cicimasni
TS
cicimasni
Bab 21 (A Little Cupid)
Bab 21 : Berbahagialah

🌸🌸🌸
Seorang wanita berpakaian elegan mengetuk pintu rumah Varo. Lily tentu saja tidak mengenali wanita itu pada awalnya, sampai akhirnya ia ditampar dan di maki.

"Menjauhlah dari anak ku!!!."

Pipi gadis itu berdenyut sakit. Bahkan Arion yang tadi bermain didekat pintu, kaget dan menangis mendengar teriakan wanita itu.

"Mama~mama~"

"Kalian bahkan memiliki anak haram."

Lily refleks berlari ke arah Arion dan memeluknya. Gadis itu sangat ketakutan karena wanita itu terlihat ingin memukul Arion.

Untungnya beberapa bodyguard datang dan menjauhi wanita itu dari Lily.

10 menit kemudian Varo datang dengan, pria itu terlihat marah. Ia lebih marah lagi begitu melihat wajah Lily yang memar.

"Aku tidak pernah menganggu kehidupanmu!!. Aku bahkan memberikan rumah warisan kakek padamu. Apa lagi yang kamu inginkan??."

Varo membentak wanita yang duduk santai di ruang tamunya itu. Wanita itu menatapnya sambil tersenyum dingin.

"Aku ingin kamu menikah dengan gadis pilihan ku."

Varo mendengus kesal. "Apa hak mu mengatur kehidupanku??, Kamu sama sekali tidak punya hak mengaturku."

"Aku ibumu, tentu saja aku berhak."

"Ibu??." Varo tersenyum jijik. "Sejak kapan kamu jadi ibuku??."

Wanita itu marah. "Aku yang melahirkan dan membesarkanmu."

"Bullshit!!." Varo menatap wanita itu dengan pandangan dingin. "Kamu melakukan sterilisasi sejak usia 20 tahun sebelum kamu menikah dengan ayah. Jadi bagaimana mungkin kamu melahirkan ku. Membesarkanku???, Aku bahkan tidak punya sedikitpun kenangan bersamamu. Kau bahkan tidak mengizinkanku memanggilmu ibu. Jadi bagaimana bisa kamu menjadi ibuku??. Aku memanggilmu ibu, karena aku tidak tau harus dengan cara apa aku memanggilmu selain itu. Hanya itu identitas yang diberikan oleh keluarga ini padaku, bahwa aku harus menganggapmu ibuku.'

"....."

Wanita itu terlihat shock.

"Aku dulu mungkin hanya dianggap tidak ada di keluarga itu, tapi aku tidak bodoh. Aku tau semua kebusukan yang berusaha kalian tutupi. Aku tau kalian memanfaatkan aku dan kakakku. Kalian...aku membenci kalian semua."

"Lalu kenapa kamu masih berpura-pura sebagai pewaris harta kekayaan Adrian. Aku bahkan punya bukti bahwa kamu bukan anakku. Sekali aku bertindak, maka reputasi mu akan hancur."

Varo menatap wanita itu dingin. Tapi wanita itu telah kembali ke ketenangannya. "Aku awalnya mau bersikap baik. Aku meninggalkan calon suamiku dan kembali berperan menjadi seorang ibu. Aku bahkan sengaja datang jauh dan berniat tinggal denganmu. Sayang sekali kamu tidak mau bekerja sama. Aku akan melakukan wawancara besok, menjelaskan bahwa aku adalah korban ketidakadilan kalian. Lalu kita bisa melihat hasilnya. Yah...kecuali kamu bersedia bekerja sama denganku."

Wanita itu pergi setelah mengatakan hal itu, meninggalkan Varo yang menatap kepergiannya dengan pandangan kecewa.


🌺🌺


Lily keluar dari kamar tamu. Ia sejak tadi menguping pembicaraan antara Varo dan ibunya.

"Papa~." Ucap si kecil mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi pria itu.

Varo tersenyum namun detik berikutnya pria itu meminta ma'af sambil mengelus wajah Lily yang lebam.

"Tidak apa-apa, seminggu juga hilang."

