- Beranda
- The Lounge
The Power Of Berbagi: Selamat Dari Maut Karena Uang 50 Ribu Rupiah. Penasaran?
...
TS
nadz92
The Power Of Berbagi: Selamat Dari Maut Karena Uang 50 Ribu Rupiah. Penasaran?
Siapa sangka uang 50 ribu rupiah bisa menyelamatkan nyawa seseorang dari bahaya.
Kejadian ini pernah terjadi disebuah desa yang pernah gw kunjungi ketika kegiatan KKN dulu, dan cerita ini gw dapati dari salah satu warga yang mengalaminya sendiri kejadian luar biasa tersebut.
Beliau sendiri juga tidak menyangka, bahwa kebaikan kecil yang dulu pernah dilakukannya bisa menyelamatkan dirinya dari bahaya tuduhan maut.
Seperti apa kisahnya, simak aja dibawah ini gan.
Mudah-mudahan bisa menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua.
Kejadian ini pernah terjadi disebuah desa yang pernah gw kunjungi ketika kegiatan KKN dulu, dan cerita ini gw dapati dari salah satu warga yang mengalaminya sendiri kejadian luar biasa tersebut.
Beliau sendiri juga tidak menyangka, bahwa kebaikan kecil yang dulu pernah dilakukannya bisa menyelamatkan dirinya dari bahaya tuduhan maut.
Seperti apa kisahnya, simak aja dibawah ini gan.
Mudah-mudahan bisa menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua.
Quote:
Dulu ada seorang pemuda yang merantau kekota untuk melanjutkan pendidikannya disebuah Universitas.
Setelah masuk disebuah Universitas yang dimaksud, pemuda tersebut berkenalan dengan banyak orang asing untuk dijadikan temannya.
Seorang perantau memang harus punya rasa sosialitas yang tinggi kepada setiap orang yang baru dikenalnya, hal itu dilakukan supaya kita jadi mudah dalam beraktivitas dikota orang.
Nah begitu pun dengan pemuda perantau tersebut, dia juga melakukan hal yang sama. Yaitu bersosialisasi kepada setiap orang, dengan harapan memiliki banyak teman.
Setelah bertahun-tahun hidup merantau, dia sudah banyak membantu kesulitan teman-teman seperjuangannya, mulai dari hal kecil sampai hal yang besar.
Namun pemuda tersebut tak pernah mengingat akan bantuan yang telah dilakukannya kepada setiap orang.
Pada suatu hari, dia pulang ke kampung halamannya untuk mengunjungi orang tua dan juga sanak keluarganya disana.
Baru saja pulang kampung dan nongkrong disebuah warung kopi dengan para pemuda setempat, datanglah sekelompok GAM dan menuduhnya sebagai orang Jawa.
Maklum saja, dulu pada tahun 1995 Aceh masih mengalami konflik dengan Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan "genjatan senjata RI dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka)."
Dan juga, pada masa itu orang Aceh sangat membenci dengan orang Jawa karena banyak diantara tentara yang dikirim ke Aceh berasal dari sana.
Karena wajah pemuda perantau yang pulang ke kampung nya tadi mirip wajah orang Jawa dan jarang ada dikampung, maka dia dituduh sebagai tentara RI oleh sekelompok tentara GAM yang datang.
Hampir saja dia ditembak ditempat oleh sekelompok orang tadi, dengan senjata yang sudah terkokang dan sudah ditodong dikepala pemuda perantau tersebut.
Bisa dibayangkan gimana takutnya pemuda tersebut dengan keringat yang membasahi baju, dan senjata laras panjang dikepalanya yang siap ditembakkan.
Sebelum aksi berdarah tersebut terjadi, salah satu dari pemuda yang ada ditempat dengan cepat mencegah kejadian tersebut naas itu terjadi.
Dia menjamin bahwa pemuda yang dituduh orang jawa tersebut bukanlah seperti yang dituduhkan oleh mereka, melainkan dia adalah salah satu warga setempat dan juga teman seperjuangannya dulu semasih masa kuliah.
Dan dia sangat tegas dalam membela pemuda yang tengah mengalami nasib naas tersebut, bahkan dia mau menukar nyawanya sekalipun jika diperlukan. Begitu bentaknya kepada sekelompok GAM yang datang.
Kebetulan orang yang membela temannya tersebut adalah salah satu tokoh masyarakat disana, dengan begitu masalah pun selesai dengan pulangnya sekelompok GAM tadi.
Setelah sekelompok orang bersenjata tersebut pulang, pemuda perantau pun meminta penjelasan kepada pembelanya tadi, kenapa pembelanya sampai mau menukar nyawa untuk menyelamatkan dirinya yang hampir saja dijemput maut?
