lurikaAvatar border
TS
lurika
Kumpulan Cerita Pendek By Me


Cerpen

Kejujuran Luri



Malam telah larut, anak-anak panti telah tertidur lelap. Hanya Luri yang masih tersadar. Dia sedang mencatat apa saja yang akan dia beli di pasar besok, karena besok adalah jadwalnya bersama Bu Laras petugas panti untuk mengunjungi pasar untuk membeli kebutuhan panti dan juga kebutuhan anak-anak panti seperti Luri. List belanjaan yang harus dia beli sudah terdaftar semuanya, dan besok tinggal diberikan pada Bu Laras.


Pagi menjelang, udara dingin menembus masuk kedalam kamar Luri. Luri terbangun dengan sedikit kecemasan, dia menengok teman sekamarnya. Ternyata temannya sudah bersiap-siap untuk sholat subuh. Itu berarti sebentar lagi Bu Laras akan datang membangunkan mereka untuk yang ketiga kalinya. Tidak berapa lama tiba-tiba pintu kamar Luri diketuk.

" Ri, Luri,,, Nak ayo bangun sayang.. ini sudah subuh, lekas bangun dan sholat subuh yah. Setelah itu kita berangkat ke pasar ". Kata Bu Laras dari balik pintu.

" Iya Bu, Luri sudah bangun. Mau siap-siap sholat dulu Bu". Kata Luri berbohong.

" Hari ini jadwal kamu ke pasar yah ? Tanya temannya

" Iya, makanya aku ngga mau sholat subuh dulu takut telat, jadi mau langsung mandi aja " jawab Luri sambil senyum-senyum. Temannya hanya mengkerutkan dahinya tanda tak mengerti.

" Oh iya, tapi kamu jangan bilang ke Bu Laras yah kalo aku ngga sholat " Sambung Luri dengan nada pelan. Temannya hanya mengangkat bahu saja tanda tidak peduli. Luri menarik nafas dalam atas reaksi temannya.

Tiba saatnya Luri dan Bu Laras berangkat menuju pasar yang jaraknya lumayan jauh dari panti mereka. Luri terlihat bersemangat, ini hal yang paling dia sukai bepergian jauh dari panti dan melihat suasana luar yang berbeda jauh dari suasana panti.

Setibanya di pasar Luri dan Bu Laras dengan cekatan menuju tempat biasa yang mereka datangi, berbelanja keperluan panti dengan cermat sesuai harga yang tertera pada nota belanja yang diberi oleh ibu kepala panti.

" Bu Laras. Luri mau jepitan rambut ini, ini lucu Bu ? Warnanya pink trus ada pitanya lagi Bu. Apa Luri boleh dibelikan ini juga Bu ? Kata Luri sambil memasang wajah memelas.

" Nanti saja belinya, jepit rambut kamu sudah ada, tidak baik terlalu banyak memiliki barang dengan kegunaan yang sama Nak, kecuali barang tersebut sudah rusak, dan jepit rambut kamu masih sangat bagus sayang " Jelas Bu Laras. Luri memasang wajah cemberut sambil berpikir bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan jepit rambut itu.

Hari sudah mulai siang saatnya untuk mereka kembali ke panti. Luri tidak cemberut lagi dan terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya yang membuat Bu Laras merasa ada yang janggal dari sikap Luri.

Sesampainya di panti Kak Laras menaruh semua belanjaan di dapur, mengatur setiap belanjaan pada pos-posnya. Setelah itu, dia bergerak menuju kamar Luri.

" Hay Ri, kamu sedang apa sayang ? Tanya Bu Laras. Luri terdiam. Dia teringat kelakuannya hari ini. Dia sudah berbohong dan juga sudah melakukan tindakan yang tidak terpuji. Dia takut, dia tahu pasti dia akan dihukum jika dia mengatakan semuanya.

" Kamu tahu sayang, hal apa yang paling mulia dan berharga di dunia ini ? Tanya Bu Laras lagi. Luri hanya menggeleng dan tidak berani menatap wajah Bu Laras.

" Yang paling mulia dan berharga itu adalah KEJUJURAN sayang, kejujuran membuat kita berharga dan mulia, bukan saja di mata sesama manusia tapi juga di mata Allah, kejujuran menuntun kita menuju ke jalan yang benar, ke jalan yang selalu di Ridhoi oleh Allah SWT sayang, jadi kamu juga harus bersikap jujur yah sayang " Kata Bu Laras panjang lebar.

" Bu Laras, maafkan Luri yah Bu, Luri sudah tidak bersikap jujur, tadi subuh Luri tidak sholat subuh karena Luri tidak ingin terlambat untuk ke pasar. Dan saat di pasar Luri mengambil jepitan rambut yang luri suka tanpa sepengetahuan Bu Laras dan ibu penjual tadi. Luri minta maaf yah Bu, Luri mau ke pasar lagi untuk mengembalikan jepitan rambut yang sudah Luri ambil Bu " Kata Luri sambil terisak.

Bu Laras merasa lega karena Luri anak panti yang dia sayangi berani berkata jujur. Dan untuk masalah yang Luri ceritakan sudah diketahui Bu Laras sebelum Luri menceritakannya, juga tentang jepit rambut itu sudah di bayar oleh Bu laras.

Bu Laras tersenyum bangga dengan kejujuran Luri dan memeluknya erat layaknya anak kandung sendiri.
Diubah oleh lurika 26-10-2020 21:16
Richy211Avatar border
embunsuciAvatar border
o.bestAvatar border
o.best dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.