Assalamualaikum Gansis, jumpa lagi di thread ane AjiQueen. Semoga kita selalu berada di dalam lindunganNya. Aamiin.

Setiap perbuatan pasti ada balasannya. Setiap kegiatan yang baik, pasti ada imbalannya. Begitu juga dengan perilaku atau perbuatan yang jelekpun juga pasti ada balasannya.

Semua kegiatan yang kita kerjakan tidak pernah luput dari pengawasanNya. Baik itu perbuatan yang kita sengaja ataupun tidak. Dan karena perbuatan kita juga, kita harus siap menerima dengan lapang dada atas akibat yang kita lakukan.

Seperti yang terjadi di dalam video di bawah ini.



Dua orang yang tengah bergoncengan dengan menggunakan sepedha motor harus rela jatuh karena tidak adanya keseimbangan dari pengendara maupun kendaraan yang di bawanya.

Niatnya ingin mengerjai seekor sapi, tapi malah mendapat karmanya terlebih dahulu. Bahkan bisa kita lihat, kaki si sapi tidak bergerak sedikitpun, melainkan hanya ekornya saja yang bergerak karena gerakan reflek yang di terima oleh tubuhnya.

Jika kalian berada di posisi orang yang berhasil menendang pantat si sapi, apa yang akan kalian rasakan? Dan lagi, apa yang kalian rasakan jika menjadi orang yang sedang menyetir sepedha motor tersebut?

Apakah kalian bahagia karena telah berhasil menendang si sapi, atau justru marah-marah nggak jelas akibat jatuh dari sepedha motor?

Selain jatuh dari sepedha motor, orang yang berhasil menendang pantat si sapi juga merasakan lembutnya tiang lampu yang berada di pinggir jalan.

Three in one bisa kita berikan julukan kepada si penendang sapi. Karena selain jatuh dari sepedha motor, kepala membentur sebuah tiang, badan juga harus jatuh ke bawah, atau lebih tepatnya sungai yang berada di bawahnya.

Apakah ini bisa di bilang sebagai karma karena telah menyakiti hati seekor hewan yang tidak berdosa? Semoga saja si pemilik sapi tidak marah-marah serta menuntut orang yang telah berhasil menendang seekor sapinya. Aamiin.

Mungkin itu yang bisa Agan Ts tulis di thread kali ini. Semoga menghibur Agan serta Sista lainnya. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sumber : di sini

Opini pribadi