Ketika Emas Tidak Lagi Menjadi Standar Keuangan Global

Beranda

...

Sejarah & Xenology
Ketika Emas Tidak Lagi Menjadi Standar Keuangan Global

dellesology

08-04-2020 23:54

Ketika Emas Tidak Lagi Menjadi Standar Keuangan Global

Hello GanSis Balik lagi sama kreator!!!
Masih dalam masa inkubasi dan menuju PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), bagi warga DKI dan khususnya daerah yang sudah masuk zona merah, semoga kalian tetap semangat dan khususnya kita semua semoga kita bisa lalui wabah ini dan berharap wabah ini lekas berakhir sebelum Ramadhan dan Syawal.

Kali ini kreator mau bahas tentang sejarah bagaimana emas tidak lagi menjadi standar keuangan di dunia yang kemudian diganti dengan dollar sebagai alat ukur transaksi keuangan dan bisnis saat ini...

Berikut nih kreator ringkas ya perjalanan bagaimana para bankir dan negara-negara besar mengubah sistem keuangan global secara singkat...

Spoiler for Bretton Woods Agreement:

Hotel Mount Washington tempat perjanjian Bretton Woods. (Sumber: Image Google)

Awal mula tercetus perubahan standar keuangan global didasari dari Konferensi Bretton Woods yang diadakan tahun 1944 pasca perang dunia ke-2. Konferensi ini bertujuan untuk membangun kembali sistem keuangan global pasca perang dunia kedua. GanSis Bretton Woods ini diadakan di New Hampsire, tepatnya di Mount Washington Hotel, Amerika Serikat dengan dihadiri oleh kurang lebih 730 Delegasi dari 44 sekutu dari Amerika Serikat.

Sumber: Image Google

Sebenarnya awal dari konferensi ini adalah terbentuknya dua lembaga keuangan yang paling dikenal dan salah satu dari lembaga keuangan ini yang sempet mengatur keuangan Indonesia pada masa awal setelah krisis Moneter 1998 yakni IMF dan World Bank. Kedua lembaga keuangan ini merupakan produk dari hasil konferensi Bretton Wood Conference yang dituangkan hasilnya dalam Bretton Woods Agreement yang isinya sebagai berikut cek this out:

Di dalam Final Act, bagian terpenting di mata peserta konferensi dan untuk operasi ekonomi dunia selanjutnya adalah perjanjian IMF. Fitur utamanya adalah:

- Sistem nilai tukar pasar mata uang asing yang disesuaikan: Nilai tukar dipatok menjadi emas. Pemerintah seharusnya hanya mengubah nilai tukar untuk memperbaiki "disekuilibrium mendasar."

- Negara-negara anggota berjanji untuk membuat mata uang mereka dapat dikonversi untuk transaksi perdagangan terkait dan transaksi berjalan lainnya. Namun, ada ketentuan transisi yang memungkinkan penundaan yang tidak terbatas dalam menerima kewajiban itu, dan perjanjian IMF secara eksplisit memungkinkan negara-negara anggota untuk mengatur aliran modal.Tujuan dari konvertibilitas akun berjalan yang luas tidak menjadi operasi sampai Desember 1958, ketika mata uang anggota Eropa Barat IMF dan koloni mereka menjadi convertible.

- Karena ada kemungkinan bahwa nilai tukar yang ditetapkan mungkin tidak menguntungkan bagi posisi neraca pembayaran suatu negara, pemerintah memiliki kekuatan untuk merevisinya hingga 10% dari tingkat yang disepakati sebelumnya ("nilai nominal") tanpa keberatan oleh IMF. IMF dapat menyetujui atau menolak perubahan di luar level itu. IMF tidak bisa memaksa anggota untuk membatalkan perubahan, tetapi bisa menolak akses anggota ke sumber daya IMF.

- Semua negara anggota diharuskan untuk berlangganan modal IMF. Keanggotaan dalam IBRD dikondisikan untuk menjadi anggota IMF. Voting di kedua lembaga itu dibagi menurut formula yang memberi bobot lebih besar kepada negara-negara yang menyumbang lebih banyak modal ("kuota").

Selain isi perjanjian diatas negara-negara ini juga mendorong adanya sistem pasar terbuka yang saat ini sudah dilakukan di hampir banyak negara. Nah disini awal mula dari pikiran akan dipotongnya dan diubahnya sistem moneter international dari Emas menjadi dollar pada pertemuan yang diadakan setelah Bretton Woods. Untuk GanSis yang mau tahu lebih bisa baca disini.

