joko.winAvatar border
TS
joko.win
YLBHI Minta Jokowi Tertibkan Buzzer, Begini Kata Denny Siregar 
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati meminta Presiden Jokowi menertibkan para buzzer atau pendukungnya di media sosial. Pasalnya para buzzer pendukung Jokowi dinilai sudah melampaui batas.

Menanggapi permintaan YLBHI tersebut, Denny Siregar mempertanyakan keberadaan beberapa media online. Dengan menyebut nama-nama media online tersebut, Denny menilai media tersebut kerap membuat framing busuk untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi.

"Halo @YLBHI trus bagaimana dgn @detikcom @tempodotco @kompascom @republikaonline dan media2 online lainnya yg sering membuat framing busuk utk menyudutkan pemerintahan @jokowi ??" kata Denny dalam akun twiternya @Dennysiregar7, Kamis (4/6/2020).

"Mereka lu sebut apa ? Pembela kebenaran ? Cuihhhh..," tanya Denny.

Sebelumnya Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati mengatakan seharusnya Jokowi bisa mengevaluasi media sosial melalui Kominfo soal peretasan akun akun  pengkritik pemerintah.

Namun, Asfinawati melihat Jokowi seperti tidak mau menggunakan kewenangannya tersebut.

"Ada yang namanya unwiling, dan unable. Kalau itu namanya bukan unable, bukan tidak mampu, itu tidak mau," ucapnya.

Sementara, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian menyebut, buzzer adalah hal yang wajar di negara demokrasi. Menurutnya, setiap kekuasaan memiliki buzzer yang membela.

"Ini fitrah demokrasi, artinya begitu kekuasaan ada yang menggugat pasti ada yang berkelompok untuk membelanya, banyak juga politikus dan pengamat yang tiap hari kritik di media mainstream dengan pernyataan yang menyudutkan bahkan provokatif. Presiden setelah Pak Jokowi juga akan begitu tidak akan ada kekuasaan yang tidak memiliki buzzer itu," kata Donny.

Tetapi, kata dia, para buzzer tersebut tidak dikoordinasikan atau dinstruksikan resmi oleh kekuasaan. Tinggal bagaimana pemerintah mengelola dinamika agar di media sosial tidak menjadi saling serang.

"Tidak ada kekuasaan yang buzzless, tinggal bagaimana kita mengelola dinamika di sosial media supaya yang terjadi bukan saling serang yang mengarah kepada hoaks fitnah dan kekerasan verbal," tutur Donny. 

https://www.netralnews.com/news/nasi...an.buzzer..beg
 
Diubah oleh joko.win 04-06-2020 12:56
nona212Avatar border
jaizalAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 32 lainnya memberi reputasi
27
6.4K
202
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.