i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Ujaran Kebencian Abu Janda


Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Ujaran Kebencian Abu Janda

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI mulai melakukan penyelidikan kasus dugaan ujaran kebencian dengan terlapor Permadi Arya atau lebih dikenal dengan nama Abu Janda. Penyelidikan perdana ini akan dimulai dengan pemeriksaan saksi oleh Bareskrim Mabes Polri, Kamis, 28 Mei 2020.

"Benar, hari ini ada pemeriksaan perdana untuk laporan ke Abu Janda," ujar Sekjend Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI) Djudju Purwanto saat dihubungi Tempo, Kamis.

Djudju, selaku kuasa hukum pelapor kasus tersebut, mengatakan sudah menyiapkan beberapa barang bukti dan dua saksi untuk diperiksa. Ia mengatakan pihaknya sudah menunggu hal ini, mengingat laporan kepada Abu Janda sudah dilayangkan sejak beberapa bulan yang lalu.

"LP-nya si Abu Janda kira-kira (masuk) 3 bulan yang lalu," kata Djudju.

Abu Janda dilaporkan IKAMI ke Badan Reserse Kriminal Polri pada Selasa, 10 Desember 2019. Saat itu ia dilaporkan karena melontarkan kata-kata yang dianggap ujaran kebencian di media sosial, yakni teroris punya agama dan agamanya adalah Islam.

Lebih lanjut, Djuju menilai bahwa Abu Janda kerap berulah melakukan ujaran kebencian terhadap agama Islam. Laporan tersebut pun diterima oleh kepolisian dengan nomor STTL/572/XII/2019/BARESKRIM.

Di sisi lain, Djuju melihat banyak laporan dengan kasus serupa jarang digubris oleh kepolisian. Maka dari itu, ia berharap laporannya kali ini bisa segera ditindak.

"Periksa dan tangkap Abu Janda sehingga memberikan efek jera dan keresahan masyarakat selama ini atas penistaan terhadap agama dan umat Muslim agar tidak terus berlangsung," ucap Djuju.
sumber

*******

Bagus.
Itu artinya tak ada yang kebal dimata hukum (seharusnya). Dan ini juga seharusnya berlaku bagi mereka yang menyandang label ustadz atau ulama meskipun mereka berlindung pada sebuah lembaga resmi atau ormas tapi selalu menebar provokasi dengan kata tanya atau kalau salah tinggal bilang maaf.

Teroris.
Hampir diseluruh dunia ini, penyematan teroris selalu diidentikan dengan muslim. Hal ini bukanlah tanpa sebab, karena banyak konflik senjata antar faksi sebuah negara atau pertentangan kepentingan beberapa negara, menyeret sebuah negara menjadi ajang pertempuran, dan sebagian besar negara tersebut adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim.

Dan ketika mereka tak lagi punya ruang di negaranya, maka mereka akan melancarkan aksinya di luar negaranya,melintasi batas-batas negara demi sesuatu yang diyakininya dengan ganjaran surga. Dan perjuangan itu dinamakan Jihad. Jihad yang diyakini sejalan dengan perintah agama dan diridhoi oleh Allah. Apa agama yang mempunyai doktrin Jihad di dunia ini? Islam.

Lalu dimana salahnya?
Jika kita meyakini dan mencintai sesuatu,maka kita harus siap dengan segala konsekwensinya. Jika apa yang kita cintai mendapat image buruk sementara bukan kita yang melakukannya, maka itupun harus kita terima dengan lapang dada.

Dimana letak kebencian seseorang pada agamanya sendiri? Dimana logikanya?
Jika orang membenci sesuatu, pasti dia akan segera meninggalkan. Atau dia tak lagi meyakini bahwa apa yang selama ini dipercaya, maka dia akan melepas keyakinannya. Kalau seseorang tetap yakin tapi tidak mau diam saja mengkritisi, jangan dilihat dari apa yang diyakininya, tapi lihat apa yang dikritisinya. Dan itu bukanlah kebencian, tapi bentuk kejujuran, berusaha adio bahwa yang salah adalah salah, dan yang benar adalah benar.

