fikarzz
TS
fikarzz
Perang Punisia Pertama (The Punic Wars), Dimulainya Persaingan Romawi & Kartago

Patung Hannibal yang merupakan seoang Jenderal sekaligus pahlawan perang bagi Kartago. Namanya begitu akrab ditelinga para penikmat film bertema perang dan sejarah hingga saat ini.

بِسْمِ اللهِ الرحْمَنِ الرحِيمِ


Shalom. Apa kabar agan dan sista? Semoga dalam keadaan sehat sentosa ya. Pada kesempatan kali ini saya akan menerbitkan Thread pertama saya. Ya walaupun sudah mulai ngaskusk sejak 2013 akan tetapi sempat hiatus beberapa tahun dan kemudian sudah mulai aktif kembali ngaskus 2 taun belakangan ini.

Spoiler for Kapal Perang Kartago:


Kartago (Carthage) adalah nama dari suatu negara dari masa Sebelum Masehi (SM) yang pusat pemerintahannya terletak di kota Kartago (sekarang termasuk dalam wilayah modern Tunisia). Itulah sebabnya di masa kini, timnas sepak bola Tunisia menggunakan nama "Elang Kartago" (Les Aigles de Carthage) sebagai nama julukannya. Saat negara Kartago masih berdiri, negara ini pernah memiliki daerah kekuasaan yang mencakup wilayah modern Spanyol & pantai utara benua Afrika.

Kartago juga terkenal karena di masa lampau, kekaisaran ini pernah terlibat konflik dengan Republik romawi Kuno. Konflik antara Romawi dengan Kartago ini dikenal dengan nama "Perang Punisia" (Phoenician Wars) atau "Perang Punik" (Punic Wars). Nama "Punisia" digunakan untuk menyebut perang ini karena Kartago didirikan oleh suku bangsa Punisia, suku bangsa yang menghuni wilayah sekitar Laut Mediterania & terkenal akan keterampilannya dalam berlayar.

Total, Republik Romawi & Kekaisaran Kartago pernah terlibat perang sebanyak 3 kali. Rentang waktu dari awal Perang Kartago Pertama hingga akhir Perang Kartago Ketiga mencapai lebih dari 1 abad. Dan sesuai dengan judulnya, artikel kali ini akan fokus membahas Perang Kartago Pertama yang terjadi pada tahun 264-241 SM. Dalam jangka panjang, perang ini berdampak pada menguatnya hegemoni Romawi di Laut Mediterania & sekitarnya.

LATAR BELAKANG

Di abad ke-3 Sebelum Masehi (SM), wilayah Romawi mencakup Semenanjung Italia bagian tengah & selatan. Di seberang selatannya, terdapat Kerajaan Kartago yang wilayahnya terbentang di pantai utara Benua Afrika. Selain pesisir utara Afrika, wilayah Kartago juga mencakup pulau-pulau kecil di sebelah barat Romawi seperti Pulau Korsika, Sardinia, & Sisilia bagian barat.

Keberhasilan Kartago menguasai wilayah-wilayah tersebut tidak terlepas dari angkatan lautnya yang superior. Berkat angakatan lautnya pulalah, Kartago bisa mendominasi aktivitas perdagangan yang berlangsung di Laut Mediterania. Hubuungan Kartago dengan Romawi sendiri pada masa itu bisa dibilang harmonis. Namun semuanya berubah saat kedua negara tersebut terlibat perebutan pengaruh di Pulai Sisilia.

Spoiler for Peta wilayah Sisilia yang berada di wilayah negara Italy saat ini ::


Pada tahun 288 SM, kelompok tentara bayaran Mamertini (Mamertines) yang berasal dari Semenanjung Italia menduduki kota Messana yang terletak di sebelah utara Pulai Sisilia. Tindakan Mamertini tersebu lantas menuai rasa tidak suka dari Syracuse, negara yang terletak di Pulai Sisilia tenggara. Maka, Hieron II selaku raya Syracuse kemudian mengerahkan pasukaknya untuk menginvasi Messana.