Setelah Bretton Wood ini menyatakan bahwa emas sebagai standar nilai tukar tetap international disinilah muncul permasalahan baru bagi negara adidaya Amerika yang tidak ingin kehilangan momennya untuk menjadikan Dollar sebagai standar nilai tukar untuk International dan khususnya bagi negara Industri lalu kemudian setelah perjanjian ini pada tahu 1971 negara G-10 berkumpul mengadakan perjanjian yang menjadi awal mula penggunaan mata uang fiat di dunia international.

Spoiler for Smithsonian Agreement (Perjanjian Smithsonian):

Awal Mula dollar menjadi mata uang di tatanan dunia baru pasca Perang dingin dan perang dunia ke-2 (Sumber: Image Google)

Setelah Bretton Woods agreement kemudian negara G-10 yakni (Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat) mengadakan pertemuan kembali untuk membahas kenaikan harga emas yang semula dipatok 35 US$/ons menjadi 38 US$/ons nah saat seperti ini Amerika mendapatkan tekanan dari kekalahannya di perang Vietnam, yang mengakibatkan nih neraca perdaqangan Amerika defisit cukup dalam makanya nih Amerika muter otaknya GanSis, dengan menawarkan sistem dengan menangguhkan konvertabilitas dollar ke emas, jadi yang intinya Amerika bisa mencetak dollar sebanyak-banyaknya tanpa mengkonvert ke emas sebagai nilai intristik dari sebuah uang yang selama ini prakteknya dilakukan masyarakat tradisional di setiap dinasti besar.

Nah kemudian seiring perkembangan waktu yang terus berjalan akhirnya usulan ini diterima oleh negara G-10 yang bisa dibilang negara Industri besar saat itu dengan disetujuinya Smithsonian Agreement pada Desember 1971.

Apakah ini sudah berakhir belum ternyata GanSis karena Smithsonian ini masih belum diadopsi seluruh negara yang kemudian akhirnya 1974-an nih dunia dikejutkan oleh pernyataan dari Presiden negara Adikuasa saat itu yakni Richard Nixon, pada saat pembukaan Saham Asia saat itu yang dunia mengenal dengan nama Nixon Shock (Guncangan Nixon).

Spoiler for Nixon Shock (Guncangan Nixon):

Presiden Richard Nixon dengan Nixon Shock yang mengguncang dunia (Sumber: Image Google)

Nah saat guncangan Nixon ini adalah pengumuman resmi bagi seluruh negara di dunia yang akan mencetak uangnya agar tidak lagi mengkonvert mata uang mereka dengan emas namun bagi negara yang akan mencetak uangnya harus menggunakan dollar sebagai standar pencetakan uang mereka dan guncangan Nixon ini dikenal dunia sebagai pengenalan sistem Mata uang Fiat pertama setelah perjanjian Bretton Woods tahun 1944 yang dianggap tidak lagi relevan digunakan saat era modern seperti saat ini. Hal ini dilakukan Nixon dengan dalih memperbaiki perekonomian Amerika Pasca kalah pada perang Vietnam dan juga Nixon dan Amerika khususnya membujuk negara penghasil minyak untuk menggunakan emas alat pembayaran jual beli emas.

Jadi GanSis itu dia sedikit banget yang bisa Kreator rangkum bagaimana perjalanan emas yang awalnya menjadi standar dalam pencetakan nilai interistik sebuah mata uang yang kemudian digantikan kepada dollar. Jadi GanSis intinya dulu itu Dollar, Rupiah, Euro adalah lembaran uang yang memiliki nilai atau bisa dibilang lembaran yang menggambarkan kepemilikkan emas yang intinya dulu setiap 35 dollar yang dicetak harus diimbangi dengan keberadaan 1 ounce emas (=31.1034768 gram, sekarang 1 ounce emas berharga sekitar 1276 dollar AS, lebih dari 36 x lipat ) . Nah pas zaman modern seperti ini Dollar dianggap sama seperti emas karena bisa ditukarkan langsung menjadi emas jadi ya mau gamau negara maju mengikuti perintah sang penguasa dunia saat ini yakni Amerika Serikat.

Intinya sih siapa pemenang perang dunia ke-2 dialah yang berhak mengatur dunia, bahkan kaya Indonesia dalam hal ini pembelian Sukhoi sajapun selalu ada kendala dari negeri paman sam yang tidak mau kalau musuh mereka saat perang dunia ke-2 mendapatkan keuntungan dari penjualan Alutsista ke negara lain.

Baiklah GanSis sekian nih thread kreator kali ini semoga bermanfaat sampai bertemu di thread lainnya....

emoticon-Hai