Sleipnir9Avatar border
TS
Sleipnir9
Amien Rais: Kalau Pengangguran Meluas Itu Dibilang New Normal, Kebablasan!

Amien Rais (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Jakarta - Mantan Ketua MPR Amien Rais memberikan pandangannya mengenai istilah 'new normal' di tengah pandemi COVID-19. Amien Rais mewanti-wanti agar pemerintah tidak membenarkan sejumlah hal negatif sebagai 'new normal' atau normal yang baru.

Dalam akun Instagram @amienraisofficial seperti dilihat pada Senin (25/5/2020), Amien Rais berbicara soal sejumlah saintis atau ilmuwan yang menurutnya telah memberikan pendapat bahwa new normal itu istilah yang salah arah. Amien mengaku percaya pada pendapat itu.

"Nah, untung ada scientist yang mengingatkan bahwa kata-kata new normal itu sesungguhnya missleading, salah arah, dan sesungguhnya ada pengelabuan, mohon maaf, ini kata mereka dan saya setuju," ucap Amien Rais.

Amien Rais menyebut para saintis itu menyatakan yang terjadi sesungguhnya adalah menghancurkan normal selamanya. Amien menyebut normal yang biasanya adalah punya standar, norma-norma, dan pola reguler yang merujuk pada suatu referensi.

"Yang terjadi adalah worsening situation, apakah itu climate change atau global warming, kehancuran di mana-mana, naiknya sea level permukaan air laut yang makin nggak tertahankan. Karena itu, Saudara-saudara, mereka mengusulkan jangan dipakai lagi ini, ini bisa ngelabui kita sendiri. Kita termakan oleh slogan-slogan kita, terus kemudian apa pun dianggap normal," sebut Amien.

Amien mengaku paham kalau para petinggi di Indonesia ingin new normal setelah penyebaran virus Corona mulai melandai. Amien masih setuju dengan new normal seperti pegawai negeri yang tetap bekerja dengan masker, tetap menjaga jarak, dan pembagian waktu kerja di rumah dan kantor.

"Tetapi kalau kemudian pengangguran meluas itu new normal, kerusuhan desa dan kota karena perut lapar new normal, nambah utang terus new normal, semakin hancur negara kita ekonominya new normal, itu yang saya kira sudah kebablasan," kata Amien Rais.

"Jadi marilah jadi bangsa yang cerdas, para pemimpinnya juga harus lebih cerdas lagi, maaf ya, karena kita ini betul-betul dalam suasana yang sangat berat. Jangan dihibur new normal new normal yang tidak normal ya," pesan Amien Rais.

Pemerintah Jelaskan Guna New Normal

Pemerintah mengajak masyarakat melakukan kebiasaan hidup baru atau new normal agar terhindar dari virus Corona (COVID-19). Kebiasaan baru yang dimaksud adalah selalu menjaga pola hidup sehat, dari mencuci tangan hingga menggunakan masker saat beraktivitas.

"Mari kita budayakan cara-cara hidup yang baru dengan melakukan pola hidup bersih sehat kemudian rajin mencuci tangan, menggunakan masker, menghindari kerumunan dengan selalu menjaga jarak. Inilah cara hidup baru, cara hidup normal yang baru yang mulai kita laksanakan saat ini," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, melalui siaran langsung di YouTube BNPB, Kamis (21/5).

Yuri menuturkan, dengan menerapkan kebiasaan hidup bersih yang baru bisa menjadi modal utama agar tak terinfeksi virus Corona. Dia mengatakan tidak ada alasan untuk tidak melakukan kebiasaan hidup baru, mengingat hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan saat ini.

"Kebiasaan-kebiasaan baru inilah yang menjadi modal utama kita agar tidak terinfeksi COVID-19. Inilah yang harus menjadi kebiasaan baru di hidup kita. Inilah yang kemudian bisa menjadi sesuatu yang harus kita laksanakan, kita tidak punya alasan lagi untuk kemudian tidak melakukan ini. Karena ini cara agar kita aman dari COVID-19," tuturnya.

sumber
indramamothAvatar border
Shyesun.puchaAvatar border
darwinsilbAvatar border
darwinsilb dan 46 lainnya memberi reputasi
41
9.9K
216
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.