Keduanya terdiam beberapa saat, sibuk tenggelam dalam pikiran masing-masing. Lily tidak mau menguak kisah lama pria itu. Ia hanya menunggu Varo membuka diri padanya.

" Sebelum menikah dengan ibu...ayah telah lebih dulu menikah dengan seorang wanita Korea dan wanita itu dari kalangan bawah. Dia hanya seorang pelayan cafetaria dekat perusahaan ayah."

"Mereka tidak pernah bercerai, wanita itu memutuskan meninggalkan ayah tepat 3 hari sebelum ayah menikah lagi dengan ibu. Alasannya...wanita itu berselingkuh dengan rekan kerjanya yang faktanya...dia hanya ditekan untuk menjauh dari keluarga Ardiansyah."

"Ayah tidak pernah mencintai ibu dan karena ibu tau ia tidak akan pernah mendapatkan cinta ayah jika ia tidak hamil, ia mencari tau wanita yang pernah dekat dengan ayah dan wanita itu ternyata sedang mengandung. Ibu tidak pernah tau, kalau ayah dan wanita itu adalah pasangan suami istri yang sah.

Varo menarik nafas dalam sebelum melanjutkan ceritanya. " Ibu bersekongkol dengan kakek, ia membuat wanita itu menandatangani surat perjanjian, bahwa setelah bayinya lahir, bayi itu akan menjadi milik keluarga Ardiansyah. Dan karena kesulitan finansial, wanita itu terpaksa menerima persyaratan itu. Lalu kami...aku dan kak Eva mulai menjalani kehidupan mengerikan di keluarga itu."

"Ayah berlahan mulai membuka dirinya pada ibu. Mereka benar-benar terlihat saling mencintai satu sama lain sampai kebohongan itu terungkap ketika kami berusia 7 tahun. Ayah membenci ibu dan kakek, ayah mencari wanita itu yang ternyata sudah meninggal karena kanker otak. Lalu begitu saja. Kehidupan harmonis 7 tahun itu, berubah menjadi perang dingin dan perebutan harta."

"Kakek menetapkan syarat bahwa setengah dari warisannya akan diberikan pada cucu keluarga. Sayangnya identitasku sebagai anak kandung ayah tidak diketahui orang lain. Jadi kami mulai dijauhkan dari keluarga Ardiansyah dan hari itu menjadi hari kebebasan kami."

"Aku hidup tenang di Korea. Menjalani kehidupanku sebagai mahasiswa biasa, bekerja part time untuk membiayai kuliah. Benar-benar menyenangkan. Tapi tiba-tiba saja namaku muncul di Koran, di berita bahkan di situs jejaring sosial, aku adalah pewaris tunggal kekayaan Ardiansyah dan orang-orang mulai mencari tau tentangku."

"Kakek yang sudah sakit-sakitan, akhirnya menceritakan semua itu padaku. Terus-terusan meminta ma'af pada kami dan ibu kandungku, ia bahkan meminta agar aku menjaga hartanya agar tidak jatuh ke tangan ibu dan bibiku. Aku...hanya membalas semua kebaikannya padaku dan kakakku, aku membalas budi bahwa dia tak menelantarkan kami karena dia tau ibu kandungku akan segera meninggal karena kanker otak yang di idapnya. Makanya...aku setuju untuk menjadi Azri Alvaro yang kini di kenal banyak orang karena kekayaannya."

"Kau tau...." pria itu tiba-tiba menatap Lily dengan mata berkaca-kaca. "Aku tidak pernah merasa bahagia menjadi bagian dari keluarga ini. Aku....benar-benar membenci mereka semua."

Lily menatap pria di depannya dengan pandangan simpati. Ini pertama kalinya ia melihat Varo begitu rapuh, dia bukan pria dingin nan sinis yang ia kenal. Dia hanya seorang Azri Alvaro yang lelah dengan kehidupannya.

