Bismillahirrahmanirrahim

Hai, hai gansist sobat kaskus, apa kabar? Semoga sehat selalu dan terjauh dari wabah virus Corona( Covid-19), Aamiin.

Selamat datang di thread ane kembali, jangan bosen-bosen ye....

Kali ini ane mau cerita tentang hewan piaraan ane. Bapak emak ane dari dulu suka banget piara hewan. Pernah piara bandeng, sempat sampek panen. Tapi setelah itu mati semua, gagal begitu.

Setelah itu ganti pelihara ayam petelor, lumayan agak lama, berhasil sampai dijual-jual begitu telurnya, sampai bisa beli motor dari ternak ayam petelor. Tapi ada tetangga yang iri, akhirnya ayam-ayam itu mati semua kena racun, ada yang tebar racun di sekitar kandang ayam.

Kemudian pindah rumah, ganti pelihara ayam pedaging. Ternak ayam pedaging itu enak, ayamnya cepet gedhe, gemuk-gemuk, ginuk-ginuk, kalau ingin masak ayam bisa langsung tinggal ambil dan sembelih. Jadi tahu kita menyembelihnya seperti apa. Tetapi tidak bertahan lama, karena sering hilang ayam-ayamnya. Banyak yang naksir sepertinya untuk dibawa pulang, biar berubah jadi ayam goreng upin ipin.

Setelah itu ganti lagi beternak kelinci. Nah dari beberapa macam hewan yang diternak dulu, ane paling suka ternak kelinci, lucu banget, apalagi kalau dia lagi gigit-gigit wortel dan berlarian di balik rerumputan. Benar-benar menggemaskan.


Awalnya beli kelinci hanya sepasang, harganya agak lumayan sih, tapi karena lucu, tidak apa-apalah karena pengen nyoba awalnya. Bersyukur, bisa sampai beranak pinak.


Ibu ane kalau ke pasar beli sayur mayur terutama wortel nyari yang harganya lebih murah biar dapat banyak. Kadang bisa beli sekarung untuk makannya kelinci-kelinci itu, karena sudah beranak pinak.

Atau kadang kelinci itu kita beri batang dan tangkai sayur mayur yang kita masak sehari-hari. Misalkan kangkung begitu, dia kita beri batangnya, daun-daunnya kita masak, sayur bayam juga begitu. Jadi seneng banget tidak ada yang dibuang sia-sia dari sayur mayur yang kita masak.

Kelinci-kelinci itu akhirnya bisa beranak pinak, sekali beranak bisa sekitar tiga, empat, lima dan kadang lebih dari itu juga. Tapi, ada ibu kelinci yang tidak mau menyusui anak-anaknya, akhirnya dengan menggunakan pipet atau botol kecil bekas vitamin anak-anak, kita yang menyusui bayi-bayi kelinci itu, dengan susu formula, meski sedikit repot tapi lucu dan menyenangkan. Ah, lucunya itu loh....

Tapi sayang, setelah beranak pinak dan banyak, satu per satu kelinci itu mati terserang penyakit, di bagian telinga kelinci itu ada seperti borok begitu. Sediihhh sih waktu itu, tapi mau bagaimana lagi.

Setelah lumayan lama berhenti tidak pelihara hewan lagi, beberapa hari yang lalu, Pakde datang membawa sepasang kelinci untuk dipelihara.

Waahhh, benar-benar kebahagiaan yang tidak terkira. Akhirnya bisa pelihara kelinci lagi, apalagi sekarang #mumpungdirumah, pas banget jadi hiburan biar tidak membosankan. Lihat foto kelinci yang baru dibeli ini ya gansist? Pasti bikin lope lope deh.

Ini yang membuat semangat hari-hari, apalagi kali ini kerjaannya hanya #dirumahsaja, bisa jadi hiburan kelinci-kelinci ini saat memberi mereka makan atau saat lihat mereka berkejaran.

Siang hingga sore, kelinci-kelinci ini kita lepaskan di halaman depan rumah, kadang juga di belakang rumah yang ada rerumputannya. Kadang kita beri wortel saat kelinci-kelinci itu bermain.

Nanti waktu sore menjelang malam, kita masukkan ke kandangnya. Di dalam kandang sudah kita sediakan air minum dan makanannya, terkadang wortel atau sayuran hijau yang kita cacah agak besar-besar.

Semoga pelihara kelinci kali ini berhasil dan tidak mati lagi, Aamiin. Do'a in ya gansist..., Biar awet dan bertahan.

Okey gansist ini dulu cerita ane tentang hewan-hewan yang pernah ane pelihara. Tapi yang paling menyenangkan pelihara kelinci deh....

Sampai jumpa, Wassalam

By: Nibrasulhaq

Sumber: Dokpri