tsuway.c001Avatar border
TS
tsuway.c001
Hindari Menjadi Toxic Leader dengan Mengenali Karakteristiknya!

Assalamualaikum warohmatullah wabatokatu!
Hai hai, selamat pagi GanSist!

Udah hari jum'at ajah ya, yang mulai kerja pasti udah mulai seneng nih karena besok weekend. Ehh tapi ga bisa kemana-mana juga ya, setidaknya bisa melepas penat dan lelah setelah lima hari bekerja.

Kalau di thread sebelumnya ane bahas tentang anak buah yang bingung harus bertahan atau pergi ketika dihadapkan dengan seorang Toxic Leader, nah ... sekarang ane mau bahas tentang karakteristik Toxic Leader itu sendiri, supaya kita bisa menghindar dari sikap-sikap yang akan mencerminkan kita menjadi seorang Toxic Leader.

Cekidot!!!

Toxic Leader dicirikan dengan beberapa sifat, diantaranya tidak suka menerima feedback, berbohong atau tidak konsisten, otokrasi, manipulasi, intimidasi, dan juga narsisme.

Sifat Toxic Leader jika dibiarkan berlarut-larut akan menghancurkan struktur dan budaya organisasi dari waktu ke waktu. Yang paling jelas adalah bahwa Toxic Leader dapat mempengaruhi budaya organisasi melalui tindakan permusuhan, yang mencakup pengutukan proses organisasi, menghargai kesetiaan atas kompetensi, menormalkan perilaku sosial yang tidak dapat diterima dan menghancurkan kepercayaan.

Berikut adalah karakter umum Toxic Leader :
  • Totem Pole Management
    Para Toxic Leader cenderung menganut gaya manajemen seperti ini. GanSist tau patung Totem ala Indian, seperti ini bentuknya,
    Quote:

    Nah ... gaya manajemen yang bertumpuk membentuk tiang panjang yang saling menginjak ala patung Totem Indian ini yang merepresentasikan cara manajemen Toxic Leader. Mereka yang berada pada posisi paling bawah adalah yang paling menderita. Mereka sering menjadi tokoh yang diabaikan, disalahkan, dihina, dan disepelekan.
  • Blind Loyalty
    Toxic Leader sangat senang dengan anak buah yang tidak banyak mempertanyakan kebijakan yang dibuatnya, mereka sangat anti dengan anak buah yang kritis. Sikap kritis dari sang anak buah akan dianggap sebagai bentuk perlawanan dan permusuhan. Para Toxic Leader sangat senang bekerja dengan orang-orang "Yes, Man!" dan para penganut sistem ABS (Asal Bos Senang), yang cenderung menciptakan lingkungan kerja penuh kepalsuan dan jauh dari otentik.
  • Atmosfer yang Tidak Kondusif
    Biasanya para Toxic Leader senang sekali memancing di air keruh dengan menciptakan atmosfer kerja yang tidak kondusif. Antar sesama anak buah dibuat saling curiga hingga terjadi konflik yang sengaja diciptakan agar terjadi kompetisi dan saling sikut antar sesama anak buah.
  • Narsistik
    Toxic Leader lebih fokus pada pencapaian dan kepentingan personal dan selalu berusaha mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar agar terlihat lebih baik tanpa peduli dan melihat kemampuan dari timnya.
  • Ahli Menciptakan F-O-G (Fear, Obligation, dan Guilty)
    Mereka senang melakukan emotional blackmail, yang membuat anak buahnya bekerja dibawah pengaruh rasa takut dan merasa bersalah jika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh sang Toxic Leader. Bahkan rasa bersalah yang berkepanjangan sengaja mereka ciptakan, mereka juga suka mengancam. Mereka membangun tugu kesuksesannya sendiri, yang dibangun dari rasa takut, kepatuhan buta, dan rasa bersalah di lingkungan kerja / organisasinya.
  • Manipulatif
    Toxic leader suka sekali menyalahgunakan posisi, sistem organisasi serta hubungan yang telah dimiliki agar keuntungan pribadinya dapat tercapai. Mereka akan menutup akses dari berbagai hal yang seharusnya diketahui oleh timnya.

    Mereka senang dengan suasana penuh kabut, kurang transparan dan ketidakjelasan. Ambiguitas menjadi senjata mereka untuk menghindari tanggung jawab, yang justru mengorbankan anak buah. Mereka bisa dengan cepat menganulir keputusannya jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginannya.
  • Menghalalkan Segala Cara
    Jika dalam keadaan terdesak, Toxic Leader akan menghalalkan segala cara agar tujuannya tercapai. Mereka akan selalu mengikuti kerangka acuan, selama tidak ada masalah. Namun, bila ada yang menghalangi ambisinya, mereka tidak segan-segan mengabaikan etika dan melibas semua aturan agar keinginannya dapat tercapai.

Setidaknya ada hal bagus yang dimiliki oleh toxic leader. Mereka memiliki ambisi dan membutuhkan pencapaian yang baik meski cara mereka dalam mempertahankan kepemimpinannya terkadang keliru. Bahkan, cenderung meninggalkan luka bagi pengikutnya. Karakternya dalam jangka panjang dapat merusak organisasi dan juga moralitas tim yang dipimpinnya.

Nah, jadi GanSist termasuk Toxic Leader kah?

Kalo pun iya, pada dasarnya manusia merupakan mahkluk refleksif yang mampu melakukan pembaruan diri.
Jadi, tak pernah ada kata terlambat untuk menjadi manusia yang lebih baik, apalagi jika GanSist adalah seorang Leader.

Yuk, jadi Leader yang lebih positif!

~Sekian~

Refferensi :
Magzter.com
yscouts.com
Anthony Diomartin
Diubah oleh tsuway.c001 29-05-2020 01:31
lonelinesssoulAvatar border
ranskyAvatar border
seranasAvatar border
seranas dan 92 lainnya memberi reputasi
91
10.7K
191
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.