Atlet bulu tangkis asal China, Lin Dan, memutuskan pensiun dari tim nasional pada Sabtu (4/7/2020) siang WIB.



Keputusan itu diungkapkan Lin Dan melalui akun media sosial Weibo.

"Dari tahun 2000 hingga 2020, setelah 20 tahun, saya harus mengucapkan selamat tinggal kepada tim nasional. Sangat sulit untuk mengatakannya," tulis Lin Dan di Weibo, sebagaimana dikutip dari laman Xinhua.net.

Pensiunnya Lin Dan sekaligus mengakhiri era generasi F4 bulu tangkis. F4 adalah sebutan untuk empat tunggal putra dunia meliputi Peter Gade (Denmark), Taufik Hidayat (Indonesia), Lee Chong Wei (Malaysia), dan Lin Dan sendiri.

Keempatnya terlibat persaingan ketat pada awal 2000-an. Mereka silih berganti lolos ke partai puncak dan menjadi juara.

Mereka bahkan naik podium Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2005 di Anaheim, California, Amerika Serikat.

Kala itu, Taufik Hidayat keluar sebagai juara setelah mengalahkan Lin Dan. Sementara Peter Gade dan Lee Chong Wei kompak menerima medali perunggu.

Era F4 pun perlahan-lahan sampai pada titik pemberhentian.

Di awali dengan pensiunnya Peter Gade pada tahun 2012. Pria asal Denmark itu memutuskan gantung raket setelah menggelar turnamen perpisahan melawan Lin Dan.

Setahun kemudian, giliran Taufik Hidayat yang memutuskan pensiun setelah tersingkir di babak 32 besar Indonesia Open.

Setelah ditinggal Peter Gade dan Taufik Hidayat, Lee Chong Wei dan Lin Dan masih tampil perkasa di setiap turnamen.

Lin Dan dan Lee Chong Wei juga lolos ke Olimpiade Rio 2016.

Olimpiade Rio 2016 bahkan jadi kali pertama Lin Dan kalah dari Lee Chong Wei di ajang multievent dunia empat tahunan itu.

Pasalnya, Lin Dan selalu menang di dua final Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Di Olimpiade Rio 2016, Lin Dan kalah dari Lee Chong Wei setelah melakoni tiga gim di partai semifinal.



Lee Chong Wei pun juga memutuskan gantung raket pada Juni 2019.

Setahun setelah pengumuman pensiun Lee Chong Wei, Lin Dan akhirnya mengikuti jejak ketiga rekan sekaligus rivalnya itu.

Sementara itu, pensiunnya Lin Dan juga menjadi kehilangan terbesar bagi bulu tangkis China.

Hal itu disampaikan oleh Jurnalis China Sports Insider, Mark Dreyer.

"Akhir dari sebuah era. Lin Dan memenangkan medali emas tunggal Olimpiade pada 2008 dan 2012, dan berada di level domestik dengan Yao Ming dan Li Na," tulis Mark.



Lin Dan meninggalkan serangkaian prestasi yang diraihnya selama 19 tahun berkarier di dunia bulu tangkis.

Dia merupakan pebulu tangkis peraih dua medali emas Olimpiade dan lima kali juara dunia. Lin Dan juga sukses membawa timnas bulu tangkis China meraih trofi di turnamen beregu Piala Thomas dan Piala Sudirman.

Berkat prestasinya, pria yang dijuluki Super Dan itu menjadi satu-satunya pebulu tangkis yang meraih gelar Super Grand Slam.

Super Grand Slam adalah sebutan bagi pebulu tangkis yang sukses menjuarai sembilan turnamen utama yakni Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas, Piala Sudirman, Super Series Finals, All England, Asian Games, dan Kejuaraan Asia.






Sumber : kompas.com