• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • [Nasionalisme-Sejarah] Sejarah Sekitar Proklamasi Kemerdekaan NKRI

rifki.albasyuni
TS
rifki.albasyuni
[Nasionalisme-Sejarah] Sejarah Sekitar Proklamasi Kemerdekaan NKRI
ASSALAMUALAIKUM. WR. WB.

SALAM KESELAMATAN dan SALAM KESEJAHTERAAN

utk KITA SEMUA

Artikel kali ini adalah sejarah lengkap tentang sekitar Hari Proklamasi Kemerdekaan NKRI kita semua. Dibeli dan dibaca artikel ini. Mohon votenya. Semoga bermanfaat untuk NKRI 1000 Windu Lagi, aamiin yra...

PENDAHULUAN


Di masa Perang Dunia II Tentara Sekutu membuat kewalahan tentara lawannya, yang termasuk salah satunya adalah Tentara Jepang. Sejak September 1944, sampai awal Maret 1945, di Jepang terjadi diskusi tentang bagaimana nasib salah satu wilayah kekuasaannya, yaitu Hindia-Belanda (Indonesia-Pen). Akhirnya pada 1 Maret 1945, Hindia-Belanda dijanjikan akan diberi kemerdekaan oleh Jepang. Yang akhirnya nanti menjadi BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai).

PEMBENTUKAN BPUPKI

Pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI baru diresmikan tanggal 29 April 1945, sedangkan pelantikan para anggotanya dilakukan setelah sebulan kemudian, yaitu pada tanggal 28 Mei 1945.

Dalam sebuah maklumat di kemiliteran Jepang, Dokuritsu Junbi Cosakai alias BPUPKI dibentuk untuk "menyelidiki hal-hal yang penting sekaligus menyusun rencana mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia". Dalam maklumat itu juga memaparkan tugas BPUPKI: mempelajari semua hal penting terkait politik, ekonomi, tata usaha pemerintahan, kehakiman, militer, lalu lintas, dan bidang-bidang lain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan Negara Indonesia (Asia Raya, 29 April 1945).


Radjiman Wediodiningrat ditunjuk sebagai kaico(ketua). Ia seorang tokoh yang dituakan, priyayi Jawa berpengaruh sekaligus sosok penting yang turut menggagas Boedi Oetomo pada tahun 1908. Ketua muda adalah Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yoshio (wakil Jepang). Ke-59 anggota BPUPKI didominasi orang Indonesia, termasuk 4 orang dari golongan Cina, 1 orang golongan Arab, dan 1 peranakan Belanda. Selain itu, ada pula Tokubetu Iin (anggota kehormatan), terdiri 8 orang Jepang. Mereka berhak menghadiri sidang meskipun tidak punya hak suara (Marwati Djoened Poesponegoro & Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, 1984:67).

MEMPERDEBATKAN PANCASILA


Rapat-rapat utk menyelidiki / mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia,dibuka pada tgl. 28 Mei 1945 dan berakhir pada tgl 1 Juni 1945.

Pada 2 Rapat tsb terdapat sedikitnya 12 Anggota yg mengikuti Rapat itu. Salah satunya adl M. Yamin dgn gagasan :

1. Peri Kebangsaan.

2. Peri Kemanusiaan.

3. Peri Ketuhanan.

4. Peri Kerakyatan,

5. Kesejahteraan Rakyat.

Mr. Soepomo juga memberi rumusan serupa, yang diberi nama "Dasar Negara Indonesia Merdeka”, yaitu :

1. Persatuan.

2. Kekeluargaan

3. Mufakat dan Demokrasi.

4. Musyawarah,

5. Keadilan Sosial.

Di hari terakhir, pada 1 Juni 1945, pada tgl 1 Juni1945,  75 tahun lalu, Ir. Soekarno memperkenalkan 5 sila / dasar, yang terdiri dari :

1. Kebangsaan Indonesia.

2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan.

