bloomberg.com

Bajaj merupakan salah satu sarana trasnportasi publik yang sudah ada sejak dulu. Sarana transportasi ini terus berkurang lantaran banyak orang beralih menggunakan trasnportasi lain dengan alasan kenyamanan dan kecepatan. Apalagi dengan bermunculannya ojek online membuat orang-orang lebih memilih transportasi yang lebih baru ini.

Baru-baru ini pengamat trasnportasi, Djoko Setijowarno, mengusulkan agar ojol digantikan oleh bajaj untuk mengangkut penumpang di masa pandemi. Alasannya karena bajaj dianggap lebih mudah untuk dipasang sekat permanen sehingga menciptakan jarak sosial (social distancing) karena memisahkan antara penumpang dan pengemudi. 

Sungguh ide yang out of the box. Entah gimana ceritanya orang kayak gini bisa disebut sebagai pengamat trasnportasi.

tribunnews.com

Padahal dia sendiri bilang kalo antara penumpang dan pengemudi cukup dikasih sekat agar tercipta social distancing. Kan tinggan dikasih sekat antara pengemudi ojol dan penumpangnya seperti yang diterapkan oleh grab masalah juga beres. Cuman bedanya, driver ojol harus membersihkan skat yang terkena langsung dengan konsumen setiap habis mengangkut konsumen.

selular.id

Lagipula dizaman sekarang itu ojek online jelas lebih unggul ketimbang bajaj. Pengguna jasa ojek online bisa mendapatkan harga yang lebih murah karena mendapat promo, lebih aman karena diawasi perusahaan, lebih mudah untuk dijangkau cukup tunggu depan rumah tanpa perlu susah payah nyari ojol di pinggir jalan, bisa melalui gang-gang kecil yang hanya bisa dilalui motor, dan tidak bising. 

Kalopun mau mengusulkan penggunaan bajaj ya silahkan aja tapi jangan menyarankan untuk menggantikan ojol dengan bajaj. Karena tau sendiri jumlah ojol lebih banyak daripada bajaj. Kalo kayak gitu sama aja nambah pengangguran di negri ini. Biarlah keduanya berjalan bersamaan, biarlah konsumen yang menentukan, pemerintah yang memfasilitasi.

Ane curiga, jangan jangan Djoko Setijowarno ini juragan bajaj. Sampe segitunya pengen gantiin ojol sama bajaj. Harusnya dia lihat dulu transportasi macem angkot yang sama sekali gak ada social distancingnya dan sangat rentan terjadi penularan virus disana. 

sumber + Opini Pribadi