Sumber gambar : di sini

Sudah beberapa bulan terakhir, kita dihimbau untuk tetap di rumah saja. Hal itu dianjurkan, agar bisa memutus rantai penyebaran virus corona yang sedang mewabah. Para pekerja kantor pun, tak sedikit yang melakukan Work From Home(WFH), para pelajar pun juga harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau beberapa daerah ada yang melakukan lockdown maupun new normal. Apapun istilahnya, intinya tetap sama. Yaitu melakukan aktivitas dari rumah.

Ada suka dukanya saat tetap harus di rumah saja. Tentu, kebosanan dan kejenuhan pun akan menjadi bumbu dalam keseharian. Tak jarang pula, pertengkaran pun terjadi antar anggota keluarga. Padahal sebenarnya masalah pemicu pertengkaran itu sepele, tetapi bisa membuat bad moodsepanjang hari.

Masalah-masalah sepele tersebut antara lain :

Untuk saat ini, internet memang sangat dibutuhkan. Baik oleh pekerja, pelajar maupun ibu rumah tangga. Jika jaringan internet tiba-tiba lambat sedangkan kita sedang butuh, maka rasa kesal pun kian menjadi. Saling menyalahkan dan masing-masing pun merasa paling benar. Kalau sudah begitu, bisa bad moodseharian bahkan pekerjaan pun bisa kacau.

Daripada emosi dan saling menyalahkan, di lain waktu ketika harus membutuhkan koneksi internet dalam kondisi prima, sampaikan kebutuhan kepada keluarga. Misalnya : "Besok saya jam 10.00 hingga jam 11.30 WIB, ada ujian online ya! Tolong jangan gunakan internet jika tidak terlalu diperlukan."

Dengan begitu, anggota keluarga lain akan lebih mengerti.

Awalnya, ibu memasak makanan dengan berbagai kreasi. Senang ya, jika masakan atau cemilan buatan ibu selalu tersedia di rumah. Apalagi tinggal makan dan tidak perlu ikut repot-repot membantu masak. Namun karena himbauan tetap di rumah sudah berlangsung hampir empat bulan, ibu pun mulai kehabisan ide untuk mengkreasikan masakan. Akhirnya, itu lagi dan itu lagi yang dimasak. Bosan dan jenuh pastinya dengan masakan bahkan tak ada nafsu untuk makan.

Wajar kok, jika bosan dengan masakan di rumah. Jika biasanya sering makan di luar atau kantin sebelum ada corona, mungkin kangen dengan masakan kantin. Maka boleh kok, sesekali pesan masakan secara online. Supaya tidak jenuh dan uring-uringan yang ujung-ujungnya hanya memicu pertengkaran.

Sesama anggota keluarga, biasanya hanya bertemu pagi dan malam hari. Akhir pekan pun baru bisa merasakan kebersamaan dalam waktu yang lebih panjang. Apalagi bagi pelajar yang menuntut ilmu di kota lain, bisa bertemu keluarga biasanya saat liburan semester atau hari raya.

Di masa pandemi ini, sesama anggota keluarga bisa berkumpul bersama sepanjang hari. Orang tua pun bisa mengawasi anak dengan ketat. Bahkan apapun yang dilakukan anak, akan selalu dikomentari oleh orang tua. Tapi, jangan mudah marah ya kalau sering dikomentari oleh orang tua. Semua itu ada tujuannya dan tentunya tujuan orang tua itu baik. So,tenang saja kalau dikomentari, tetap tersenyum dan jangan terlalu dianggap serius. Sesekali, boleh kok melakukan aktivitas bareng orang tua. Misalnya nonton TV, baca media sosial ataupun video call dengan saudara.

Menonton atau mendengarkan berita, jangan terlalu dibawa cemas. Jika merasa cemas, sebaiknya ceritakan dengan anggota keluarga lain supaya diberi dukungan. Jika kita tetap mematuhi himbauan pemerintah, menerapkan protokol kesehatan dan menanamkan pola hidup sehat pasti akan baik-baik saja.

Semua berharap, pandemi akan lekas berlalu dan keadaan akan menjadi normal seperti sedia kala. Tetap patuhi himbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja. Isi hari-hari dengan pikiran dan tindakan positif. Jangan lupa selalu bersyukur untuk nikmat yang diperoleh hari ini. Ingat, masih banyak di luar sana yang tidak bisa berkumpul dengan keluarga, lho! Jangan menyerah dengan keadaan. Stay Health!