• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Jangan Kaget! Jauh Bau Wangi, Dekat Bau Taik ! Ya itulah yang Namanya Mertua.

sinsin2806Avatar border
TS
sinsin2806
Jangan Kaget! Jauh Bau Wangi, Dekat Bau Taik ! Ya itulah yang Namanya Mertua.
Kalian yang sudah berumah tangga dan hidup bersama mertua pasti mengerti apa yang ane maksud. Hidup dirumah mertua harus perfect, salah dikit keliru dikit siap-siap aja jadi bahan gunjingan mertua dan saudara. Apalagi jika istilahnya udah 'kecenthok' sama mertua, kita bener aja selalu dipandang salah. Ribet banget deh pokoknya, memang pilihan terbaik setelah menikah adalah memisahkan diri dari orang tua dan mertua, udah paling bener ini. Mother in Law bisa berubah menjadi Monster in Law, harap berhati-hati ya !

sumber gambar



Pasti banyak dari kalian yang ga setuju sama statement ane. Dan berkata "wah mertua ane baik banget, udah kaya orang tua sendiri. Ga ada yang namanya mertua galak, mertua judes ga ada"Ane ucapkan selamat buat kalian yang dianugerahi mertua yang baik hati bak orang tua sendiri. Selamat! Anda termasuk orang yang beruntung. Sedangkan ane tidak seberuntung itu, ane dan mertua ane udah bagaikan musuh yang terus berperang tanpa tau kapan dan untuk apa perang ini.

Kalian berpikir ane lebay? mertua adalah orang tua suami yang juga harus dihormati!. Iya ane tau, mertua adalah orang tua kedua setelah orang tua kandung, dulu segala cara ane lakukan untuk bisa tetap akur dengan mertua perempuan ane, apalagi kita tinggal dalam satu atap. Tapi untuk akur dengan mertua tidak semudah itu Ferguso!

Sebelum menikah, jujur ane ga pernah membayangkan hidup dengan mertua ternyata akan penuh dengan konflik seperti ini. Ane pikir mertua sadis, judes, galak itu cuma ada di film sumpah! Eh taunya ane ketemu di kehidupan nyata dengan mertua tipe seperti ini, memang rejeki ane seperti nya. Dan ane baru sadar, ternyata pemicu perceraian bukan hanya dari pribadi istri atau suami tapi mertua pun bisa jadi faktor pemicu perceraian. Ini nyata loh!
Quote:

Dan memang prakteknya pada dunia nyata penelitian Psikolog Yulius Steven ini benar sekali, kebanyakan mereka yang mempunyai konflik adalah berjenis kelamin sama. Seperti ane dengan mertua perempuan ane. 

Sebagai keluarga kecil yang belum mempunyai momongan, walaupun ane tinggal dirumah mertua, ane ingin masalah pengambilan keputusan untuk masa depan kami ada ditangan kami berdua 100% tanpa campur tangan mertua. Karena ane yakin, ane dan pasangan ane lebih tau keputusan mana yang lebih tepat. Tapi mertua ane selalu ingin ikut campur, semua masalah harus didiskusikan dulu dengan beliau dan harus beliau yang mengambil keputusan. Ya ane tau beliau adalah orang tua di dalam rumah, nasehatnya sangat dibutuhkan. Tapi bukan berarti sebagai mertua harus mengambil kendali dari pernikahan anaknya kan?

Bagi kalian yang belum berumah tangga, ane ingin berbagi sekiranya konflik apa saja yang  bisa terjadi jika antara menantu dan mertua tinggal dalam satu atap, supaya kalian bisa belajar dari pengalaman ini.

1. Perbedaan Pola Pikir
Ini adalah konflik yang paling mendasar, perbedaan generasi menjadi pemicu perbedaan pola pikir dan sudut pandang dalam menghadapi masalah. Menurut ane A bisa saja menurut mertua ane itu D. 

2. Berebut Posisi dan Peran
Orang tua ingin sekali tidak ada perubahan pada anaknya setelah dia menikah. Tapi yang harus diketahui ketika seorang laki-laki menikah, tanggung jawab utamanya adalah istrinya. Mungkin ketika sebelum menikah dulu, anak pria nya sering memberikan sejumlah uang untuk orang tua, setelah menikah tentunya jatah untuk orang tua akan berkurang karena dia sudah mempunyai tanggung jawab istri. Hal yang wajar kan seperti ini? Sayangnya tidak semua mertua mengerti akan hal itu. 

Seorang pria pun posisi dalam rumah akan menjadi double, dia yang tadinya seorang anak, setelah membawa istri kerumah posisi dia selain menjadi anak bagi ibu dan ayahnya juga menjadi kepala rumah tangga untuk istrinya. 

3. Ketika Ibu Mertua Mulai Merasa Cemburu
Ini hal yang paling menakutkan. Istri adalah wanita, ibu mertua juga wanita. Semua wanita ingin diperhatikan yang menjadi masalah ketika si pria yang seharunya menjadi penengah terlalu memihak salah satu, sudah pasti akan terjadi konflik kecemburuan yang berkepanjangan.

Diluar ketiga hal mendasar tersebut, sebenarnya banyak sekali pemicu konflik antara menantu dan ibu mertua, hal-hal sepele ketika kamu bangun kesingan saja bisa jadi konflik, tidak menyiram tanaman jadi konflik, memasak makanan yang tidak sesuai selera mertuapun bisa jadi konflik. Banyak sekali hal lain, ane yakin kalau dijabarkan disini tidak akan selesai 7 hari 7 malam. 

Tapi diluar konflik itu semua, seburuk apapun perlakuan ibu mertua dia tetaplah ibu dari pasangan yang harus dihormati dan dihargai. Ane selalu berusaha menanamkan ini, supaya konflik dengan mertua tidak terus berkepanjangan. Yah walaupun terkadang selesai konflik satu muncul lagi konflik lainnya. Ane tau, ane juga bukan menantu idaman yang sempurna dalam segala hal, pasti ana beberapa sisi dari ane yang juga kurang diterima oleh mertua ane. Tapi dalam lubuk hati ane, ingin sekali hidup tenang, damai bersama mertua. Terkadang rasanya ingin sekali ngontrak rumah saja, tapi mertua ane selalu melarang dengan alasan kalau kami pindah mereka akan hidup dengan siapa. Terkadang hidup jadi serba salah.

sumber  : 1 , dan pengalaman pribadi


c4punk1950...Avatar border
waluyojati121Avatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 50 lainnya memberi reputasi
49
16.8K
470
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.