Lalu dengan wajah tersenyum, pembelanya pun menjawab pertanyaannya bahwa "anda pernah menolong kesulitan saya sewaktu dikota dulu, dengan bantuan uang 50ribu rupiah yang tidak pernah anda tagih."
Setelah masuk disebuah Universitas yang dimaksud, pemuda tersebut berkenalan dengan banyak orang asing untuk dijadikan temannya.
Seorang perantau memang harus punya rasa sosialitas yang tinggi kepada setiap orang yang baru dikenalnya, hal itu dilakukan supaya kita jadi mudah dalam beraktivitas dikota orang.
Nah begitu pun dengan pemuda perantau tersebut, dia juga melakukan hal yang sama. Yaitu bersosialisasi kepada setiap orang, dengan harapan memiliki banyak teman.
Setelah bertahun-tahun hidup merantau, dia sudah banyak membantu kesulitan teman-teman seperjuangannya, mulai dari hal kecil sampai hal yang besar.
Namun pemuda tersebut tak pernah mengingat akan bantuan yang telah dilakukannya kepada setiap orang.
Pada suatu hari, dia pulang ke kampung halamannya untuk mengunjungi orang tua dan juga sanak keluarganya disana.
Baru saja pulang kampung dan nongkrong disebuah warung kopi dengan para pemuda setempat, datanglah sekelompok GAM dan menuduhnya sebagai orang Jawa.
Maklum saja, dulu pada tahun 1995 Aceh masih mengalami konflik dengan Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan "genjatan senjata RI dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka)."
Quote:
Dan juga, pada masa itu orang Aceh sangat membenci dengan orang Jawa karena banyak diantara tentara yang dikirim ke Aceh berasal dari sana.
Karena wajah pemuda perantau yang pulang ke kampung nya tadi mirip wajah orang Jawa dan jarang ada dikampung, maka dia dituduh sebagai tentara RI oleh sekelompok tentara GAM yang datang.
Hampir saja dia ditembak ditempat oleh sekelompok orang tadi, dengan senjata yang sudah terkokang dan sudah ditodong dikepala pemuda perantau tersebut.
Bisa dibayangkan gimana takutnya pemuda tersebut dengan keringat yang membasahi baju, dan senjata laras panjang dikepalanya yang siap ditembakkan.
Sebelum aksi berdarah tersebut terjadi, salah satu dari pemuda yang ada ditempat dengan cepat mencegah kejadian tersebut naas itu terjadi.
Dia menjamin bahwa pemuda yang dituduh orang jawa tersebut bukanlah seperti yang dituduhkan oleh mereka, melainkan dia adalah salah satu warga setempat dan juga teman seperjuangannya dulu semasih masa kuliah.
Dan dia sangat tegas dalam membela pemuda yang tengah mengalami nasib naas tersebut, bahkan dia mau menukar nyawanya sekalipun jika diperlukan. Begitu bentaknya kepada sekelompok GAM yang datang.
Kebetulan orang yang membela temannya tersebut adalah salah satu tokoh masyarakat disana, dengan begitu masalah pun selesai dengan pulangnya sekelompok GAM tadi.
Setelah sekelompok orang bersenjata tersebut pulang, pemuda perantau pun meminta penjelasan kepada pembelanya tadi, kenapa pembelanya sampai mau menukar nyawa untuk menyelamatkan dirinya yang hampir saja dijemput maut?
Quote:
Lalu dengan wajah tersenyum, pembelanya pun menjawab pertanyaannya bahwa "anda pernah menolong kesulitan saya sewaktu dikota dulu, dengan bantuan uang 50ribu rupiah yang tidak pernah anda tagih."
Subhanallah, hanya dengan keikhlasan membantu orang lain berupa uang senilai 50ribu rupiah saja, seseorang terselamatkan dari todongan senjata yang menimpa dirinya.
Ternyata, begitu besar manfaat berbagi kepada ke sesama, walaupun itu hal kecil sekalipun. Semoga kita semua menanamkan sifat saling berbagi kepada kesesama, sehingga kita terselamatkan dari musibah yang akan menimpa dikemudian hari. Aamiin.
Ternyata, begitu besar manfaat berbagi kepada ke sesama, walaupun itu hal kecil sekalipun. Semoga kita semua menanamkan sifat saling berbagi kepada kesesama, sehingga kita terselamatkan dari musibah yang akan menimpa dikemudian hari. Aamiin.
Sumber Cerita: Dari Pengalaman Seorang Kerabat.
Tulisan: Pribadi
Sumber Gambar: Google.com
Tulisan: Pribadi
Sumber Gambar: Google.com
Quote:
Spoiler for Bukti Gift Cendol::
aparian dan 16 lainnya memberi reputasi
17
481
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.3KThread•91.6KAnggota
Komentar yang asik ya