Hai, GanSis dan juga para pecinta hewan, selamat malam dan semoga kita semua selalu sehat dan selamat. Aamiin.

Huf ... deg-degan aku karena baru pertama kali post di forum ini.

Jujur aku bingung jika harus bercerita tentang hewan peliharaan, karena peliharaanku banyak banget. Ada ayam, sapi, kucing, burung, tapi okelah aku akan cerita tentang MaPu, awal mula dia ada di rumah kami.

MaPu adalah singkatan dari Macan Putih, dia seekor kucing anggora, tapi sekarang sudah tidak seperti kucing anggora karena dirawat seperti kucing pada umumnya. Bulunya tidak selebat dan setebal dulu, tapi tetap gak rontok.


MaPu
Dok.pri

Awalnya, MaPu itu milik pak lek (seorang paman yang sering bawa dagangan dari Surabaya ke Madura dan kami memanggilnya pak lek karena sudah seperti keluarga sendiri), dia membawanya ke rumah kami karena di rumahnya (Surabaya) MaPu tidak terurus. Saat itu MaPu masih berusia ABG, keadaannya memprihatinkan, dia lagi sakit gatal-gatal di bagian bawah telinganya. Lumayan parah, bulu di bagian tersebut pun sudah sedikit rontok.

Rumahku memang dari dulu jadi tempat pembuangan kucing, dulu waktu aku kecil hampir ada puluhan ekor kucing yang dirawat oleh ibuku. Tapi, ya saat sudah besar hilang/pergi sendiri entah ke mana. Jadi, dari kecil kami terbiasa merawat kucing yang sakit dengan cara kami karena dulu belum ada dokter hewan di daerah kami.

Sebulan setelah MaPu berada di rumah pak lek membawa ayah MaPu, keadaannya sungguh sangat memperhatikan. Tubuhnya penuh dengan gatal-gatal, sampai kulit tubuhnya kelihatan karena bulu-bulu hampir rontok total. Rupanya MaPu tertular ayahnya.Gatal-gatalnya sudah menjadi borok yang juga mengeluarkan bau tak enak. (perlu diingat gatal-gatal yang dialami kucing itu juga bisa menular pada manusia, ini sih hasil dari pengalamanku, entah kalau kata dokter )


Aku gak ikut mengobati ayah MaPu karena saat itu aku lagi hamil muda, jadi kakak perempuanku yang ngobatin. Beberapa hari di rumah, borok itu mengering, tapi seperti biasa bila ada kucing baru tentu kucing-kucing yang lain akan resek kan ya. Kebetulan kami tidak pernah mengkandangkan kucing.

Pagi-pagi ditemukan banyak luka di badan ayah MaPu yang mengakibatkan sakitnya kembali parah dan setelah hampir sepekan dirawat, tapi nyawanya tak tertolong meski diobati dan diberi susu.


MaPu saat hamil
Dok.pri


Saat ini MaPu sudah jadi ibu dengan dua anak, sebenarnya dia melahirkan empat anak, tapi entah yang dua menghilang tanpa jejak. Kata kakakku sih mungkin di mangsa ayahnya (kucing liar yang menghamili MaPu).


MaChan dan MaORa
Dok.pri


Namanya MaChan (macan chantik) dia cowok dan MaORa (macan orange) dia cewek. Ini sebenarnya anak ke dua MaPu karena dikehamilan yang pertama MaPu mengalami keguguran. Anak-anaknya terlahir menjadi kucing biasa (kucing kampung) yang membedakan hanya bulunya sedikit tebal dan lebih panjang dari kucing kampung.




Merawat kucing itu mudah banget lho! Ini pengalamanku ….


1. Memberi Makan


Sebenarnya memberikan makan itu wajib ya untuk siapa pun yang punya peliharaan.

Untuk makanan kucing-kucing, aku menyediakan ikan laut yang memang khusus dibeli untuk kucing. Daerahku termasuk pesisir jadi, harga ikan lumayan murah, biasanya untuk kucing aku beli ikan tumpukan, 5000 rupiah itu kadang dapat sepanci 1 kiloan, karena kecil-kecil dan campur jadi harganya murah tapi kualitas ikannya tetap bagus.


Tulang-tulang ikan akan dipisahkan sebelum dicampurkan ke nasi, setelah dicampur baru di bagi ke mereka. Konon, bila mencampur ikan beserta tulangnya pada makanan kucing selain dikhawatirkan kucing akan tersedak juga akan membuat bulunya gampang rontok.


Apa tidak mencampurkan obat? Tidak, selama merawat kucing kami tidak pernah mencampurkan sesuatu apapun pada makanan kucing kecuali ikan.


2. Merawat kucing yang sakit


Untuk mengetahui apakah kucing itu sakit atau tidak enak badan itu bisa dilihat dari matanya, jika matanya belekan (keluar kotoran) artinya kucing itu lagi tidak enak badan. Setelah itu baru kelihatan lemes.


Untuk penanganan pertamanya sih biasanya aku memberinya minum susu, kalau sakitnya tidak parah, kucing akan segera sehat lagi.


Satu lagi penyakit yang biasa dialami kucing adalah gatal-gatal. Seperti yang dialami MaPu dulu.


Gatal-gatal yang dialami MaPu aku obati dengan minyak tanah.

caranya:

Bersihkan area gatal-gatal tersebut dengan cairan dettol yang sudah dicampur air. Bersihkan dengan memakai kapas.

Lalu, ambil cotton bud dan minyak tanah, celupkan catton bud ke minyak lalu oleskan pada area yang kena gatal-gatal.


Awalnya MaPu berontak karena mungkin merasa perih, tapi esok harinya gatal-gatal itu sudah mengering. Saat diolesi lagi pun MaPu tidak lagi berontak, hingga ke tiga kalinya dia sembuh.

Aku jarang memandikan kucing, biasa cuma seminggu atau dua minggu sekali, atau saat kehujanan, itupun tidak berlama-lama karena takut sakit. Mandinya pun pakai shampoo biasa bukan shampoo khusus, yang penting bersih dan langsung dihanduki kemudian dijemur.


3.  Menyediakan tempat saat kucing mau melahirkan


Nah, ini biasanya yang agak ribet, karena saat mau melahirkan kucing akan sedikit ngeyel.


Caranya, sediakan tempat dari kardus yang sudah diberi tumpukan kain, lalu taruh di tempat yang sedikit tersembunyi dari jangkauan. Jangan ditunggui karena akan makin lama lahirnya.


Saat sudah melahirkan, kucing akan memindah anak-anaknya sebanyak 7 tempat, konon untuk menghindari atau menyelamatkan anak-anaknya dari mangsaan si jantan. Tugas kita adalah mengawasinya dipindahkan ke mana, agar tidak salah tempat yang malah akan berakibat fatal pada bayinya.


4. Tips agar bulunya tidak rontok


Tips agar bulu kucing tidak mudah rontok adalah dengan memberinya makan kue cucur gula merah sebulan sekali atau lebih. Ini aku dikasih tahu paman yang juga pecinta kucing, selain tidak rontok bulu kucing pun jadi mengkilap.


Nah, itulah beberapa pengalamanku dalam merawat kucing, aku tidak tahu apakah caraku merawatnya bertentangan dengan ilmu kedokteran atau tidak. Tapi, selama ini Alhamdulillah kucingku baik-baik saja.


Semoga bermanfaat dan terima kasih atas waktunya.