pujanggapalsuAvatar border
TS
pujanggapalsu
MAHARANI suara Pikiranku ( True Story )
Quote:
.

Pagi ini. Gw duduk di halaman beranda rumah. Dengan secangkir teh pahit. Memandang laptop. Dan mulai menulis cerita ini.


Bagian I

Suatu siang di bulan agustus..

Siang itu udara sangat panas. Meskipun tidak seperti panasnya kota kelahiran gw, Jakarta. Tapi, disini, di Bandung, kota yang akan gw jadikan perantauan 4 tahun kedepan, tempat gw akan mendapatkan gelar S1, udaranya terasa membakar. Tapi beruntung, semilir angin yang menelisik, sedikit meredakan rasa panas. Gw dan sahabat gw, Maharani, sedang berjalan menyusuri jalan untuk mencari kos-kosan dekat kampus kami nanti, UN***, yang berada di jl. Pajajaran.

Sebentar, Gw bahas satu satu. Soal Maharani dulu. Gw dan Maharani sudah sahabatan sejak kelas 1 SMA. Dan ajaibnya, kami akan satu kampus lagi sekarang. Bedanya dia jurusan Ekonomi sementara gw jurusan hukum. Ah, gw sangat bersemangat kalo membahas soal maharani. Gini, Maharani itu cantik. Humble, Enerjik, Dan pintar. Rambutnya panjang, tapi selalu ia ikat rapi. Kulitnya putih, badannya langsing dan tinggi. Mungkin sekitar 168 senti. Cukup tinggi bukan untuk seorang gadis? Oh iya, Tapi dia beda agama sama gw. Maharani, dia kristen sementara gw islam. 3 tahun bukan waktu yang sebentar. Jujur, gw sayang sama dia. Lebih dari seorang sahabat. Tapi itu semua hanya sebatas hasrat gw, dan gak pernah menyatakan hal tersebut ke dia. Persahabatan kami lebih dari sekedar rasa ini.

Dan perkenalkan, nama gw Deva Satria.

Setelah kami berkeliling, dari gang ke gang, dari jalan satu ke jalan lainnya, akhirnya kami mendapatkan kos-kosan campur yang lumayan besar. Ada sekitar 15 kamar. 8 di bawah dan 7 di atas.

"Ada sih a yang kosong, 3 kalo gak salah, di atas tapi, mau?" Ujar pak Makun, pemilik kos itu.

Gue menoleh ke arah Maharani. Mengangkat halis.

Maharani mengangkat bahunya. Mungkin yang dia maksud, kenapa enggak?.

"Oh yaudah pak gapapa. Kita bisa liat kamarnya?" Jawab gw.

"Oh iya atuh a boleh. Mari" jawab pak Makun.

Kami bertiga segera ke lantai dua. Pak Makun di depan, disusul gw dan Maharani di belakang.

Di lantai dua itu posisi kamarnya sama seperti di bawah. Berhadapan. 3 di barat dan 4 di timur.

"Nah ini yang masih kosongnya" jelas pak Makun, menunjuk kamar yang berhadapan paling pojok. Jarak kamar yang berhadapan itu sekitar 5 meter. Cukup luas sih. Ada 2 kursi rotan dan satu meja di dekat tembok sebelah utara, dekat kamar kami.

Akhirnya kami sepakat. Gw mengambil kamar sebelah barat dan Maharani di sebelah timur.

"Yaudah a, saya tinggal ya. Sok selamat istirahat" pak Makun segera berlalu.

Kami hanya mengangguk dan tersenyum.

"Dev, bantuin gue beberes ya" pinta Maharani manja.

"Yaelah, pan lo tau gw juga belom beberes. Ntar deh!!" Tolak gw, protes.

Maharani melipat bibirnya. Memicingkan matanya, "oh gitu, emak gw udah nitipin gw ya sama lo, terus hal kek ginian aja lo gak mau bantuin, dimana sih tanggung jawab lo seb..."

"Iya iya bawel, pake bawa bawa emak lo segala!!" Potong gw cepat.

Maharani mengembangkan senyumnya. Merekah. Lalu tangannya menjulur, bermaksud mempersilahkan gw masuk ke kamarnya. Meskipun sudah ada kasur dan lemari, tetep aja pekerjaan ini bakal bikin gw cape bukan main. Sapu sapu, ngepel, mindahin barangnya dan masih banyak lagi. Belum geser geser lemari karena katanya posisinya kurang pas, dia gak suka.

Satu jam... Dua jam... Selesai juga.

Tapi omaygad, kamar gw masih terbengkalai.

"Maacih ya Devaaaa, lo emang cowok paling baik yang pernah gue temuin" puji Maharani dengan nasa sok imutnya.

Giliran udah di bantuin aja, baru muji muji gw.

"Aaah kuya, giliran udah di bantuin aja, baru lo muji-muji gw. Kemaren kemana aja woy?" Protes gw sambil bangkit dari duduk.

"Dih, cowok kok sensian." Cibirnya.

"Bodo amaaaatt Mey" jawab gue. Dan segera berlalu

Iya, Mey adalah nama panggilannya.

Sebelum gw masuk kamar, mey memanggil gw, "ganteng, selamat istirahat ya"

Gw menoleh, "bacot lo mey" sergah gw.

Tapi, tapi, gw seneng sih di puji sama Maharani. Andai aja dia tau perasaan gw. Mungkin dia bakalan sakalor kali ya. Langsung kejang kejang.

"Oh iya" ujar Maharini lagi.

"Paan lagi?? " Tanya gw males.

"See u, tar gw trakrir makan, tenang aja"

Gw menggeleng. Lalj tersenyum kecut, "b e r i s i k" jawab gue dengan mode slow motion dan segera masuk ke dalam kamar.

Ah Maharani, untung gw sayang sama lo. Kalo enggak, ah tau ah gelap gw.
Diubah oleh pujanggapalsu 04-07-2020 03:14
dimaschevy62Avatar border
anunya.kamuAvatar border
pemujaseblacAvatar border
pemujaseblac dan 19 lainnya memberi reputasi
18
6.8K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.