Tanpa sadar Lily memeluk pria itu. "Aku...nggak...terlalu bisa nenangin perasaan orang, tapi....aku pikir kamu bisa berbahagia sekarang. Kamu bisa membuat semua keinginanmu yang tertunda tercapai sekarang. Tidak apa-apa mempunyai masa lalu yang buruk, tidak apa-apa untuk menangisi masalah yang timbul. Tapi setelah itu...kamu harus yakin kamu pasti bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri."

Lily melepas pelukannya, gadis itu beralih menggendong Arion dan menyerahkannya pada Varo. Si kecil itu dengan senang hati tersenyum dan memeluk pria itu.

"Kamu dulu nggak punya siapa-siapa, sekarang kamu punya Rion. Kamu dulu nggak pernah mendapatkan kasih sayang, sekarang kamu bisa belajar dan mengajarinya cara menyayangi, agar dia nanti nggak akan mengalami nasib yang sama sepertimu."

Varo tersenyum dan balas memeluk Arion erat. Ia lalu menatap gadis disampingnya. "Peluk aku lagi!."

Ee...what!!. Lily tersenyum canggung namun akhirnya ia memeluk pria itu sebentar lalu melepaskannya.

Meski tidak puas, dan entah kenapa Varo ingin gadis itu tetap memeluknya. Ia membiarkannya saja. Pria itu kembali mengelus pipi Lily. "Kamu nggak boleh keluar selama semingu atau sampai memarnya hilang. Aku nggak mau di bilang ngelakuin KDRT."

Perintah dari Varo membuat Lily tertawa. "Berarti aku nggak perlu nemenin kamu makan siang di kantor dan nungguin kamu sampai pulang. Asyik, akhirnya aku bisa tidur siang, hahahaha."

"......"

Fakta ini membuat pria itu langsung cemberut.


🌺🌺


Ibu Varo benar-benar mengadakan wawancara di rumah keluarga Ardiansyah yang kini menjadi miliknya. Wanita itu mengatakan hidupnya tersiksa selama tinggal di keluarga itu. Ia menjadi korban pernikahan bisnis antara orang tuanya, ia di paksa menikah dengan pria yang tidak ia cintai, ditinggalkan di Korea saat melahirkan, bahkan dipisahkan dari anak-anaknya. Ia berusaha tegar dan menjalani kehidupan seperti biasa, tapi suami yang telah berusaha ia cintai malah berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri dan bahkan mempunyai anak. Ia dipaksa bercerai dan diusir ke luar negeri.

"Aku begitu mencintai keluarga dan anak-anak ku, aku bahkan tak pernah bertemu mereka. Aku memutuskan untuk tidak menikah lagi dan kembali setelah orang-orang yang ku benci tiada. Aku berharap anak-anak ku mema'afkanku, tapi aku malah mendapat kabar duka bahwa anak perempuanku telah meninggal bersama suami dan anak yang di kandungnya. Hatiku hancur, aku kembali ke rumah ini, berharap bisa mencurahkan kasih sayang ku pada anak laki-laki semata wayang, yang sangat ku cintai. Tapi dia malah memperlakukanku begitu menyakitkan."

Wanita itu menghapus air matanya. Lalu mulai kembali bercerita. " Aku sebenarnya tidak mau melakukan ini, tapi karena dia telah benar-benar menyakiti perasaan ku sebagai ibunya. Aku akan mengungkapkan hal yang sejujurnya."

"Azri Alvaro bukanlah anak kandungku!"

"Dia dan kakaknya aku adopsi 1 jam setelah mereka lahir di Rumah Sakit di Korea Selatan." Wanita itu mengeluarkan berkas dan menunjukkannya pada wartawan.

"Aku mengalami keguguran saat itu, dan aku juga depresi karena suamiku tak pernah menjengukku. Aku mengadopsi mereka dengan tujuan, suamiku akan lebih memperhatikan ku. Tapi nyatanya disaat aku menderita, ia malah berselingkuh. Aku yang memaksa ayah suamiku untuk memindahkan hak waris pada Varo, aku ingin menghukum pria itu agar ia hidup miskin bersama adikku. Aku bahkan rela di usir agar Varo dan kakaknya dapat hidup bahagia, tapi nyatanya.....