Teroris punya agama.
Pernahkah kita mendengar ada teroris yang beraksi di Indonesia ini atheis? Sebut satu saja kalau ada. Bahkan teroris macam Dr. Azhari yang diekspor oleh Malaysia mungkin menjalankan fungsi ganda, mengacaukan sendi perekonomian dan pariwisata Indonesia saat itu, disamping dia mungkin memang menjakankan amaliyahnya.

Kalau kita membaca, mendengar, melihat, hampir 100 persen teroris yang ada di Indonesia ini, baik yang belum tertangkap atau yang sudah tertangkap, bahkan yang sudah mati, narasinya selalu sama. Dia suka shalat berjamaah. Dia sering terdengar mengaji. Dia sopan. Dia blablablabla. Dan ketika mereka melancarkan aksinya, selalu ada teriakan. Apakah teriakan itu? Allahu Akbar. Allah Maha Besar. Ketika tertangkap, apa alasannya? Jihad Fisabilillah. Apa bukti-bukti yang didapat? Buku doktrin tentang jihad, buku ceramah dari ulama terntentu, bendera dengan tulisan Arab yang kita semua pasti tahu.

Setelah semuanya terang benderang, apakah seorang muslim akan tetap mengelak dan tidak mengakui keyakinan mereka? Laknat itu namanya. Atau mau marah ketika orang menyebut agamanya? Padahal jelas, mereka adalah muslim. Dan agama muslim adalah Islam. Lantas, apa yang mau diperdebatkan?

Apa seorang muslim tak boleh menyatakan hal sebenarnya bahwa teroris itu memang benar mempunyai agama? Apakah seorang muslim harus tetap tidak boleh menyebut agama sang teroris ketika semua mata tahu bahwa teroris itu shalat, ngaji, berjihad, dan mempunyai semua tanda-tanda seorang muslim? Atau harus bicara macam orang bego : "Oh, dia bukan muslim. Muslim tidak seperti itu."

Lalu seperti apa?

Adillah pada sesama!!! Katakan ya kalau memang benar!!! Kalau tidak, maka seseorang atau siapapun juga yang tidak mau melihat atau mengakui kenyataan yang ada itulah sebenar-benarnya kaum munafik!!!!

Siapa Imam Samudra?
Siapa Imran?
Siapa Dr.Azhari?
Siapa Abu Jandal?
Siapa Santoso?
Siapa Ustadz Abu Bakar Ba'asyir?
Siapa mereka yang terlibat pemboman Thamrin?
Siapa mereka sekeluarga yang mati karena melakukan pemboman bunuh diri?
Siapa mereka??????
Apa agama mereka?????

Ternyata agama mereka sama dengan agama gw, yang sampai kini tetap gw yakini. Dan gw gak pernah tutup mata bahwa ada sebagian diantara pemeluk agama yang sama dengan agama yang gw anut, selalu menebar amarah, menebar teror, menebar hoax, menebar provokasi. Dan mereka selalu berlindung atas nama agama. Berkata bahwa mereka adalah pembela agama, padahal mereka sama sekali tak membela agama, justru mereka berlindung dibalik agama.

Lalu apakah agama yang gw anut?????
Islam.
Sama seperti teroris-teroris yang hingga kini masih berkeliaran menebar teror, yang sudah tertangkap, bahkan yang sudah mati dihajar peluru panas.

Itu fakta. Suka atau tidak suka harus diakui.
Jangan seperti banci.


Diubah oleh i.am.legend. 28-05-2020 08:29
packyuAvatar border
qlay ajjaAvatar border
muyasyAvatar border
muyasy dan 49 lainnya memberi reputasi
44
8.1K
373
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.