Ibu rumah tangga mana yang tidak pusing bila melihat tumpukan cucian baju kotor atau pakaian yang harus disetrika? Anak masih kecil-kecil, sementara pekerjaan lain menunggu untuk dikerjakan; memasak, membersihkan rumah, dan lain-lain. Keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan, tidak memungkinkan untuk memiliki asisten rumah tangga. Jadi, mau tidak mau semua harus dikerjakan sendiri.

Hal yang sama memusingkan terjadi juga di keluarga yang mana si istri ikut bekerja guna membantu suaminya mencari nafkah. Selain memiliki kewajiban di rumah, ia juga dituntut profesional di pekerjaannya. Sedikitnya waktu yang tersisa dan dia tidak memiliki asisten rumah tangga mengakibatkan terlantarnya pekerjaan rumah.

Di antara semua pekerjaan rumah, yang paling berat adalah mencuci dan menyetrika. Bila dihadapkan pada dua pilihan pekerjaan itu, mana yang kalian pilih, mencuci atau menyetrika?

Kalau buat saya pribadi, pilihan akan jatuh di menyetrika. Mengapa? Karena pekerjaan ini bisa dilakukan sambil nonton tv atau sambil bernyanyi berkaroke ria alias bisa dibawa santai. Beda dengan mencuci--mencuci di sini yang manual, ya, bukan pakai mesin cuci. Perlu tenaga ekstra untuk menyikat, menggilas, mengucek, serta membilas. Meski banyak berkecipung dengan air, baju akan basah karena peluh.



Menurut saya pribadi, menjamurnya jasa londri kiloan amat sangat membantu menyelesaikan masalah ini. Kita taruh saja di agen londri tersebut dan dalam waktu 2-3 hari, semua sudah beres. Cucian bersih, rapi, wangi, dan kita pun tidak capek.

Kalau dihitung-hitung juga, dengan begini, biaya bulanan yang dikeluarkan jadi lebih irit. Selain hemat waktu dan tenaga, kita tidak perlu beli detergen, pewangi, bayar asisten paruh waktu, dan hemat listrik juga, 'kan?

Setelah sekian lama memakai jasa ini, saya mendapati bahwa, ternyata total biaya londri sebulan masih lebih murah dibanding dengan menyewa asisten paruh waktu cuci dan setrika, loh. Lumayan hemat, 'kan?

Namun, dibalik semua kemudahan dan keuntungan, tentu ada sisi negatifnya. Beberapa kali saya mendapati ada baju yang kurang bersih atau kelunturan. Pernah juga tertukar, rusak bahkan hilang. Sekarang tinggal bagaimana cara menyiasatinya.

Untuk menghindari hal ini, ada baiknya kita juga memilah-milah mana baju yang sekiranya aman untuk dicuci kiloan. Kalau saya pribadi, apabila ada baju yang kotornya keterlaluan, atau bahannya halus dan tipis, saya akan cuci sendiri. Jangan lupa menghitung jumlahnya sebelum dan sesudah dilondri. Jadi, bila ada kekurangan, bisa langsung diklaim. Dan bila kita tahu ada baju yang warnanya luntur, ada baiknya juga dipisahkan dari yang lain. Membungkusnya tersendiri dan memberi tahu mereka agar saat mencucinya tidak dicampur dengan yang lain.

Well, untuk sementara, segini dulu saya membagi pengalaman tentang mengatasi tumpukan baju kotor atau baju bersih yang belum disetrika di rumah. Semoga menjadi masukan dan bisa bermanfaat buar Agan dan Sis semua.

Sampai jumpa lagi di topik berikutnya 🤗.

Belajar Bersama Bisa dan terima kasih. 😊



Berdasarkan pengalaman pribadi.
Foto merupakan koleksi pribadi.