3. Mufakat atau Demokrasi.

4. Kesejahteraan Sosial,

5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada hari ke-2 atau sidang tgl 1 Juni 1945 hingga sidang usai belum ada titik temu dan masih memperdebatkan ttg yg akan jadi dasar negara Indonesia ke depannya.

Saat itu, adanya perbedaan pendapat yg sangat berbeda dan cukup bertolakbelakang antara kubu nasionalis dan kubu agamis, yaitu ttg bentuk negara, apakah negara kebangsaan atau negara Islam, meskipun hal ini bukanlah persoalan yang baru (Bernhard Dahm, Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan, 1987:232).

Lalu dibentuklah Panitia Sembilan sebagai upaya untuk menemukan jalan tengah dalam merumuskan dasar negara. Panitia ini terdiri dari Sukarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, M. Yamin, Wahid Hasjim, Abdoel Kahar Moezakir, Abikusno Tjokrosoejoso, Haji Agus Salim, dan A.A. Maramis.

Setelah melewati pelbagai perdebatan yg sengit dalam perundingan yg alot pada sidang Panitia Sembilan tanggal 22 Juni 1945, lahirlah rumusan dasar negara RI yang dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter, yang terdiri dari :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

SIDANG PPKI

Berbeda dari BPUPKI yang masih terdapat pengaruh orang Jepang, seluruh anggota PPKI adalah Orang Nusantara alias Indonesia. Bedanya lagi, orang-orang yang mengisi formasi PPKI dipilih dengan dasar kedaerahan dari daerah-daerah yang ada di Nusantara / orang-orang perwakilan dari daerah-daerah yang ada di Nusantara(Yudi Latif, Inteligensia Muslim dan Kuasa, 2006:342).

Selanjutnya dilaksanakan sidang-sidang oleh PPKI untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar yg berpedoman pada pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945. PPKI merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Soekarno tersebut dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Soekarno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.

Tambahan dan perlu dicatat : Dalam masa perdebatan ini karena adanya perbedaan yang bertolak belakang itu, yang beberapa pihak golongan menyampaikan keberatan atas Sila ke-1, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya. Dengan adanya keberatan dan diminta untuk mengubah Sila ke-1 itu, lalu diberitahukan-lah kepada KH. Hasyim Asyari tentang hal tersebut (keberatan-keberatan dari beberapa golongan dan meminta untuk mengubah Sila ke-1 yang memang masih dirumuskan). Mengetahui keberatan-keberatan tersebut, KH. Hasyim melakukan Sholat Malam untuk meminta petunjuk. Lalu KH. Hasyim Asyari menyetujui dan akhirnya dijadikan-lah Sila ke-1 sesuai Sila ke-1 yang kita semua ketahui, paham dan amalkan sekarang ini. 

Perlu diketahui : Bahwa Alm. Gus Dur (Abdurrahman Wahid) adalah cucu dari KH. Hasyim Asyari. Sedangkan ayah dari Alm. Gus Dur adalah Wahid Hasyim dan kakek dari Alm. Gus Dur adalah KH. Hasyim Asyari diatas itu lho...

Dalam kata pengantar sebuah buku dari pidato tersebut, yang pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Soekarno itu berisi Lahirnya Pancasila.

Jadi, sekarang ini, tanggal 1 Juni sudah resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila lewat Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi).


PENUTUP




Sekian artikel utk memperingati Hari Lahir PANCASILA Kita Semua. Semoga artikel ini bermanfaat utk NKRI 2020 - 2050 dan sampai 1000 Windu Lagi.

Sekian dan semoga Bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas dan jati diri kita semua sebagai BANGSA INDONESIA
yang sudah tertanam dan terpatri sejak leluhur2 kita semua.

...Dan Semoga PANCASILA tidak dilupakan dan dihilangkan dari jiwa-jiwa kita semua sampai 1000 Windu Lagi...

...Sekian dan semoga bermanfaat...


Semoga NKRI menjadi RAYA  


dan


NKRI bertahan 1000 Windu Lagi

Quote:


Diubah oleh rifki.albasyuni 26-06-2020 00:08
dulaputra1994
dulaputra1994 memberi reputasi
-1
672
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.