"Aduh, bayinya lucu dan menggemaskan."

Tak jarang saya menemukan perkataan yang terlontar dari beberapa orang saat melihat bayi yang gemuk, montok dan menggemaskan. Namun, Moms perlu tahu loh. Tidak semua bayi yang gemuk itu menandakan mereka sehat, karena bayi yang gemuk dapat membuat mereka sakit dan berbahaya bagi tumbuh kembangnya.

"Bayi saya dari lahir sudah gemuk."

Memang Moms, bayi yang baru lahir ada yang berat badannya kurang, stabil dan gemuk. Akan tetapi, kegemukan pada bayi umumnya diakibatkan dua faktor. Antaranya faktor keturunan dan faktor lingkungan. Dua faktor tersebut memperbesar resiko kegemukan pada bayi, Moms. Jadi ketika kedua orang tuanya ada obesitas maka besar kemungkinan si bayi juga mengalami hal serupa.

"Lalu bagaimana dengan faktor lingkungan?"

Nah faktor lingkungan di sini adalah pemberian susu formula yang berlebihan. Jadi begini, Moms. Kalau kita memberi susu formula yang berlebih, sementara itu si bayi belum bisa melakukan gerakan fisik untuk membakar kalorinya maka mereka akan mengalami kegemukan.

Orang dewasa saja kalau suka makan berlebihan tanpa melakukan olah raga dapat menjadi gemuk. Apalagi bayi yang belum bisa apa-apa. Benar tidak, Moms?

Belum lagi, saat si bayi mulai bisa makan bubur. Pastinya Moms ingin memberikan yang terbaik untuk asupan gizi-nya, bukan? Mulailah Moms mencari bubur yang bisa dikonsumsi oleh si bayi. Iya kalau Moms masak sendiri untuknya, tetapi ada yang tidak bisa masak atau sibuk bekerja sehingga membeli bubur yang dijual di supermarket. Nah ... inilah faktor yang mempengaruhinya juga. Jadi ada baiknya juga kalau asupan gizi-nya harus seimbang.

Seperti yang mendiang nenek katakan, "Lebih baik masak sendiri untuk makanan bayimu nanti. Memang repot dan susah, tapi itu lebih menyehatkan daripada beli di luar." ( btw sampai skrg perkataan itu selalu saya ingat, padahal saya belum menikah )

Oke lanjut lagi, ya Moms. Kegemukan pada bayi memiliki efek yang negatif. Yuk ... sama-sama kita simak di bawah ini 👇

- Gangguan Pertumbuhan pada Tulang

- Pergerakan Menjadi Lamban

- Napas Pendek

- Tekanan Darah Tinggi

- Diabetes

Mengenai tekanan darah tinggi dan diabetes itu benar adanya, Moms. Saya punya tetangga di mana bayinya memiliki penyakit itu. Usianya masih 8 bulan dan gemuk sekali, ternyata ibunya obesitas dan memiliki riwayat penyakit tersebut jadi menurun ke anaknya.

"Lalu apa yang harus dilakukan?"

Menurut Direktur Medis Gramercy Pediactric yang ada di New York. Bayi yang baru lahir dan memiliki berat badan 4,5 kg maka kemungkinan besar seumur hidup mereka akan gemuk.

Moms, ada beberapa hal yang harus dilakukan jika kita tidak ingin bayi mengalami kegemukan, yaitu :

1. Berkonsultasi dengan dokter

Dokter di sini yang dimaksud adalah dokter anak. Saya pernah mengantarkan teman yang sudah punya anak karena suaminya kerja ( waktu itu hanya saya yang tidak menggendong bayi atau membawa anak. Wkwkwkwk ) dan anaknya teman alergi susu sapi saat itu sehingga berat badannya kurus. Untunglah dokternya baik dan mau mendengarkan si pasien.

Kembali lagi mengenai artikel ini. Saat kita ke dokter anak, dokter akan mengamati tumbuh kembang si bayi / anak untuk memastikan pertambahan berat badan mereka konsisten atau tidak.

2. Menyusui

Saat Moms menyusui si kecil itu merupakan bentuk proteksi melawan kegemukan / obesitas. Namun, ada kalanya juga para orang tua tidak memberi asi disebabkan beberapa faktor tentunya. Nah Moms, ternyata pemberian susu formula yang dibarengi dengan pemberian makanan yang berlebihan juga memicu terjadinya kegemukan pada si bayi/anak.

- Mulailah memberi makanan cair pada usia yang tepat

Kendati dokter anak merekomendasikan mengenalkan makanan cair pada usia 4 - 6 bulan, tetapi 40% orang tua justru memberi makanan sejak dini.

Pemberian susu formula lebih dini pada usianya memiliki kecenderungan mengalami obesitas ketika menginjak usia tiga tahun. Penting bagi orang tua untuk mencari tanda-tanda kesiapan dulu dari bayinya apakah si bayi siap diberi makan atau belum.

3. Memilih makanan sehat

Pakar diet menyebutkan jika anak dan bayi perlu diberi makan dengan cara yang sama. Jika anak kelebihan berat badan janganlah disuruh diet, Moms. Beri mereka makanan yang sehat seperti sayur dan buah secara rutin, termasuk protein dan gandum utuh. Jangan biasakan anak mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan. Memang enak, sih Moms makanan tersebut dan membuat anak ketagihan. Namun, hal tersebut tidak baik untuk mereka. Ada baiknya kalau Moms bisa masak sendiri dengan bahan yang alami tentunya membuat si bayi / anak sehat.

4. Mengadaptasi perilaku sehat

Moms, membiarkan anak / bayi makan dalam keadaan bosan, menangis atau marah bukanlah hal yang baik. Hal yang patut kita beri adalah mengajari anak bagaimana menghargai rasa lapar yang mereka rasakan dan berhenti kala mereka sudah merasa kenyang.

Pada tahapan ini, anak memang masih kapan waktunya makan sesuai dengan jam biologis tubuh mereka atau merespon rasa lapar.

5. Banyak Gerak

Moms, kalau bayi sudah bertambah usianya dan mereka ( balita ) senang bergerak ke sana ke mari, lompat atau belarian maka itu juga membuat badan mereka menjadi sehat. Ajak mereka untuk bergerak atau olah raga ringan seperti bermain bola, menyapu.

Itulah Moms, mengapa bayi atau anak tidak boleh mengalami kegemukan. Selain tidak sehat juga berbahaya bagi tubuhnya karena ada beberapa penyakit yang siap mengintai.

Jadi bayi gemuk, montok dan menggemaskan belum tentu sehat. Memang menyenangkan jika melihat anak Moms atau yang belum punya anak melihat bayi yang gemuk, tetapi kasihan juga untuk bayinya.

Nah ... menurut Moms, cara apa lagi yang dapat membuat bayi atau anak terhindar dari kegemukan? Saling berbagi cerita, yuk Moms. Siapa tahu ilmu Moms bisa saya catat dan pelajari agar kelak saat menikah dan punya anak, bisa saya praktekan.

Jangan lupa beri cendol, rate, komen dan share-nya. Terima kasih GanSis.

=Tamat=

Surabaya, 05 Juni 2020

Sumber 1

Sumber 2