c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Mengingat Kidung Wahyu Kolosebo Di Bulan Ramadhan




Mungkin ada yang tahu kidung ini, sebuah kidung indah ini dianggap sebagian orang dilantunkan oleh salah satu wali songo, yaitu "Sunan Kalijaga". Walau kidung itu diklaim oleh seorang pria asal Desa Karangwuni, Kecamatan Weru, Sukoharjo, bernama Sri Narendra Kalaseba. Tapi entah siapa sebenarnya yang menciptakan kidung ini tetaplah bermakna tinggi. Karena rujukannya juga dari ajaran walisongo.

Sebuah syair Jawa yang indah dan terkadang jarang kita ingat, Islam datang ke Indonesia memang bukan dengan perang, tapi dengan kedamaian. Dengan memberikan kenyamanan, yaitu akhlak yang diturunkan oleh Rasulullah.

Maka tak heran di daratan Jawa Islam berkembang di tangan para wali songo dan juga para habaib dengan menJawakan kultur yang sudah ada, tak mengubahnya hingga harus menjadi orang arab. Islam itu bukan arab begitu juga sebaliknya arab itu bukan Islam.

Budaya nusantara dan arab jelas berbeda, lantas kalau pakaian kita sudah menyerupai orang arab maka Islamnya sudah sempurna?



Lantas apa yang harus di ikuti? Syair yang banyak membuka cerita itu. Di bulan ramadhan, bulan yang elok untuk merenung. Ingatlah sejenak untaian indah dari kidung wahyu kolosebo, sebuah syair yang mengingatkan manusia untuk pasrah seutuhnnya kepada Tuhan dimana kita meminta dijauhkan dari sifat angkara murka ketika hidup di dunia.

Hampir serupa dengan kidung khas Jawa lainnya "Lingsir Wengi, Lir-ilir" syair-syair indah yang menanamkan bahwa seorang manusia tak luput dari kesalahan, untuk itu merenungi diri dan meminta agar diberikan ilmu berupa kebaikan oleh sang pencipta.

Hingga terciptanya Islam atau kedamaian pada diri kita, bentuk pasrah kita kepada Tuhan dan menjaganya antar sesama manusia. Bukan sesama iman, sebuah ketauhidan yang tinggi seakan ingin di dendangkan oleh sang pencipta syair tersebut.



Sebab saat ini banyak orang yang mengaku Islam tapi jauh berada dalam koridor Islam yang sesungguhnya, berilmu belum tentu ia benar, berkata belum tentu ia jujur, maka tak heran banyak dari mereka masih memikirkan dunia. Dengan jalan memakan hak orang lain, jumawa akan ilmunya, serta merasa paling suci. Mengasingkan diri dari orang lain, seperti melihat kumpulan manusia yang tak sepaham dengan dirinya adalah najis.

Sungguh, walisongo tak pernah mengajarkan itu. Mereka lebih banyak membangun akhlak, berada disekitaran non muslim tanpa memaksakan iman mereka untuk mempercayai Islam atau tidak.



Ini yang tak pernah ditanamkan dalam pemikiran kita sebagai manusia, yaitu mengasihi antar sesama. Salam, saya c4punk see u next thread.




emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF







Diubah oleh c4punk1950... 12-05-2020 05:17
fatqurrAvatar border
tafakoerAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 106 lainnya memberi reputasi
107
10.2K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.