Narkoba Mengantar Tio Pakusadewo ke Bui






Kemaksiatan tidak memandang siapa pelakunya. Meski usia tidak lagi muda, jika hidayah belum jua menghampiri ditambah lagi dengan salahnya lingkungan dan pergaulan, maka siapapun itu dan dari kalangan manapun, akan dengan mudahnya tetap dilakukan. Seperti halnya aktor lawas Tio Pakusadewo.

Kabar dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, bahwasannya seseorang berinisial G lah yang memasok Tio ganja selama ini. Sedangkan pemasok sabu pihak kepolisian masih dalam memburunya.



Aktor Tio ditangkap lebih dahulu dibandingkan G sang pemasok. Padahal keduanya sempat bersama-sama mengonsumsi ganja. Tio P pun juga membenarkan bahwa baik G juga Tio P sebelum penangkapan sekitar dua hari sebelumnya telah konsumsi ganja berbarengan.



Meski sudah diperoleh keterangan bahwasannya keduanya baik G maupun Tio P telah mengkonsumsi ganja bersamaan, namun masih belum dapat diketahui dengan pasti seberapa banyak jumlah ganja yang telah dibawa si G. Jadi G membawa ganja sesuai permintaan Tio P selaku pembeli, kemudian ganja itu dikonsumsi berdua, ujar Yusri Kombes Pol.

Menurut keterangan Yusri pula, sekitar dua pekan sebelum penangkapan Tio P, ia sempat membeli sabu seberat satu gram kepada penjual berinisial R. Namun, hingga saat ini masih saja dalam proses memburu si pemasok sabu.



Menurut keterangan pihak keluarga, bahwa Tio disebut tengah mangalami sakit stroke. Dan menurut pengakuannya, ia mengkonsumsi sabu untuk menghilangkan rasa sakit, selain itu juga karena memang sudah ketergantungan. Jadi masih menurut Yusri, intinya Tio P ini mengkonsumsi ganja karena pertama memang ketergantungan, kemudian berikutnya karena ingin menghilangkan rasa sakit itu sendiri.



Karena penyakit stroke yang diderita Tio P ini, pihak keluarga berniat untuk mengajukan asesmen agar Tio P direhabilitasi saja oleh pihak kepolisian. Untuk hasil asesmen, kita perlu tunggu saja.


Polisi juga telah menyita barang bukti berupa 18 gram dan bong alat sabu. Selain bukti-bukti yang tersebut itu, polisi juga menwmukan bahwa Tio P didapati bukti juga telah konsumsi amfetamin dan metamfetamin. Tio P ditangkap polisi di kediamannya di daerah Ampera, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 14 April 2020 pagi hari.


Tio P terjerat Pasal 114 ayat 1 subsider Pasal 111 dan Pasal 127 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ia ditetapkan sebagai tersangka penyalahgunaan narkoba yang akan diancam kurungan paling cepat selama lima tahun dan selambat-lambatnya selama 20 tahun.


Tulisan: s3chamdani
Sumber gbr: google
Sumber:
Link 1