Mempertahankan rumah tangga ketika pertengkaran terus menerus terjadi. Ketidak harmonisan makin jelas dan komunikasi tidak lagi bisa dijadikan solusi. Setiap hari ada marah kecewa bahkan air mata. Rasanya ingin pergi jauh meninggalkan rumah. Ini loh Alasan yang buat kamu berusaha bertahan membina hubungan rumah tangga walau sudah diujung kehancuran :

1. keuangan : ini selalu jadi alasan utama para sista. biasanya semua pengeluran rumah tangga dan kebutuhan anak selama ini berasal dari kepala rumah tangga. Kalo hubungan nya selesai trus pengeluaran ini itu harus cari sendiri....cari kerja kemana ya? Ngelamar kerja juga susah banget saat ini. Kayaknya banyak banget keraguan, takut untuk melangkah, atau terlalu lama dirumah aja sebagai ibu rumah tangga sampai ga tau lagi dunia luar. Well apapun itu sebaiknya keuangan bukan alasan mempertahankan hubungan. Hubungan yang sehat bukan dijalin atas dasar kebutuhan uang semata. Walaupun uang sangat penting.

2. Anak : banyak dari kita yang kekeh tetap mempertahankan rumah tangga demi anak. Tapi kalo bertahan artinya para kita tersakiti atau hubungan yang tidak sehat sebaiknya ini jangan jadikan alasan. Anak sekarang pikirannya lebih terbuka, tak ada salahnya bicara ada kemungkinan hubungan ayah dan bunda tidak seperti dulu. Seandainya itu terjadi mintalah pengertian anak. Bicarakan dalam keadaan santai dan tenang . Biasanya anak akan dapat mengerti walaupun tetap membutuhkan proses utk pemahaman. Apabila kita tetap bertahan dalam hubungan yang melelahkan atau ada yang tersakiti anak akan menjadi pemurung dan tertekan. Dengan jujur dan menghargai pendapat mereka. Kita bisa kok mengambil keputusan terbaik walaupun itu harus berpisah.

3. Status. Status single parent, atau janda or duda buat sebagian kita mungkin terasa aneh janggal dan sedih. Banyak orang menilai status single, janda atau duda dengan pandangan negatif. Sebenarnya tidak seseram itu kok , saat kita sendiri( lagi ) byk hal yg bisa kita kembangkan seperti hoby, relationship utk bisnis, mencoba berbisnis rumahan, silaturahmi kesahabat smp, sma atau teman kuliah dan banysk lagi.

4. Rasa tidak mampu,rendah diri, frustasi, takut sendiri. Adakalanya kita tau hubungan ini sangat menyiksa tapi rasa tidak mampu melewati kesendirian,mendidik anak sendiri, takut, putus asa,tidak mampu kadang membuat kita tetap diam dalam hubungan yang tidak sehat.

5. Iba. Sebenarnya ini tanda kita masih sangat mencintai pasangan tapi buat apa kita iba pada pasangan kalo pasangan kita tidak iba terhadap diri kita. Pasangan kita adalah orang dewasa. Dia dapat menjaga dirinya sendiri. Justru kita yang sebenarnya tidak siap untuk mengakhiri hubungan karena iba itu adalah kristal cinta.

Well sebenarnya bagus sekali kalau ada keinginan mempertahankan rumah tangga yang berantakan atau diujung kehancuran. Namun itikad ini harus ada pada hati kedua belah pihak. Tidak ada terpaksa, yang ada adalah demi kebaikan bersama termasuk anak anak. Yang tidak boleh adalah mempertahankan rumah tangga yang terus menerus saling menyakiti tanpa ada jalan keluar atau malah berujung kekerasan. Lebih baik kita mengihlaskan rumah tangga berakhir. Demi ketentraman hati bersama.
gambar di ambil dari harianriau.co