timotiusjosoAvatar border
TS
timotiusjoso
Biografi Steven Adams (Pebasket NBA Yang Mirip Dengan Aquaman)
Steven Adams... Pebasket asal Selandia Baru ini merupakan salah satu pemain yang difavoritkan oleh para fans. Penampilannya yang mirip Aquaman, kekuatannya, hingga “burung besi” yang ia miliki, merupakan beberapa faktor yang membuatnya disukai oleh banyak orang...
 
Halo semuanya, selamat datang kembali di Kaskus! Hari ini, kita akan membahas tentang biografi dari Aquaman-nya NBA, Steven Adams. Baiklah, mari kita langsung mulai...
 


Steven Funaki Adams, lahir di kota Rotorua, Selandia Baru, pada tanggal 20 Juli 1993. Adams merupakan anak terakhir dari 18 bersaudara. Ayahnya, Sid Adams, memiliki 18 orang anak dari berbagai perempuan yang berbeda.
Saat usianya masih 13 tahun, ayah dari Adams meninggal dunia setelah harus bertarung dengan kanker perut, saat itu, Adams mengaku merasa sangat terpukul, karena ia telah kehilangan sosok orangtua yang memimpinnya. Ketika ayahnya meninggal, Adams berubah menjadi anak yang nakal. Ia sering sekali bolos sekolah, ia juga sering berbohong kepada kakak-kakaknya yang saat itu bertugas mengasuhnya.
Saat usianya 14 tahun, salah satu kakaknya, Warren, membawa Adams ke Wellington. Wellington merupakan kota ibukota dari Selandia Baru, dan saat itu, Warren berharap supaya Adams bisa bersekolah dengan lebih serius. Di Wellington, Adams pun bertemu dengan seorang legenda basket Selandia Baru, yaitu Kenny McFadden. McFadden pun saat itu melihat bakat yang dimiliki Adams, dan ia pun kemudian memasukan Adams ke akademi basketnya. McFadden merupakan pelatih yang cerdas, untuk mencegah supaya Adams tidak bolos sekolah lagi, McFadden pun membuat peraturan bahwa Adams harus masuk sekolah setiap hari untuk bisa bermain basket. Setelah lulus SMA, Adams pun kemudian bermain untuk klub Wellington Saints yang berlaga di NBL New Zealand. Adams bermain pada 15 pertandingan disana, dan selama itu, ia berhasil mencatatkan 5.8PPG; 4.3RPG; dan 0.2APG. Ia saat itu berhasil membantu Wellington Siants meraih gelar juara, Adams juga saat itu dinobatkan sebagai ruki terbaik di NBL 2011.
 
Setelah meraih juara di Selandia Baru, pada bulan Desember 2011 ia pun terbang ke Amerika. Disana, Adams sempat bersekolah sebentar di Notre Dame Prepatory School, yaitu sebuah sekolah di kota Fitchburg yang terkenal dengan program bola basketnya. Setelah selesai bermain di Notre Dame, pada tahun 2012, Adams pun masuk ke University of Pittsburgh. Adams merupakan bigman untama di kampusnya, ia merupakan tukang rebound dan tukang blok terbaik di timnya. Bermain sebanyak 32 pertandingan bersama Pitssbrugh, Adams berhasil mencatatkan rata-rata 7.2PPG; 6.3RPG; dan 2BPG.
 


Setelah selesai bermain di musim pertamanya, pada tahun 2013, Adams pun memutuskan untuk meninggalkan kuliahnya untuk mengikuti NBA Draft. Adams pun kemudian terpilih di ronde pertama, urutan ke 12 oleh tim Oklahoma City Thunder. Adams saat itu menjadi pemain Selandia Baru ke-3 yang bermain di NBA, ia juga menjadi pemain Selandia Baru pertama yang terpilih di ronde pertama NBA Draft.
 
