Ada sebuah kasus yang menarik, sebuah kisah hidup anak manusia yang bergelimang dosa. Hingga akhirnya menjadi bencana hingga hilangnya nyawa yang dikandung badan, bukan rahasia lagi ketika hidup di dunia banyak kelakuan yang tak beretika, harta, kekayaan dan jabatan bisa membuat orang menjadi lupa daratan.

Rasa jumawa dan dihornati, lalu bosan dengan keadaan yang sudah dimiliki memang banyak terjadi dikalangan masyarakat yang ekonominya dikatakan lebih dari cukup. Ingin mencari tantangan, ingin mencari sesuatu yang berkesan walau hal tersebut adalah sebuah kesalahan yaitu mencintai "Bini Orang" atau melakukan "Selingkuh".



Didalam kasus ini saya akan berasumsi bila kita bermain api, maka hasilnya akan terluka dan terbakar semua bisa saja musnah dalam sekejap. Hakim Jamaluddin memang menjadi korban pembunuhan oleh Istri muda dari sang hakim yang bernama Zuraida Hanum dan selingkuhannya Jefri.

Ketika dipersidangan terungkap alasan pembunuhan tersebut yaitu rasa "sakit hati" yang teramat dalam, hal itu dapat membuat otak tak berfikir secara cermat. Jiwa penuh dengan dendam dan emosi, itu yang dirasakan oleh pelaku. Apa pernah yang merasakan hal seperti ini? Terutama gansist yang pernah melihat pasangannya selingkuh di depan mata sendiri, bagaimana rasanya?



Amarah yang menggelora, hidup terasa hampa ketika rasa cinta dikhianati. Ketika masuk di fase ini, buat saya yang awam sangat krusial bagaikan bara api yang menyala bila ia mendapatkan siraman rohani maka bara itu akan padam, sebaliknya bila ia mendapatkan bisikan dendam maka bara itu semakin panas dan membakar tubuh agar melakukan hal yang diluar nalar.

Sedikit kisah dari kasus ini ketika Zuraida telah dikhianati cintanya oleh Jamaluddin, sang Hakim pernah berselingkuh dengan istri orang dari wilayah Padang. Perempuan itu bernama "Rina Hayati" hingga akhirnya perselingkuhan mereka digerebek oleh sang suami dari Rina.



Namun petualangan Jamaluddin tidak sampai disitu karena ada seorang wanita lagi diduga berselingkuh olehnya yang berprofesi sebagai guru senam.

Terakhir sang istri Zuraida sering memergoki suaminya video call dengan asisten pribadinya " Cut Rafika" disinilah rasa api cemburu sudah memuncak tak bisa ditahan lagi.

Hingga akhirnya disatu masa ketika wanita yang sedang rapuh, rumah tangganya yang tak akur membuat jiwanya pun akhirnya butuh teman untuk curhat. Teman curhat itu adalah Jefri Pratama, laki-laki yang sering ditemui karena anak mereka satu sekolah. Dari curhat akhirnya menjadi rasa suka, hingga pembalasan selingkuh pun dilakukan tak perduli dengan status hubungan yang sudah menikah, status cinta mereka pun akhirnya naik hingga ke atas ranjang memadu kasih layaknya pengantin baru. Tak cukup sekali, karena rasa nikmat bercinta membuat dua insan mabuk kepayang, perbuatan terlarang itu dilakukan kembali hingga lima kali. Setan-setan pun tertawa, melihat dua insan yang berpacu dalam nafsu.





Namun rasa dendam belum hilang, sakit, kecewa masih tersemat di dalam dada. Disitulah ada keinginan untuk mengakhiri nyawa sang Hakim, endingnya Zuraida, Jefri dan dibantu Reza menjadi eksekutor Jamaluddin yang tak tahu dirinya dalam bahaya.

Ketika sedang tidur didalam kamarnya Jamaluddin akhirnya harus menghembuskan nafas yang terakhir, setelah dibekap oleh Jefri dibantu Reza hingga bertemu dengan malaikat maut lebih cepat. Hingga raganya ditemukan di dekat ladang kebun sawit milik Darman Sembiring di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang.

Walau kita tak tahu sebenarnya apa sang Hakim Jamaluddin memang selingkuh atau tidak, karena kisah ini terungkap di persidangan yang dipimpin oleh Majelis Hakim Erintuah Damanik melalui sidang teleconfrence, di ruang cakra VIII Pengadilan Negeri (PN) Medan. Tapi yang jelas Zuraida terbukti selingkuh dengan Jefri, dengan adanya bukti cctv ketika Jefri memasuki kamar Zuraida ketika Jamaluddin sedang tak ada dirumah.





Hikmah dari kasus ini, orang baik akan mendapatkan sosok yang baik pula. Dan sebaliknya bila gansist berlaku tidak baik maka pasangan hidup agan nantinya akan setipe dengan perilaku agan. Namun ada waktu untuk bertobat agar selalu menjadi orang baik. Jangan dianggap sepele masalah "selingkuh" kalau tidak nyawa yang hilang pastinya rumah tangga yang akan hancur.

Untuk itu sebelum bertindak berfikirlah dengan cermat, hidup ini hanya sesaat percuma bukan kalau akhirnya harus mati karena ulah sendiri. Selingkuh dibalas selingkuh, bukan cara yang baik karena endingnya sudah pasti akan banyak masalah bahkan bisa saja masuk penjara.



Hari gini masih mau selingkuh? Salam, saya c4punk see u next thread.