• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kunci Deskripsi Cerita Cuma Butuh 2 Detik Observasi, Menulis di Era New Normal, Yuk?

rendyprasetyyoAvatar border
TS
rendyprasetyyo
Kunci Deskripsi Cerita Cuma Butuh 2 Detik Observasi, Menulis di Era New Normal, Yuk?






Hallo! Selamat datang kembali!

emoticon-Recommended Selleremoticon-Recommended Seller emoticon-Recommended Seller

Quote:




Banyak ketidakpastian dalam hal tulis menulis. Dulu, gue udah pernah bahas berapa panjang chapter yang baik, gimana cara nulis dialog yang baik, dan gimana cara mengatur tensi yang baik, dan kesemuanya punya pola yang sama (cek threadnya di profile gue), maksudnya kesemuanya punya jawaban yang relatif dan gak ada satu aturan baku yang mengatur hal hal tersebut.

Begitupun dengan pembahasan sekarang. Sekarang gw bakal bahas satu hal penting lain yang jadi komponen penting dalam penulisan sebuah fiksi selain dialog, yaitu, jengjeng, Deskripsi.

Quote:


Berapa panjang deskripsi yang baik? Apakah deskripsi yang udah ditulis kepanjangan? Atau deskripsi kalian tentang sesuatu plot itu kependekan? Semua jawaban ini lagilagi relatif, gak ada jawaban yang bener dan gak ada juga jawaban yang salah.



Secara umum, karya sastra bergenre fantasi dan science punya lebih banyak deskripsi dibanding karya sastra lain, kenapa? Alasannya karena genre ini butuh penjelasan yang cukup supaya alur cerita tergambar jelas dibenak pembaca. karya lain, romance misal, gak butuh banyak deskripsi karena kalian tinggal bilang "mobil" dan pembaca udah bisa langsung ngebayangin bentuk mobil kayak gimana.

Quote:


emoticon-Betty

Tapi terlalu banyak deskripsi juga bisa jadi blunder. Pembaca juga gak terlalu peduli terhadap deskripsi lain yang gak penting, contoh nih ya: pola wallpaper dalam sebuah ruangan, berapa jumlah furniture yang ada disana, dan berapa bingkai foto yang tergantung didinding kamar tersebut. Sense menentukan deskripsi mana yang diperlukan dalam sebuah plot penting dalam menentukan pemilihan deskripsi ini

Selain tentang ruangan, deskripsi dalam suatu cerita juga kadang berhubungan dengan deskripsi seorang karakter. Beberapa penulis pemula masih menuliskan tinggi badan secara spesifik, bentuk hidung, warna rambut, panjang rambut, bentuk alis, bentuk mata. Semuanya penting sih sebenernya, tapi kalau semua hal tersebut dideskripsikan dalam satu paragraf maka deskripsi kalian bakal jadi mubazir. PERCUMA BRE!

Quote:




Jangan takut bre, ada tips penting yang gw dapet setelah berseluncur pada beberapa sumber terkait penambahan deskripsi dalam sebuah cerita ini. Jadi katanya cukup tambahkan 2 - 3 deskripsi tentang sebuah ruangan, karakter, atau objek, dan katanya deskripsinya gak usah lebih tapi gak boleh kurang. Penjelasan lebih lengkap ada dibawah, coba scroll.

Quote:


Analogi mudahnya adalah ketika kalian baru bertemu seseorang. Di-momen pertemuan pertama kali ini kalian gak mungkin mendeskripsikan semua ciri orang tersebut dalam satu waktu, pasti ada ciri khas yang melekat dari orang tersebut yang tertangkap pada kesan pertama. Nah ciri khas ini yang pantes ditulis didalam sebuah deskripsi yang lagi kalian susun. Misal ukuran hidung mancungnya yang tidak normal, atau rambut lurus sebahu berponi nya yang menawan (bibib? emoticon-Malu (S)), dll deh. Pembaca hanya perlu sedikit detail khas untuk membentuk imajinasi mereka dan secepatnya kembali ke plot sebelum semuanya jadi membosankan. Gitu.

Quote:


emoticon-Betty

Deskripsi tentang suatu lingkungan? Ini kasusnya sama kayak yang sebelumnya. Coba jalan keluar dan lihat hal apa yang kalian dapet dalam 2 detik pertama. Udara yang seger? Rintik rintik hujan? Rumput halaman tetangga? Atau mungkin bisa juga kondisi jalanan yang lagi macet.

Selain itu, pemilihan deksripsi sih bagusnya juga berkaitan dengan penokohan sebuah karakter. Kalau karakternya suka hujan ya tulis semua detail yang berhubungan sama hujan karena hal ini yang selalu ditangkap pertama kali oleh si karakter tersebut. Sampai disini ngerti kan?



Banyak detail yang bisa ditambahkan dalam sebuah cerita. Hal yang perlu diperhatikan terkait penambahan detail ini adalah sebuah detail atau deskripsi harus bisa membangun cerita yang sedang kalian tulis, kalau gak ya percuma.

emoticon-Recommended Seller




Belum selesai, setelah kalian ngerti gimana cara menulis deskripsi yang baik dan benar, kalian masih harus belajar supaya deskripsi yang kalian tulis tadi menghasilkan "suara" dibenak pembaca. Efek "suara" dalam cerita ini penting untuk mentrigger imajinasi dan membuat feel dari cerita kalian lebih terasa.

