Dijaman yang serba modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah tidak bisa dibendung lagi. Perkembangan teknologi sudah menjamah hampir semua aspek kehidupan mulai dari transportasi, telekomunikasi, industri, farmasi dan kesehatan, bahkan baru-baru ini para ilmuwan sedang gencar gencarnya melakukan inovasi dalam bidang pengembangan robot humanoid yang memiliki tingkat kecerdasan setara dengan manusia. Sebuah pengembangan teknologi yang cukup gila tentunya, mengingat dalam beberapa kisah film dan fiksi ilmiah yang mengangkat tema 'masa depan' robot humanoid digambarkan sudah mampu berbaur dengan manusia, mampu mengerjakan pekerjaan yang dilakukan manusia, menjadi teman bagi manusia, bersosialisai dan berinterasksi dengan manusia, bahkan dapat memahami perasaan dan emosi. Bahkan dikisahkan juga robot android memiliki ego tersendiri yang dapat menggantikan peran manusia di bumi ini.

Penggambaran robot humanoid atau android di atas sepertinya sebentar lagi akan segera terealisasikan, karena baru-baru ini para peneliti sedang mengembangkan sebuah alat berbentuk chip tato yang terbuat dari bahan elektroda yang dapat digunakan untuk melihat, mengukur dan memantau aktivitas otak manusia. Bentuk fisik elektroda ini dibuat dalam bentuk yang sangat tipis dan fleksibel hingga dapat ditempelkan pada bagian tubuh manusia, khususnya tengkuk leher. Bahan chip elektroda ini dikatakan dapat dibuat hanya dengan memanfaatkan printer inject biasa, tetapi bahan tinta yang digunakan disini berasal dari material polimer konduktif. 

Teknologi tato elektroda ini dapat digunakan dalam berbagai keperluan, misalnya untuk memetakan emosi manusia berdasarkan ekspresi wajahnya, mempelajari penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi syaraf dan kontrol prostesis. Bahkan peneliti juga terus mengembangkan teknologi chip tersebut agar dapat diupgrade untuk membaca psikologis, mendeteksi penyakit parkinson, gannguan sel neuron penyebab penyakit tremor, kaku otot dan masalah koordinasi syaraf.

Pada dasarnya prinsip kerja dari chip tato ini adalah dengan memantau aktivitas electroencephalogtaphy (EEG) dalam otak manusia secara cepat dan efisien. Menurut Laura Freeari selaku kepala proyek tato elektroda "Gelombang otak berada di frekuensi yang sangat rendah, sinyal EEG memiliki amplitudo yang rendah dan jauh lebih sulit ditangkap dalam kualitas tinggi daripada sinyal lain seperti EMG dan ECG". Dan disinilah alasan diciptakannya tato elektroda tersebut, bahkan sudah terbukti bahwa penggunaan chip tato tersebut sama efektifnya dengan elektrodda konvensional yang digunakan untuk mengukur sinyal EEG.

Dengan adanya pengembangan tato elektroda yang dapat membaca pikiran manusia ini, apakah menjadi awal terbentukknya teknologi robot humanoid yang memiliki tinggat kecerdasan setara manusia ?Apakah akan seperti film Matrix dimana teknologi android mampu mengimbangi pola pikir manusia ? Apakah gambaran masa depan dimana robot-robot mampu berbaur dan berinteraksi dengan manusia benar-benar akan segera terjadi ?  Dan mungkin saja kalimat "Masa depan tidak jauh berbeda dengan apa yang kebanyakan orang pikirkan" itu memang benar adanya. Entahlah, yang pasti perkembangan teknologi yang semakin maju tidak bisa dibendung lagi. 

Sumber Penulisan:1, 2 , 3

Terimakasih atas kunjungannya, semoga menambah wawasan.. salam cendols dan jangan lupa