'Ting'

Saat sedang santai menulis pengeluaran harian, ada notif masuk ke handphone jadulku "Sayang lebaran tahun ini sudah resmi kerjaan diliburin, jadi aku bisa lebaran di rumah deh". pesan dengan emot mata lope-lope itu datang dari suamiku.
"Alhamdulillaaaaah, senangnyaaaa" kubalas pesan dengan perasan mengharu-biru dan tak lupa pakai emot mata berkaca-kaca, maklum tidak setiap tahun kami bisa berkumpul pas hari raya karena tuntutan pekerjaan dan aku hanya bisa pasrah menerima apapun kebijakannya.



Dan setelah menerima kabar baik itu hampir setiap chattingan kami diisi dengan rancangan masa depan eiits maksudnya rancangan untuk nanti saat suamiku libur panjang menjelang lebaran. Mulai dari rencana bukber bareng keluarga, lanjut ke rencana tugas masak sahur dan cuci piring yang akan di ambil alih oleh sang raja, sampai rencana dia yang tunjuk diri sendiri buat jadi koki masak rendang daging untuk lebaran nanti. Duuh bahagia sekali punya suami pinter masak, satu nasib baik untuk si istri pemalas ini hehehe.
Tak lupa aku langsung berbagi kabar bahagia ini kepada putra mahkota di istanaku, dan langsung disambut dengan penuh suka cita. Sedih rasanya saat membayangkan betapa anakku sangat kehilangan 'masa emas' bersama ayahnya.






2minggu kemudian

'Ting'

"Sayang, maaf" isi pesan dengan emot mata dan setetes airmata itu tak segera ku balas
"Aku gak jadi libur lebaran, terminal masih ditutup" yah ! itu pesan lanjutan darinya yang langsung ku balas dengan berjejer emot mata berderai airmata.
Yah ! Aku pasrah lagi, mau bagaimana lagi meski ini lebih sakit dari tahun-tahun sebelumnya karena harusnya tahun ini jatahnya untuk lebaran dirumah 2tahun berturut-turut tapi memang manusia hanya berencana.


Ini terasa berat untuk diterima, efek dari Covid-19 atau Virus Corona sejak awal ramadhan terminal tempat biasa suamiku naik bus saat pulang telah ditutup begitupun dengan terminal disemua wilayah, dan belum pasti kapan akan kembali beroperasi.
Tapi dibalik ini semua aku sangat bersyukur karena suamiku masih punya pekerjaan, melihat bagaimana begitu banyaknya karyawan diluaran sana yang kena PHK dadakan.
Sungguh aku tak pantas untuk mengeluh hanya karena suami tak bisa pulang, karena diluaran sana banyak orang-orang yang tidak bisa pulang dalam keadaan tidak punya pekerjaan. Yaa Allah.



"Yaah... masa ayah lebaran gak pulang, terus nanti ayah lebaran dimana?" Pertanyaan dari anakku yang terasa sulit untuk di jawab, "Ayah gak bisa pulang dulu dek, mobilnya lagi di suruh istirahat dulu sama pak presiden" oh sungguh konyolnya jawabanku.
"Yaudah deh aku mau berdoa sama Allah semoga ayah sehat dan cepat banyak mobil yang jalan lagi biar ayah bisa pulang. Aamiin" nyesss !
Aamiin ya Allah, yang sabar ya sayang kita doain mudah-mudahah ayah selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah swt. Dan semoga keadaan ini bisa segera normal kembali, semoga Corona segera berakhir aamiin.


Do'aku semoga tahun-tahun yang akan datang, aku bisa berkumpul dalam ramadhan dan lebaran bersama suami dan anakku aamiin.


Dan dalam keadaan apapun jangan lupa bersyukur.
Itulah yang jadi motto hidupku.



20-05-20

Terimakasih.