Lebaran idul fitri 1441 Hijriah jatuh di tanggal 24 Mei 2020, tepatnya di hari minggu.
Umat muslim di seluruh dunia merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalani puasa Ramadhan, menahan lapar, haus dan hawa nafsu.
Meski pandemi virus covid-19 masih mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia, namun perayaan hari besar Islam ini tidak berkurang rasa khidmat sedikitpun.

Memang keadaan Ramadhan dan lebaran idul fitri tahun ini dapat dikatakan sangat berbeda dengan ramadhan dan lebaran tahun lalu, karena keadaan pandemi virus otomatis membuat semua aktifitas masyarakat dibatasi dengan berbagai peraturan dan himbauan dari pemerintah demi keamanan dan keselematan bersama.

Larangan mudikpun juga dikeluarkan oleh pemerintah bagi mereka yang bekerja di luar kota, hanya memperbolehkan mereka yang benar-benar sehat dan mempunyai keterangan kesehatan dari rumah sakit untuk pulang kampung.

Miris memang jika dilihat, lebaran yang seharusnya menjadi moment istimewa dan penuh kehangatan antara orang tua dan anak, sahabat dan handai taulan serta tetangga kiri kanan rumah.
Tapi mau bagaimana lagi, keadaan memang tidak dapat dipaksakan sesuai keinginan manusia.

Bagi mereka yang dapat pulang kampung dari kota ke desa atau ke rumah orang tuapun juga tidak dapat dengan bebas berkeliaran di luar rumah.
Mereka tetap harus melakukan karantina mandiri di rumah untuk mencegah penyebaran virus covid-19.

Tentu keadaan ini juga menjadi dilema bagi mereka, karena meskipun ada di rumah dekat dengan keluarga namun tetap tidak bisa dekat-dekat dengan alasan keselamatan dan pencegahan penyebaran.

Salah satu kisah serupa terjadi pada seorang gadis yang membagikan kisah idul fitri sungkeman dengan kedua orang tuanya yang tanpa bersalaman dan pelukan di instagram.
Dia membagikan suasana sungkemannya yang dramatis, karena dia merupakan salah satu ODP yqng harus melakukan karantina pribadi di rumah.

Dia tidak ingin kedua orang tuanya dan keluarga terdampak virus covid-19 sebab dia sendiri tidak paham apakah dia carier penular virus atau bukan. Demi keamanan diapun hanya bisa sungkeman meminta maaf kepada kedua orang tuanya dari jarak jauh di depan kedua orang tuanya yang sedang duduk.

Di bawah ini video sungkeman penuh haru!

Benar-benar penuh keharuan, sungkeman yang biasanya dilakukan dengan bersalaman dan pelukan antara anak dan kedua orang tua terpaksa tidak dapat dilakukan karena keadaan yang memang memaksa untuk tidak dapat bersentuhan.

Keadaan saat ini memang sangat tidak baik, tidak hanya bagi mereka yang miskin tapi juga bagi yang kaya.
Tidak hanya bagi pasient tapi juga untuk mereka yang sehat.
Begitupun tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah namun juga menjadi tanggung jawab semua masyarakat untuk dapat menjaga kesehatan dan keselamatan bersama.

Dengan contoh dan gambaran video di atas kita dapat mengambil pelajaran, untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan tidak hanya diri sendiri namun keselamatan bersama.

Mungkin di luaran sana masih banyak orang yang tidak perduli dengan keselamatan orang lain, tapi percayalah bahwa mereka yang tidak perduli dengan orang lainlah yang akan tidak diperhatikan oleh orang lain.

Maka dari itu jika kita ingin diperhatikan ikutlah empati terhadap orang lain.
Jangan egois, karena saat ini tidak ada yang perlu diperlombakan tidak ada yang perlu diperebutkan.
Bertahanlah untuk semua orang, berjuang bersama menyelamatkan dunia.

Bagaimana apakah Agan dan Sista sependapat?
Jika mempunyai opini lain silakan sampaikan dengan berkomentar di bawah!

Terima kasih sudah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain.