• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Gelombang Tinggi, Ribuan Rumah Terendam di Pesisir Pantai Cilacap

anna1812Avatar border
TS
anna1812
Gelombang Tinggi, Ribuan Rumah Terendam di Pesisir Pantai Cilacap


Musibah berupa bencana alam memang suatu hal yang tidak dapat diduga datangnya. Manusia hanya mampu memprediksi, tapi tidak dapat memastikan kapan terjadinya. Sebab itu adalah rahasia Tuhan yang mana hanya DIA yang mengetahui. 

Cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini, melanda di hampir seluruh propinsi di Indonesia. Beberapa waktu lalu bahkan terjadi angin puting beliung di Tulang Bawang, Lampung dan memporak-porandakan rumah warga. 

Tidak hanya di kota-kota lain saja, di salah satu kota di pesisir pantai selatan juga terjadi gelombang tinggi yang menyebabkan ribuan rumah di sekitarnya terendam banjir. Cilacap merupakan daerah pesisir pantai selatan yang kerap diterjang ombak besar atau rob di musim pancaroba.

Pancaroba sendiri adalah masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Di masa peralihan ini, ditandai dengan angin kencang, hujan yang datang secara tiba-tiba dalam waktu singkat, puting beliung, udara yang terasa panas, serta arah angin yang tidak teratur.


sumber

Seperti hari Senin lalu, 25 Mei 2020, 7 kecamatan di pesisir pantai selatan Cilacap, terendam banjir yang disebabkan oleh tingginya gelombang laut yang terjadi akibat musim pancaroba. 

Adanya gelombang tinggi juga menyebabkan tanggul pantai di Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan juga kritis. Sehingga untuk mengantisipasi agar air laut dari Pantai Selatan tidak masuk ke pemukiman warga yang berjarak sekitar 50 meter, dibuat tanggul sementara. Ada sekitar 1.500 karung plastik yang diisi tanah untuk dijadikan tanggul penahan gelombang air laut.

Di Kecamatan Cilacap Selatan, tepatnya di Kelurahan Tegal Kamulyan, ada sekitar 117 rumah warga yang terendam banjir rob dengan ketinggian 30-60 cm. Sementara di kelurahan lain, yaitu Kelurahan Tambakreja, ada 15 rumah yang terendam air rob ini. 

Di Kecamatan Cilacap Tengah, yaitu Kelurahan Kutawaru, ada 51 rumah yang terkena dampak gelombang laut yang terjadi lusa kemarin. 

Di Kecamatan Cilacap Utara, ada 2 kelurahan yang juga terendam banjir rob. Kelurahan Tritih Kulon ada 27 rumah dan 41 rumah di Kelurahan Karangtalun.


sumber

Sementara itu, di Kecamatan Kampung Laut, banjir rob ini juga merendam ribuan rumah warga di Desa Panikel, Ujunggagak, dan Ujungalang. Tidak hanya rumah warga saja yang terkena luapan gelombang tinggi ini. Kantor kecamatan Kampung Laut, Puskesmas, areal persawahan, dan tambak milik warga juga ikut terendam. 

Spoiler for rumah warga yang terendam banjir rob di Kampung Laut:

sumber

Spoiler for kondisi puskesmas di Kampung Laut:

sumber


Banjir yang disebabkan tingginya gelombang laut, sudah barang tentu menyapu sebagian besar yang ada di pantai. Warung-warung di pantai Sodong, Adipala, Pantai Jetis, Kroya, dan desa-desa di Kawunganten seperti Desa Grugu, Ujungmanik, Babakan, dan Bringkeng, juga tak luput dari luapan air laut saat gelombang tinggi terjadi.


sumber

Spoiler for gelombang tinggi menerjang pesisir pantai:



Hingga Selasa kemarin, air laut menggenangi halaman salah satu rumah warga di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan. Ditambah lagi hujan yang turun semalaman, membuat air masuk ke dalam rumah. 

Kepada warga masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, menghimbau agar warga yang tinggal di pesisir pantai, tetap waspada. Sebab gelombang tinggi diperkirakan akan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan. Gelombang air laut bisa mencapai 4 hingga 5 meter. 

Adanya bencana alam yang terjadi, sudah pasti ada dalam rencana dan izin Allah. Kita sebagai manusia hanya mampu berdoa dan ikhtiar atau berusaha supaya mampu melewati cobaan yang DIA turunkan. Terus mengeluh bukanlah jalan yang baik, sebab hal itu justru akan semakin memberatkan dalam menghadapi ujian yang bertubi-tubi datangnya.

Kita semua sedang diuji dengan berbagai cobaan. Di tengah pandemi yang katanya mematikan, kita dianjurkan untuk tetap waspada, jaga kebersihan diri dan lingkungan. Hal itu juga harus sejalan dengan pola pikir. Pola pikir yang tenang tapi tetap waspada, tentu akan berdampak pada kelangsungan hidup. Bukankah semua orang menginginkan hidup tenang dan bahagia? 

Oke, GanSis, tetap tenang, jangan panik, tetap waspada, dan selalu jaga kesehatan, ya. Sampai jumpa di trit ane selanjutnya. 

Penulis : @anna1812
Referensi : opini pribadi plus di sini


emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2

husnamutiaAvatar border
liramarlindaAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.4K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.