Wanita itu kembali berurai air mata. "Varo mengatakan kalau aku tidak pantas menjadi ibunya. Jadi setelah penghianatan ini, aku memutuskan untuk membawa masalah ini kepengadilan sebagai kasus penipuan. Hasil DNA yang menyatakan bahwa Varo adalah anak kandung suamiku adalah rekayasa . Dan semua harta warisan itu akan kembali kepadaku sebagai istri dari anak tunggal keluarga Ardiansyah. Karena faktanya aku dan suamiku tidak pernah bercerai."

"Aku akan menyumbangkan sebagian harta itu kepada panti asuhan dan anak yatim karena aku sangat menyukai anak-anak. Aku yang akan bertanggungjawab untuk segala warisan keluarga Ardiansyah."

"Itu saja yang bisa aku sampaikan kali ini. Kalian bisa mempublikasikan berita ini di manapun kalian suka. Aku ingin membuat anak itu malu dan merasa tidak pantas hidup lagi."

50 wartawan yang sengaja di undang dan di bayar untuk mempublikasikan tentang Varo akhirnya pergi dan wanita itu tersenyum senang. Sayangnya, ia tak tau kalau begitu wartawan itu keluar dari gerbang rumah Ardiansyah, mereka bertemu langsung dengan Azri Alvaro yang menjadi bahan berita utama mereka.

Varo bukan orang yang emosional. Dengan kepintaran dan uang yang ada ditangannya. Ia membayar 10 kali lipat 50 wartawan itu. Meminta hasil rekaman mereka dan membuat mereka menandatangani kontrak yang isinya mereka dilarang mempublikasikan apapun yang berkaitan dengan Azri Alvaro, atau mereka akan di denda 100 milyar.

Varo adalah seorang pengacara yang handal, meski ia tak pernah menggunakan identitasnya itu. Ia telah menyiapkan segala sesuatunya secara matang. Begitu pria itu mendapatkan hasil rekaman dan foto semua wartawan. Ia segera ke kantor polisi, membuat laporan atas kasus penipuan dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh ibunya.

Sore hari ibunya di tangkap dan di interogasi. Tentu saja ia langsung menelpon pengacara yang biasa menangani kasusnya. Tapi karena data yang di berikan Varo jauh lebih lengkap dan valid, semua yang diungkapkan serta bukti yang diberikan ibunya menjadi tidak berguna.

Ia punya bukti bahwa hasil DNA miliknya adalah asli, juga tentang pernikahan ayahnya dengan ibu kandungnya. Lalu pernikahan kontrak 20 tahun yang ditulis dan ditandatangani oleh ayah dan wanita itu (ibu tiri Varo). Juga uang kompensasi ketika mereka bercerai sudah lama ada di rekening wanita itu. Persengkongkolan antara wanita itu dan adiknya untuk dapatkan warisan keluarga Ardiansyah. Bukti kasus percobaan pembunuhan dan yang terakhir adalah rekaman pencemaran nama baik yang wanita itu sengaja ingin sebarkan di media sosial.

Masalah itu, sampai di pengadilan dan mengalami proses hukum selama satu bulan. Kasus itu di menangkan oleh Varo. Dan ibunya di penjara selama 35 tahun atas kasus penipuan dan pencemaran nama baik keluarga Ardiansyah dan Azri Alvaro, wanita itu juga terjerat kasus lain dengan ketiga mantan kekasihnya, berupa pencurian uang, perhiasan dan rumah, bahkan kasus percobaan pembunuhan terhadap anak salah satu mantan kekasihnya.

Hebatnya, masalah itu sama sekali tak muncul di berita manapun. Bahkan Lily yang penasaran hanya mendapat jawaban 'semuanya sudah diselesaikan' dari Varo sebelum pria itu pergi kerja.

Varo berhasil menangani itu masalah itu dengan cara yang terlalu perfect.


🌸🌸🌸

Bab selanjutnya :
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...14f576aa3d6760
Diubah oleh cicimasni 20-04-2020 13:57
dewawdefriansahnona212
nona212 dan 11 lainnya memberi reputasi
10
1.6K
2
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread•40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.