siap untuk menyalip Juventus.

Sebelum kompetisi dihentikan, kekalahan Lazio di kompetisi Serie-A terjadi pada tahun lalu pada bulan November 2019, Lazio mengalami kekalahan dari Inter dengan skor 1-0.

Setelah kekalahan tersebut Lazio tidak pernah mengalami kekalahan lagi di Serie A hingga kompetisi harus dihentikan sementara.

Kini Liga Italia, Serie A kembali berlanjut sejak bulan Juni.

Kekhawatiran  tentang peforma Juventus yang akan pulih dan Lazio yang tidak lagi panas karena jeda tunda kompetisi yang terlalu panjang terbukti.

Juventus tidak terkalahkan dalam empat pertandingan setelah kompetisi berlanjut. Si Nyonya Tua bahkan hanya kebobolan dua gol dan mampu mencetak 13 gol dalam empat pertandingan tersebut.

Sedangkan Lazio harus mengalami kekalahan perdana untuk tahun ini di kompetisi Serie A pada pertandingan pertama pasca liga dilanjutkan.

Lazio harus mengakui kehebatan Atalanta dengan skor 2-3, walaupun sempat unggul 2-0 pada laga tersebut.

Namun, Lazio berhasil bangkit pada dua pertandingan berikutnya dengan mengantongi tiga poin dari Fiorentina dan Torino dengan skor identik 2-1.

Pada pertandingan keempat Si Elang biru harus kembali menelan kekalahan, kali ini dari AC Milan dengan skor telak 0-3.

Kini Lazio berjarak tujuh poin dari Juventus yang berada di puncak klasmen, selain itu Inter pun mulai mengejar posisi Lazio yang sekarang berada di urutan kedua.


Foto: pesstatsdatabase.com

Masih ada 8 pertandingan tersisa di kompetisi Serie A musim ini.

Tentu masih banyak poin yang bisa dikoleksi oleh Lazio sembari berharap Juventus kembali terpleset dan terkena penyakit “inkonsistensi”.

Lazio harus terus menang untuk memberikan tekanan pada Juventus agar keajaiban bisa kembali terjadi musim ini.

Bila tidak ada jeda kompetisi, kondisi saat ini mungkin akan seperti kompetisi 1999/2000ketika Lazio menyalip Juventus pada pertandingan terkahir untuk meraih Scudetto kedua mereka.

Saat itu Jventus dan Lazio berjarak dua poin, lalu secara mengejutkan Juventus yang hanya menghadapi tim papan tengah Perugia harus kalah 1-0, sedangkan dipertandingan lainnya Lazio menang meyakinkan 3-0 menghadapi Reggina.

Sontak hasil ini membuat Olimpico pecah, para pemain, staff, dan fans Lazio berhamburan dilapangan merayakan gelar scudetto yang diraih secara dramatis.

Bisa dikatakan itu adalah salah satu titik saya mulai menjadi Fans Lazio hingga saat ini. emoticon-Big Grin

Dengan berbagai lika-liku yang dihadapai sejak kebangkrutan yang dialami Lazio kala dipimpin oleh Sergio Cragnotti, kini Lazio bisa dikatakan berada pada kondisi terbaik dalam 20 tahun terakhir pasca Scudetto 1999/2000.

Kesempatan untuk meraih Scudetto seperti ini mungkin tidak akan datang kembali dalam waktu cepat mengingat kini Lazio bukan lagi tim yang berkelimpahan akan uang, namun kualitas pemain saat ini sangatlah baik dan mampu untuk bersaing meraih hasil tertinggi yaitu Scudetto 2019/2020.

Mimipi yang sempat tertunda tersebut kini berlanjut kembali, walaupun sulit tapi selalu ada tempat untuk keajabaiban dalam sepak bola.


Bravo Lazio.
Bravo I Biancocelesti.
 


Diubah oleh froye 08-07-2020 12:30
Isda555Avatar border
doobeyAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
958
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
22.9KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.