Pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah Jambi tepatnya di desa Suban Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan Febuari 2018, sebelumnya saya tinggal di Desa Pakam Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara.

Setelah beberapa hari tinggal di Desa Suban, saya merasakan suasana yang sangat berbeda dengan dikampung halaman yang mana perasaan saya terasa sunyi dan sepi setiap pulang kerja, jika dikampung banyak teman nongkrong untuk melepaskan penat setelah bekerja.

Hati saya seolah mengatakan jangan tinggal disini, sejenak saya berpikir apakah aku akan betah disini, melihat suasana rumah yang masih jarang-jarang, aktivitas pemuda pun bila sore hari tidak ada terlihat dan bila malam hari suasana terasa sepi.

Ketika itu saya mengajak teman saya (penduduk asli Desa Suban) untuk keliling-keliling sore karena saya jenuh di rumah, dan diapun membawa saya keliling ke daerah persawahan di Desa Sri Agung Kecamatan Batang Asam, setelah tiba disana sontak saya merasa sangat kagum dengan suasana persawahan padi yang hijau melintang sangat luas dan jalan persawahan pun tergolong bagus untuk dilintasi mobil dan sepeda motor.


Irigasi air yang lebar dialiri air deras yang cukup bersih membuat saya ingin mandi bersama anak-anak yang sedang berenang-renang di dalam air


Ternyata para pemuda pemudi sebagian berkumpul di sini dan nongkrong di pinggir persawahan, ada yang sambil berswafoto ada juga yang hanya nongkrong sambil bawa cemilan sambil menikmati suasana alam persawahan padi yang sangat hijau yang membentang luas membuat pikiran menjadi freshbila memandanginya. Ditambah lagi angin sepoi-sepoi yang sejuk terus-menerus menghembus dan indahnya pemandangan langit sore hari membuat suasana hati menjadi bahagia dan ingin nongkrong lagi esok sore harinya.


Keindahan Persawahan Sri Agung akan terasa indah bila kita melihat dari posisi yang tepat, karena ada perbukitan yang sangat tinggi ya bisa terlihat jelas dari areal persawahan, sehingga bila dipandang tampak seperti persawahan di daerah danau Toba atau daerah pengunungan lainnya.



Bagaimana cara mendapatkan spot berpoto yang indah ?

Anda harus masuk terlebih dahulu kedalam areal persawahan melalui jalan poros atau jali kecil lainnya, untuk jalan poros nanti bisa di lihat dengan jelas dari jalan utama desa, ciri-ciri jalan poros tersebut ada pintu Dam air di persimpangan dan bila masih bingung silahkan bertanya dengan warga sekitar, jangan takut warganya ramah-ramah.

Bagaimana rute jalan ke persawahan Sri Agung ?

Untuk bisa sampai kesana kita memiliki dua jalan, yang satu dari jalan Dusun Kebun dan satu lagi dari Desa Suban, sebenarnya kita bisa melihat arah jalan dari google maps, tetapi saya hanya memberi review medan jalan saja.

Bila anda memilih jalan dari Dusun Kebun, jarak tempuh lebih dekat dari jalan umum lintas timur dibandingkan dari Suban akan tetapi, jalan ini belum diaspal alhasil jalan ini banyak debu dan lubang-lubang besar ditengah jalan. Sedangkan bila dari Suban berbanding terbalik dari Dusun Kebun, jalan dari Suban sudah diaspal semua hingga ke persawahan akan tetapi jaraknya semakin jauh dari jalan lintas timur.

Apakah ada biaya tiket masuk ?

Tidak ada, semua orang bebas masuk kesana tanpa ada larangan kecuali karena PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kita di ijinkan untuk mengelilingi areal persawahan asalkan jangan lewat dari tengah sawah soalnya nanti tanaman padinya rusak.

Apakah ada pantangan disana ?

Untuk pantangan itu ada disemua tempat, namun, disini hanya perlu menjaga adat istiadat berbicara dan tidak melanggar norma agama.

Jadi bagi yang tinggal di Jambi seputaran bisa berkunjung ke desa Sri Agung untuk menikmati hijaunya persawahan dengan angin sepoi-sepoi yang sejuk disore hari.