• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Kisah Tragis Warna Agung : Akibat Terlibat Suap,Klub Legendaris Ini Hancur Lebur

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Kisah Tragis Warna Agung : Akibat Terlibat Suap,Klub Legendaris Ini Hancur Lebur
Selain Persija,dulu Jakarta juga pernah punya klub sepakbola lain yang cukup terkenal pada masanya.Klub yang bermain dikompetisi Galatama tersebut tersoshor karena sering mengorbitkan pemain-pemain handal pada zamannya gan.


Ketika dulu era Galatama dimulai pertama kalinya.Ada salah satu klub yang sukses menyabet gelar juara diedisi pertamanya,klub tersebut dari Jakarta,nama klub tersebut adalah Warna Agung.Terdengar asing mungkin namanya,tapi siapa sangka klub ini dulu juga bermarkas di Ibukota,sama dengan Persija.Nah mari kita simak sejarah singkatnya emoticon-Big Grin




SEJARAH


Selain Persija Jakarta,ibukota dulu juga punya klub bola yang lain gan.Namanya Warna Agung,mulai eksis di era 1970-an.Warna Agung sendiri didirikan oleh pengusaha bernama Benny Muljono sekitar tahun 1971.Warna Agung juga mempunyai dana finansial yang besar gan,karena mendapat dukungam dari perusahaan cat terbesar di Jakarta.




Sumber


Waktu itu WA (Warna Agung),dilatih oleh pelatih yang mumpuni pada masanya.Endang Witarsa adalah sosok penting tersebut,dimusim pertama Galatama musim 1979/1980.Mereka suskes menjadi juara dan mengakhir musim dengan 38 poin,berselisih satu poin dari rival terdekat mereka,Jayakarta dengan 37 poin.Serta Indonesia Muda dengan 36 poin.



Orbitkan Pemain Dan Pelatih Hebat


Warna Agung dulu mulai terkenal karena mengorbitkan pemain dan pelatih handal pada masanya gan.Beberapa pemain yang sukses diorbitkan Warna Agung adalah Rully Nere,Ronny Pattinasarany hingga Widodo Cahyono Putro.


Untuk Widodo,WA adalah klub yang bersejarah buatnya.Karena saat masih diusia muda,WA yang memberi kesempatan pertama kali untuk ikut bergabung di tim asal ibukota ini.Endang sang pelatih adalah sosok yang menemukan bakat Widodo pada tahun 1989,saat ikut kompetisi sepakbola lokal di daerah Tasik.Kemudian bakatnya semakin berkembang di WA,berkat sentuhan dingin Endang Witarsa.Dan akhirnya ia sukses menembus timnas,dan menjadi pemain legenda di Indonesia.




WCP,Widodo waktu muda emoticon-Big Grin

Sumber



Endang Witarsa yang mengajarinya teknik sepakbola,dari ball skill dan teknik dasar lainnya.Endang yang juga merupakan dokter gigi ini merupakan salah satu sosok penting bagi perjalanan Warna Agung pada masanya,sosok dokter inilah yang membuat pondasi tim ini menjadi kuat,dan membuat WA bertahan cukup lama di era Galatama.


FYI tentang coach Endang Witarsa nih gan,sejatinya beliau adalah dokter gigi,setelah mendapat gelar dokter,dia malah jadi pemain sepakbola.Hal itu karena sepakbola adalah bagian dari hidupnya,sejak kecil ia sangat suka dengan olahraga ini.Dan mulai ikut bermain diklub sepakbola di Kota Bandung setelah mendapat gelarnya,hingga sukses menjadi pelatih diekemudian hari.Atas prestasi akademisnya,ia mendapat julukan dokter dari teman-temannya emoticon-Big Grin


Bersama sang dokter gigi prestasi mereka diawal Galatama sebenarnya cukup bagus,mereka masih bisa tampil konsisten.Dibanding klub rivalnya yaiu KTB atau Yanita Utama,yang lebih dulu bubar.Selain sang dokter,dulu WA juga punya sosok pelatih hebat dalam diri Harry Tjong.



Mundurnya Endang Witarsa Dan Lenyapnya Warna Agung


Galatama dulu terkenal akan pengaturan skornya gan,ini juga mungkin jadi faktor kenapa banyak klub yang bangkrut di era ini.Karena tidak bisa membayar uang suap untuk setiap pertandingannya,CMIIW.Dokter Endang juga mengalami hal ini saat melatih WA,prahara itu muncul tahun 1995,dimana ada konflik internal dalam klub Warna Agung.


Penyebabnya adalah Sang Dokter sebagai pelatih menolak ikut pengaturan skor pertandingan,dikabarkan dulu Endang Witarsa akan diberi uang suap dalam beberapa pertandingan.Namun dia lebih memilih menolak uang suap itu dan memutuskan pergi meninggalkan Warna Agung emoticon-Berduka (S)




Foto almarhum Endang Witarsa

Sumber



Setelah ditinggal Sang Dokter,Warna Agung langsung ambyar gan (emoticon-Hammer (S)).Permainan mereka semakin menurun,dan susah untuk bersaing kembali dipapan atas klasemen Galatama.Klub yang sempat berkandang di GBK ini pun lambat laun mulai lenyap dari kancah sepakbola tanah air,pada akhirnya hanya tersisa Persija yang masih awet di Ibukota.


Terakhir mereka ikut kompetisi Ligina,kompetisi yang melebur Galatama dan Perserikatan menjadi satu liga.Namun pada akhirnya mereka tidak bisa tampil bagus dalam format kompetisi baru ini,mereka kesusahan bersaing dengan klub lain.Dan mereka akhirnya menghilang untuk selamanya,hanya bertahan satu musim saja kala itu emoticon-Berduka (S)


Kalau saja manajemen mau profesional tanpa ikut pengaturan skor,mungkin Warna Agung akan menjadi salah satu rival terberat Persija di Ibukota.Dengan materi pelatih dan pemain yang dimiliki kala itu,sayang sekali suap merubah segalanya.Sang pelatih yang menolak suap itu malah harus meninggalkan timnya,miris gan.


Mungkin karena terlalu sering ikut pengaturan skor.Finansial klub tidak berimbang,dan akhirnya gaji pemain mulai menunggak.Bisa jadi ini faktor pemicu bangkrutnya tim di era Galatama,seperti KTB dan Yanita Utama.



Quote:




Kelamnya Sepakbola Negeriku




Sumber: opini dan pemikiran pribadi
Referensi: 1.2.3
Ilustrasi: google image
Diubah oleh si.matamalaikat 25-05-2020 16:12
gustav45Avatar border
nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.9K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.