OKC saat itu memilih Adams karena Adams memiliki badan yang besar, defense yang bagus, serta masih muda. Di OKC, Adams bertugas untuk memberikan screen yang kuat, defense, serta rebounds. Ia jelaslah masih jauh dari level pemain hebat, tapi OKC saat itu yakin bahwa Adams dapat menjadi center yang bagus di masa depan. Adams total bermain pada 81 pertandingan di musim ruki-nya ini, dan selama itu, ia berhasil mencatatkan rata-rata 3.3PPG; 4.1RPG; dan 0.7BPG.
 


Pada musim keduanya, performa Adams pun terlihat semakin meningkat. Karena performanya yang bagus di playoffs musim lalu, Adams pun akhirnya mendapat menit bermain lebih dari pelatihnya. Kepercayaan lebih dari sang pelatih ini pun mampu dibayar dengan baik oleh Adams. Pada musim keduanya ini, Adams menunjukkan perkembangan, khususnya dalam hal offense. Ia tercatat memiliki 22 pertandingan dimana ia berhasil mencetak double digit points, ini jelas merupakan peningkatan yang besar dibanding musim lalu. Penampilan terbaiknya Adams di musim keduanya ini adalah pada tanggal 25 Desember 2014, tepatnya saat Thunder berhadapan dengan San Antonio Spurs. Saat itu, Adams yang bermain selama 31 menit berhasil mencetak 16 poin, 15 rebounds, 2 steals, dan 3 blok, timnya juga saat itu berhasil mengalahkan Spurs dengan skor 114-106.
 
Pada musim ketiganya, Adams pun telah mengkukuhkan posisinya sebagai starting center dari Oklahoma City Thunder. Adams juga kembali menunjukkan banyak perkembangan di musim ketiganya ini. Di musim ketiganya ini, Adams sudah semakin handal dalam mencetak poin di keramaian, ia juga berhasil memperbaiki presentasi tembakan freethrownya, dari yang sebelumnya sebesar 50%, menjadi 58% di musim ini... ya, itu memang bukanlah presentasi yang bagus, tapi paling tidak Adams menunjukkan perkembangan. Selain tampil bagus di musim reguler, Adams juga menunjukkan performa yang baik dibabak playoffs. Adams saat itu juga berhasil membantu OKC mencapai final wilayah barat, tapi sayangnya, OKC saat itu kalah dari Golden State Warriors dengan skor tipis 4-3.
 


Setelah kalah dari GSW, salah satu pemain penting Thunder, Kevin Durant, memutuskan untuk pergi dari OKC. Dengan kepergian Durant ini, maka OKC pun kehilangan salah satu kekuatan offense mereka. Untungnya, Adams yang saat itu telah memasuki musim NBA keempatnya berhasil step up dengan baik. Selain mampu melakukan defense dengan baik, pada musim tersebut, Adams juga berhasil menolong OKC dalam hal mencetak poin. Pada musim keempatnya ini, Adams yang total bermain pada 80 pertandingan berhasil mencatatkan rata-rata 11.3PPG; 7.7RPG; dan 1BPG.
 
Pada pertengahan tahun 2017, OKC pun mendatangkan 2 pemain bintang baru, yaitu Paul George dan Carmelo Anhotny. Pada salah satu wawancara, Paul George pernah menungkapkan pendapatnya kepada media tentang Steven Adams. Ia berkata, sebelum ia datang ke OKC, ia mengira bahwa Adams merupakan seorang pria besar sombong yang suka mencari masalah, tapi setelah kenal dan bermain dengan Adams, ia mengatakan bahwa dugaannya tersebut salah, dan berkata bahwa Adams merupakan rekan setim yang hebat, lucu, dan tidak suka mencari masalah.
Di musim kelimanya ini, Adams menjadi pemain terbaik ke 3 dari OKC. Ya, Carmelo jelaslah bermain lebih buruk dibanding Adams di musim tersebut!
Ohya, ada yang menarik di musim kelimanya ini. Pada musim 2017/18 tersebut, Adams menjadi satu-satunya pemain di NBA yang memiliki rataan offensive rebounds lebih tinggi dibanding rataan defensive reboundsnya. Hal ini benar-benar luar biasa... mendapatkan offensive rebounds jelas lebih sulit dibanding defenseive rebounds, tapi Adams saat itu bisa mencapai hal tersebut. Adams juga menjadi pemain dengan jumlah boxout terbanyak di musim tersebut dengan 872 box out. Ya, Adams memang hebat dalam melakukan boxout, dan skillnya dalam boxout ini jugalah yang menjadi salah satu faktor mengapa Westbrook bisa mencetak banyak rebounds.
Di musim tersebut, OKC lagi-lagi berhasil lolos ke playoffs, tapi sayangnya, mereka saat itu harus tersingkir dengan cepat usai kalah dari Utah Jazz dengan skor 4-2.
 