Berada dalam kondisi terdesak, pada tahun 265 SM Mamertini kemudian meminta bantuan kepada Kartago & Romawi. Permintaan tersebut langsung disanggupi oleh Kartago yang kemudian mengirim pasukannya ke Messana. Sementara itu di lain pihak, Romawi akhirnya turut menyatakan kesediannya untuk mengirimkan pasukan ke Messana. Romawi berharap dengan mengirimkan pasukan ke Messana, Romawi bisa mengimbangi pengaruh Kartago di Sisilia.

Saat Mamertini menerima kabar bahwa Romawi setuju untuk mengirimkan pasukannya, Mamertini langsung mengusir keluar pasukan Kartago yang sudah lebih dulu berada di Messana. Merasa tidak terima dengan persitiwa tersebut, Kartago pun kemudian menjalin persekutuan dengan Syracuse untuk bersama-sama memerangi Romawi & Mamertini, sekaligus menandai dimulainya Perang Punisia Pertama.

BERJALANNYA PERANG

Dimulai di Sisilia 

Pasukan darat Romawi akhirnya tiba di Messana pada tahun 264 SM. Sesudah itu, pasukan Romawi bergerak ke arath selatan & berhasil mendesak mundur pasukan Syracuse. Supaya wilayahnya tidak dicaplok oleh Romawi Hieron II pun terpaksa menyerah & menjalin persekutuan dengan Romawi. Dengan tunduknya Syracuse, Romawi kini bisa mengalihkan fokusnya ke laut.

Romawi sadar bahwa kalau mereka ingin memperkuat kedudukannya di Sisilia, mereka harus bisa menghentikan pasukan laut Kartago. Namun permasalahannya adalah jika Kartago merupakan salah satu kekuatan maritim terkuat pada masanya, pasukan Romawi pada waktu itu belum banyak memiliki pengalaman tempur di laut.

Spoiler for Peta Sisilia semasa Perang Kartago Pertama:


Untuk mengatasi masalah tersebut, Romawi lantas membangun 20 kapal trireme (kapal dengan 3 baris dayung) & 100 kapal quinquereme (kapal dengan 3 barus dayung namun dengan jumlah pendayung lebih banyak) hanya dalam kurun waktu 60 hari dengan memakai kapal Kartago yang terdampar sebagai patokan desainnya. Sambil menunggu kapa-kapal tersebut selesai dirakit, pasukan Romawi melakukan simulasi pertempuran di laut di atas barisan kursi yang ditata di atas daratan. 

Romawi juga membuat perangkat khusus bernama "corvus", sejenis jembatan kecil yang bagian b awahnya dilengkapi dengan duri pengait. Rencana Romawi adalah saat kapalnya sudah berjarak cukup dekat dengan kapal musuh, pasukan Romawi bisa mengaitkan corvus ke kapal musuh & kemudian menaikinya untuk menyebrang ke kapal musuh. 

Sesudah itu, pasukan Romawi bisa memanfaatkan keterampilan mereka dalam pertempuran jarak dekat untuk mengalahkan pasukan musuh & merebut kapalnya. Sebelum Romawi menggunakan corbus, taktik yang lazim digunakan dalam peperangan di Laut Mediteraia pada masa itu adalah dengan menabrakkan haluan ke badan kapal musuh (ramming) supaya kapal musuh oleng & awak kapalnya berjatuhan ke laut.

Penggunaan corvus terbukti sebagai inovasi jitu. Dalam Pertempuran Mylae di tahun 260 SM, armada Romawi yang berkekuatan 145 kapal berhasil mengalahkan armada Kartago yang berkekuatan 130 kapal. Selain karena faktor penggunaan corvus & keunggulan jumlah kapal, alasan lain kenapa pasukan Romawi bisa keluar sebagai pemenang adalah karena pasukan Kartago cenderung menganggap remeh lawannya & tidak mencoba menata kapal-kapalnya dalam formasi tempur yang rapi.