Cerita yang bersuara. Iya bersuara tapi gak ngomong beneran juga. Maksud gue sebenernya adalah sebuah cerita yang dimana kata kata yang merangkai didalamnya mampu menimbulkan suara di imajinasi pembaca. Dan merangkai kata supaya menimbulkan efek suara ini sulitnya bukan main. Efek suara dalam suatu cerita biasanya timbul karena kombinasi gaya penulisan seseorang, personaliti sang penulis, dan kemampuan sang penulis dalam melihat sudut pandang sesuatu. Hal ini lah yang membedakan penulis satu dengan penulis yang lain.

Ada beberapa contoh yang bakal gw jelasin dibawah yang gw harap bisa menjelaskan fenomena suara ini, walaupun sebenernya contoh contoh ini makna nya sama.

Quote:


emoticon-Betty

Liat kan, ada banyak cara menjelaskan satu fenomena dalam sebuah cerita. Inilah alasannya kenapa gw dan kalian gak perlu takut dalam menulis sebuah cerita yang udah pernah ditulis karena praktis gak ada satu orang pun bisa menulis dengan gaya penulisan yang sama dengan penulis lain.

Karena format tidak ada yang baku, hal penting yang harus diperhatikan dalam mengekspresikan sebuah kalimat adalah konsistensi. Ada banyak dialog, scene, dan kejadian yang memerlukan ke konsistensi an kalian dalam mengekspresikannya sesuai dengan apa yang sudah dibangun diawal cerita. Semakin banyak karakter semakin banyak juga gaya penulisan yang harus dipertahankan setiap karakter tersebut mengambil peran dalam sebuah ceita. Tujuannya sih supaya pembaca gak bingung dan karakter yang terlibat didalam cerita juga semakin kuat personalisasi nya. Biasanya ada beberapa frase yang disebar dalam tiap chapter untuk mempertahankan inti perjalanan cerita tersebut.



Proses menemukan "suara" dalam sebuah cerita ini gak perlu skill menulis yang bagus tapi kemampuan bersuara ini lah yang merubah sudut pandang pembaca dari sekedar suka menjadi jatuh cinta terhadap cerita kalian. Ngerti keironisannya kan?

Quote:


Jadi gimana caranya menemukan "suara" dalam proses penulisan sebuah cerita? Nih gw coba kasih beberapa saran:

Describe yourself in three adjectives. For example, I might say I'm clever, genuine, and sometimes snarky.

Maksudnya gini, personalitas tiap penulis itu kompleks dan berbelit belit, dengan memilih 3 karakter utama yang ada dalam diri tiap penulis seengaknya bisa membantu mereka untuk membangun "suara" dalam cerita mereka sesuai karakter tanpa harus menyesuaikan dengan keselurahn personalitas.

Write how you talk.

Sesekali coba tulis apa dan gimana cara kalian berbicara deh. Beberapa penulis ada yang lebih suka menulis banyak fragmen dalam sebuah kalimat, ada yang lebih suka kalimat kalimat singkat todo point, tapi ada juga yang suka menggabung keduanya. Tipe kalimat ini juga mendukung aliran apa yang cocok ditulis oleh seseorang, semisal kalian lebih suka menulis kalimat singkat todo point ya mending nulis non fiksi karena cerita fiksi butuh deskripsi yang biasanya gak singkat.

Study your favorite books and blogs.

Pelajarin buku dan blog favorit juga jadi cara lain dalam menemukan sebuah suara dalam cerita. Biasanya sih orang orang pengen jadi sesuatu seperti role model masing masing. Pelajarin cara mereka merangkai kata, pelajarin cara mereka menyalurkan ide,  dan hayati seandainya kalian yang berada diposisi penulis tersebut.



Kalau kalian rasa sudah menemukan sebuah suara tapi masih ada yang ngeganjel waktu nulis mungkin suara yang kalian temuin tadi salah. semisal karakter dalam sebuah cerita ada dalam jumlah banyak, cara tersimpel buat menentukan suara masing masing karakter ya hampir sama kayak cara diatas. tentukan satu-satu dan tetep konsisten dengan pola tersebut sampai ceritanya selesai.

Beberapa penulis keren ada juga kok yang menghasilkan cerita tanpa "suara". Tapi balik lagi, beberapa yang lain tampil apik dan membekas di benak pembaca karena cerita mereka bersuara dan menyentuh relung hati pembacanya.

Udah dulu. Pembahasan skarang gw tutup sampe disini. Semoga penjelasan ini membantu kalian dalam membangun suara di cerita yang lagi ditulis. Sampai ketemu dipembahasan selanjutnya!

Selamat menulis di Era New Normal.
Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan kelapangan.

sumber:
gue ngumpulin info dari banyak sumber dan narasinya juga gue ketik sendiri emoticon-Frown
gambar dari google sih


Quote:


Quote:


emoticon-Keep Posting Ganemoticon-Keep Posting Gan emoticon-Keep Posting Gan


Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES :








 
Diubah oleh rendyprasetyyo 04-07-2020 03:13
gembelngeheAvatar border
dhinyzfrnAvatar border
nirankaraAvatar border
nirankara dan 23 lainnya memberi reputasi
24
4.2K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.