Dengan tersingkirnya OKC dari playoffs 2018, maka artinya aksi OKC di musim 2017/18 pun sudah resmi selesai, dan para pemain memiliki waktu luang untuk liburan. Selama offseason 2018 ini, Adams menghabiskan waktunya dengan melakukan berbagai kegiatan, mulai dari bermain game online, liburan ke Korea Selatan, hingga mengadakan camp basket untuk anak-anak yang berada di Selandia Baru. Seluruh kegiatannya ini dapat kalian cek di akun instagram pribadinya, yaitu @stevenadams.
 
Setelah menghabiskan offseason dengan kegiatan positif, Adams pun siap bermain di musim 2018/19. Penampilan Adams di musim ini tidak jauh berbeda dengan musim sebelumnya. Di musim ini, Adams juga lagi-lagi mencetak lebih banyak offensive rebounds dibanding defensive rebunds, dan ia juga kembali masuk ke daftar 3 pemain dengan boxout terbanyak di NBA. OKC yang saat itu dipimpin oleh Wesbtrook dan Paul George juga kembali masuk ke babak playoffs, tapi sayangnya, mereka lagi-lagi harus tersingkir di babak pertama usai kalah dari Portland Trail Blazer dengan skor 4-1.
 


Pada pertengahan tahun 2019, berita mengejutkan pun datang untuk fans NBA. Saat itu, pemain bintang dari OKC, Russell Westbrook ditrade dengan Chris Paul ke Houston Rockets. Chris Paul jelas merupakan jenis point guard yang berbeda dengan Westbrook. Tidak seperti Westbrook yang fokus melakukan rebounds, Chris Paul lebih fokus kepada tugasnya sebagai point guard. Dengan hilangnya Westbrook dari Thunder, kini jumlah defensive rebounds Adams pun lebih banyak dibanding offensive reboundsnya, selain itu, posisi Adams di daftar pencetak boxout terbanyak di NBA juga menurun drastis. Di 2 musim sebelumnya, Adams selalu masuk ke 3 besar sebagai pemain dengan boxout terbanyak, tapi semenjak Westbrook pindah, kini Adams hanya berada di urutan ke 8. Ohya, ngomong-ngomong musim 2019/2020 ini juga merupakan musim yang bersejarah bagi Adams, karena di musim ini, ia untuk pertama kalinya berhasil mencetak threepoints. Pada tanggal 13 Februari 2020, Adams berhasil mencetak threepoints lewat lemparan kuatnya dari tengah lapangan. Threepoints tersebut pun menjadi threepoints pertamanya Adams setelah ia bermain selama 7 tahun di NBA. Sejauh ini, Adams telah bermain pada 58 pertandingan di musim 2019/20, dan selama itu, ia berhasil mencatatkan rata-rata 10.9PPG; 9.4RPG; dan 2.4APG.
 
Saat ini, Adams masih terikat kontrak dengan OKC Thunder. Kontraknya baru akan habis pada akhir musim 2020/21, dan setelah kontraknya habis, entahlah tim mana yang akan ia tuju berikutnya.
 
Baiklah, itulah tadi biografi dari atlet basket Selandia Baru, Steven Adams. Sekian thread kali ini, dan sampai jumpa di thread-thread selanjutnya!

Isda555Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan Isda555 memberi reputasi
2
3.4K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Basketball
Basketball
icon
1.4KThread1.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.