Tren kemenangan pasukan Romawi di laut terus berlanjut dalam Pertempuran Ecnomus (256 SM), salah satu pertempuran laut terbesar dalam sejarah pra-Masehi. Dalam pertempuran tersebut, sebanyak 330 kapal perang Romawi berhadapan dengan lebih dari 300 kapal perang Kartago. Untuk memecah belah formasi pasukan Kartago, Romawi memecah armadanya kedalam 4 kelompok tempur berbeda. Hasilnya efektif. Pasukan Romawi berhasil menenggelamkan 100 kapal Kartago & hanya kehilangan 24 kapal.

Spoiler for Ilustrasi pasukan Romawi (kiri) saat menyebrang ke kapal musuh menggunakan corvus:


Berlanjut ke Afrika

Sukses mengalahkan Kartago di laut, pasukan Romawi kemudian melancarkan invasi langsung ke Afrika & berhasil menduduki ibukota Kartago pada tahun 255 SM. Namun peruntungan Romawi tersebut tidak berlanjut lebih jauh setelah pasukan Kartago yang diperkuat oleh 100 ekor gaja perang mendapat bala bantuan dalam wujud belasan ribu tentara bayaran (12.000 infantri & 4.000 pasukan berkuda). 

Akibat serangan balik dari pasukan Kartago tersebut, sebanyak 12.000 prajurit Romawi gugur di medan perang. Sementara sebanyak 2.000 lainnya yang masih hidup terpaksa melarikan diri keluar Afrika. Namun akibat timbulnya pemberontakan di wilayah Libya, Kartago terpaksa harus menunda niatnya untuk menginvasi langsung wilayah Romawi. Bentrokan antara pasukan Romawi & Kartago baru timbul kembali sejak tahun 254 SM di Pulai Sisilia & peraian sekitarnya.

Perang dalam fase ini didominasi oleh kemenangan pasukan Romawi di darat & kemenangan pasukan Kartago di laut. Terpaan cuac buruk & bertambahnya berat kapal akibat keberadaan corvus menjadi penyebab kenapa pasukan laut Romawi tidak sesuperior tahun-tahun sebelumya. Melemahnya kekuatan Romawi di front laut lantas dimanfaatkan oleh pasukan Kartago pimpinan Hamilicar Barca untuk menyerang kota-kota di pesisir Italia.

Titik balik bagi Romawi akhirnya tiba pada tahun 242 SM. Berkat uang pinjaman dari orang-orang kaya Romawi, Romawi kini memiliki 200 kapal perang baru. Pada tahun 241 SM, armada laut tersebut berhasil mengalahkan armada Kartago di Kepulauan Aegate / Aegadia, sebelah barat Pulau Sisilia. Akibat kekalahan tersebut, Kartago yang kini dilanda krisis keuangan terpaksa meminta perundingan damai kepada Romawi. 

Berdasarkan kesepakatan damai, kartago terpaksa membiarkan Romawi menguasai seluruh pulau Sisilia. Bukan hanya itu, Kartago juga diharuskan membayar uang ganti rugi perang sebesar 3.200 talent perak kepada Romawi dalam kurun waktu 10 tahun (telent adalah skala unit timbangan yang banyak digunakan pada masa Sebelum Masehi). Peristiwa ini sekaligus menandai berakhirnya Perang Punisia Pertama dengan kemenangan Romawi. 

sumber : (https://www.re-tawon.com/2020/03/per...#.XtApktrVLDc)
                 (https:/https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Punisia)
Diubah oleh fikarzz 29-05-2020 01:06
ronny398radixwatchkodokbudegdikit
kodokbudegdikit dan 37 lainnya memberi reputasi
36
6.1K
82
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.