herrypengarang
TS
herrypengarang
Biasakan Tiga Kata Ini pada Anak Sejak Kecil, Apa Gunanya?


Anak-anak tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh banyak hal, terutama lingkungan terdekat dengan mereka. Keluarga pastinya! Ayah bundanya, kakek-neneknya, juga saudara kandungnya. Proses pembelajaran yang bersumber dari keluarga kemudian sekolah, lingkungan bermain, dan saudara-saudara jauhnya membuat anak mengenal banyak hal. 


Bahkan, proses meniru yang memang di situlah secara alami awal mula kita mengenal banyak hal sejak kecil, berpengaruh pada pembentukan karakter. Lewat menirukan atau copy paste dari kebiasaan orangtua, misalnya, mental hingga pola pikir anak terbentuk. Untuk itu, kebiasaan baik yang ditularkan orangtua kepada anak menjadi sangat penting.

Tentu banyak hal baik bisa ditanamkan kepada buah hati sejak kecil. Nah, ada juga tiga kata yang penting dimengerti anak sejak usia dini, setidaknya dibiasakan oleh orangtua agar dipahami maknanya oleh anak-anak. Apa sih tiga kata itu?

1. Tolong



Biasakan anak menggunakan kata ini untuk kalimat-kalimat atau tutur kata tertentu. Terutama ketika si kecil hendak meminta pertolongan kepada orangtua atau orang lain yang bertemu dengannya. Nah, orangtua harus pula membiasakan menggunakan kata ‘tolong’ ini jika ingin meminta bantuan anak-anak. “Tolong, Nak, ambilkan kacamata Ayah di meja.” Atau, “Tolong Mama ya, Kak, iris kecil-kecil bawang putih itu sebelum digoreng.”

Penggunaan kata ‘tolong’ tersebut membuat tutur kata menjadi lunak, adem, padahal kalimatnya bernada memerintah. Ini berbeda bila orangtua seenaknya saja meminta tolong kepada anak, dengan bahasa demikian: “Ambilkan kacamata Ayah di meja!” Atau, “Iris kecil-kecil bawang putih itu sebelum digoreng.”

Jika orangtua membiasakan diri menggunakan kata ‘tolong’ ini untuk menyuruh si kecil maka anak pun otomatis akan menirunya. Anak-anak menjadi terbiasa sejak kecil untuk bertutur kata lembut, sopan, dan tidak mudah memerintah orang lain seenaknya. Itulah setidaknya guna kata ‘tolong’ yang dibiasakan kepada anak sejak kecil, sebelum mereka jadi dewasa, dan berinteraksi dengan banyak orang.

2. Terima kasih


Kita bukanlah manusia super. Setidaknya itu dibuktikan ketika kita meminta pertolongan kepada orang lain, atau ketika orangtua meminta tolong kepada anak-anaknya. Setelah meminta tolong dan mendapatkan pertolongan maka jangan lupa ucapkan terima kasih. Orangtua perlu membiasakan kata ini dalam interaksi sehari-hari dengan anak-anak. “Terima kasih ya, Nak, kamu sudah membantu Ibu memasak di dapur.” Atau, “Terima kasih, Dik, sudah membuatkan kopi untuk Ayah.” 

Salah satu ciri orang yang rendah hati adalah tidak lupa berterima kasih kepada orang lain. Entah itu karena pujian yang diberikan orang lain kepada kita, atau karena kita sudah mendapatkan banyak bantuan yang sangat berkesan. Biasakan menggunakan kata ‘terima kasih’ ini di saat berkomunikasi dengan anak. Dengan demikian, buah hati akan terbiasa pula menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Manfaatnya sangat besar untuk anak, yaitu buah hati menjadi pribadi yang tahu menghargai peran orang lain, tidak mudah lupa diri atas jasa orang lain, dan bisa mengucapkan terima kasih di saat yang tepat.

3. Semoga



Ada saat-saat suka, ada pula saat-saat kita berduka. Itulah hidup, penuh dinamika. Demikian pula saat mendidik anak, kita tidak selamanya berada dalam situasi yang lapang. Ada kalanya harus merasakan kesesakan, sedih, kecewa, bahkan dihiasi dengan air mata. Dalam situasi seperti ini orangtua jangan mudah menyerah. Tunjukkan kepada anak bahwa kita merupakan orangtua yang sabar dan kuat dalam cobaan.

“Ini hanya cobaan, Nak, semoga ke depan hidup kita bisa lebih baik lagi.” Sebagai orangtua, biasakan kita tetap yakin bahwa kita tidak pernah kehilangan harapan, tidak lupa berdoa, dan senantiasa membesarkan hati anak-anak jika kita tertimpa musibah atau kesulitan. Kata ‘semoga’ menjadi penting dibiasakan kepada anak. Di dalam kata tersebut terselip makna doa, bukan makna kepasrahan.

Bisa juga, orangtua mengungkapkan, “Semoga kelak kamu akan menjadi orang sukses melebihi kesuksesan orangtuamu.” Atau, “Semoga berhasil dalam studimu, Nak, meski kita sedang berada dalam situasi sulit.”

Membiasakan menggunakan kata ‘semoga’ sangat bermanfaat untuk mengenalkan harapan, doa, dan cita-cita kepada si kecil. Anak juga tidak akan mudah menyerah jika mengalami kesulitan atau menghadapi tantangan. Kesabaran juga akan mudah dimiliki anak-anak karena buah hati sudah terbiasa menggunakan kata ‘semoga’ sebelum ia beranjak dewasa.

Semoga tulisan ini menginspirasi ya. Jangan lupa bahagia!



Foto: pixabay.com

mr.yuhuu007penyukabirutien212700
tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.7K
20
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.