AtkaHasenaAvatar border
TS
AtkaHasena
Ketika Rupiah Ikhlas dan Arah Sama Menyatu
Cerita Motivasi



Kota pagi masih menyapa sumringah apalagi pasaran wage semakin mewarnai cerahnya hari.

Pagi ini adalah hari pertama dimana aku menempati ruang penjurusan yang tentu dengan suasana berbeda. Memang sebelumnya hampir semua murid di ruangan ini sudah saling mengenal namun tak begitu akrab sebab berasal dari beberapa kelas yang berbeda. Sehingga adaptasi bukan menjadi kikuk lagi hanya saja perlu pendekatan untuk lebih akrab.

Pertemuan kali ini aku duduk dengan temanku Romita. Entah ada kecocokan apa tiba-tiba tiap pembicaraan kami terasa menjadi obrolan renyah. Hobi memang beda, selera hampir sama, jurusan favorit memang sama dan akupun tak mengerti dari sudut manakah keakraban ini terjalin.

Tak terasa greget mapel penjurusan pilihan kami semakin hari semakin mengugah semangat bahkan kerjasama bahu membahu begitu erat ditengah materi yang amat rumit. Okailah semboyan ini seringkali kami ucap "datang, kerjakan, usahakan, selesaikan, dan lupakan". Bereslah jika prinsip dan semboyan begitu semuanya bawa santuy saja ini masih perkara pemula.

Untung saja aku punya teman sebaik Romita. Anaknya tlaten gak mudah marah. Ia menjadi teman belajarku bak guru privat sama murid saja. Maklum kepintaranku bisa dibilang pas-pasan. Di tengah pembicaraan kami tiba-tiba datanglah temanku Feron yang meminta uang untuk kebutuhan print dan foto copy pendalaman materi jelang ujian semester.



klik disini

"Ka gue gak punya uang pecah nih, pinjam punyamu aja kan uangmu pas kalau sama aku sekaligus, nanti aku ganti!" Ucap Romita padaku.

Sementara aku hanya menganguk sambil menyodorkan uang yang saat itu berjumlah sekitar harga dua mangkuk bubur komplit. Sampai akhirnya kejadian itu terulang kembali Romita meminjam  uangku dengan alasan sedang tidak membawa uang. Sudahlah genap satu tahun peristiwa itu. Aku pernah menagih tapi tidak terlalu ngebet seperti bank plecit karena uang yang aku pinjamkan juga tidak terlalu banyak. Memang betul bagi orang yang berhutang harus melunasi, namun kali ini berbeda, mungkin ia telah lupa dan akupun melupakan dengan cara ikhlas serta menerima dari beberapa sisi-sisi kebaikannya selama ini sehingga kabut asap keburukan telah tertutup cemerlang sinar surya.

3 semester terlewati sudah hingga suatu hari bulan ramadhan akan segera datang.
"Ka udah mau ramadhan ya... aku masih punya hutang gak ya?. Mendadak Romita menanyakan hal itu padaku.

"Hutang puasa kalik yang belum kamu lunasi & kalau hutang uang padaku sepertinya tidak ada!" Sahutku dengan cepat dan jelas.

Sebenarnya tak pikun aku ingat peristiwa beberapa tahun yang lalu karena aku sudah mengiklaskan dan melupakan maka tak akan diungkit kembali. Urusan hutang sudahlah lunas sudah lama aku mengikhlaskan itu, kuharap jadilah halal untukmu. Aku tak akan mengucap ataupun menagihnya dari ikhlas selesailah sudah tentang itu.

"Ya maksudku hutang uang atau barang denganmu lah, barangkali aku ada yang lupa?" Penjelasan Romita padaku.

"Engak lah...!" Aku menjawabnya dengan penuh keyakinan.

Satu setengah tahun mendatang Romita mendapatkan pekerjaan paruh waktu di pusat kota. Keuangan dan ekonominya semakin membaik meski penghasilannya belum mencapai UMK. Tak terasa kebaikan datang dari orang dan arah yang sama. Mungkinkah ini dari keiklasanku tiga tahun yang lalu. Sama sekali diri ini tak pernah berharap semua ini dibalas dari orang yang sama. Dulu aku pernah mengiklaskan sekitar rupiah isi dompetku untukmu kini 5 buku berharga ia berikan padaku. Aku sudah berulang kali akan mengantinya tapi Romita tak mau dan menolak.

Tak hanya itu dirinya juga pernah membelikanku pulsa senilai 20 ribu dengan cuma-cuma. Aku selalu ingin mengantinya tapi ia tetap menolak. Bahkan masih banyak kebaikan yang bisa dibilang receh tapi begitu berharga untukku.

Terima kasih kepada Engkaulah Maha Pemurah Segalannya. Aku hanya bisa bersyukur bahwa apa yang telah ku iklaskan selama ini dibalas dengan lebih banyak. Semoga Allah membalas semuanya kebaikanmu. Maaf aku belum bisa membalas saat ini. Kumohon sulitnya pertemuan ini ada celah kesempatan untuk membalas kebaikanmu. Semoga masih diberi kesempatan untuk mewujudkan keinginanku satu formasi ini harus komplit menyatu kembali.

Terimakasih 28&19 melaluimu lah aku menemukan banyak hal. Tentang semuanya yang tak menjamah dalam kata menyatulah dalam rasa.




Yogyakarta, 25 April 2020
nunu403Avatar border
rizalpopeyeAvatar border
swiitdebbyAvatar border
swiitdebby dan 38 lainnya memberi reputasi
39
508
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.