mamaproduktifAvatar border
TS
mamaproduktif
Bukan Tega, Inilah Alasan Anak Nangis Kudu Dicuekin
Anak Nangis
Spoiler for Anak nangis:



Anak nangis perlu direspon atau dicuekin sih? Tidak semuanya anak nangis harus langsung direspon loh malah ada waktu harus dicuekin atau didiamkan saja.

Ohya, apa kabar kaskuser semua yang terkeren, terkece dan tersmart. Semoga kita semua dijauhkan dari segala penyakit dan selalu dberikan kesehatan dan dilimpahkan rezekinya dari Allah.

Kali ini mamaproduktif pengen share tentangBukan Tega, Inilah Alasan Anak Nangis Kudu Dicuekin.

Kapan sih waktunya anak dibiarkan nangis dan kapan waktunya langsung ditanggapi?

Setiap anak nangis itu tidak semuanya harus langsung ditanggapi jadi ada waktu-waktu tertentu kapan si anak harus ditanggapi seketika itu atau dibiarkan terlebih dahulu diselesaikan tangisnya

Kenapa?

karena semua tangisan si anak tidak semuanya baik terkadang malah akan mengajarkan hal yang kurang baik ke anak.

So jadi gimana ya bedainnya?

1. Menangis karena butuh pertolongan
Nah sebagai orang tua, gan sist boleh langsung menanggapi tangisan si kecil pada saat poin yang pertama yaitu menangis karena si kecil butuh pertolongan.

Contohnya si kecil jatuh, tangannya terjepit pintu, terkena benda tajam, dipukul atau kena pukul temannya, minta diambilkan mainan yang masuk ke saluran air, atau minta diambilkan mainannya yang keselip di bawah meja.

Nah contoh hal-hal tersebut justru harus langsung kita tanggapi karena si kecil sedang butuh pertolongan.

Dimana hal ini mengajarkan bahwa orang tua selalu ada untuk si kecil saat waktu waktu yang dibutuhkan.


2. Anak menangis karena ada kemauan yang tidak bisa dituruti

tangisannya adalah saat tidak dipenuhi permintaannya maka jangan langsung ditanggapi malah lebih baik membiarkan si kecil nangis.

Kenapa?

karena agar si kecil mengerti dan sadar bahwa menangis bukan satu-satunya cara untuk menuruti permintaannya atau bukan menjadi senjata yang ampuh untuk meluluhkan hati papa dan mamanya.

Terlebih apabila sekalinya dituruti kemauan si anak maka si anak akan belajar dari hal itu dan terus diulang kembali.

Lalu sampai kapan ya dibiarkan anak nangis?

Jawabannya sampai dia capek sendiri biasanya ada 15-20 menit ya kalau misalkan emang kemauannya.

Contohnya seperti minta mainan atau minta es krim padahal dia sedang tidak enak badan terus minta main keluar padahal waktunya tidur siang.

sebagai seorang mama memang harus ada kata "tega" untuk mendidik si kecil.
Maksud tega disini untuk mendidik si kecil agar menjadi lebih baik karena sekalinya dibiarkan si kecil akan mengerti bahwa menangis adalah yang percuma dan tidak akan dituruti permintaannya.

Perlu diingat bahwa untuk para orang tua jangan sekali-kali mengalihkan perhatian si kecil kepada hal lain dengan alasan untuk menghentikan tangisannya.

Contohnya si kecil minta nangis minta mainan baru di mall, karena gansis tidak setuju untuk tidak dibelikan mainan.

Maka dialihkan dengan memberikan makanan sebagai pengganti seperti es krim biasanya beli 1 buah karena si kecil nangis menjadi beli 3 buah.

Padahal hal ini justru kurang tepat karena akhirnya si kecil belajar kalau tidak dituruti kemauannya dia pasti akan meminta sesuatu pengganti kepada orang tuanya.

Jika hal itu terjadi terus-menerus dan berulang auto dan menjadi kebiasaan yang akan repot orangtua dalam hal ini gansis sendiri.

Demi kebaikan semua biarkan saja sampai si kecil capai sendiri. Setelah itu, baru kita kasih tahu sambil peluk dan cium si kecil dengan pengertian bahwa hal itu tidak baik dan lain-lain.

Misal harus disiplin si kecil meminta main keluar sedangkan dia waktunya tidur siang ya biarkan aja dia nangis sampai dia capek sendiri 15 sampai 20 menit ya nggak apa-apa.

Toh nanti setelah dia berhenti nangisnya baru dikasih tahu kalau waktunya sekarang adalah waktunya tidur bukan waktunya main.

Kalau si anak nangis pada saat tipe yang kedua, anak jangan diajak bernegosiasi.

Tunggulah sampai nangisnya berhenti dulu baru dikasih tahu karena kalau sedang kondisi nangis dan marah percuma kita kasih tahu apa pun karena tidak akan didengar oleh si anak.

3. Anak menangis karena mengeluarkan emosinya.

Lalu yang tipe berikutnya adalah nangis karena mengeluarkan emosinya ya contohnya tiba-tiba saja si kecil itu tantrum atau nangis tidak jelas, marah-marah, lempar-lempar barang.

Sebagai seorang mama kita harus mencari tahu dulu nih alasannya kenapa si kecil tiba-tiba tantrum.

Jika misalkan si kecil sudah bisa ngomong, coba diajak ngobrol, ditanya kenapa kok nangis? kok lempar-lempar barang? terus duduk di samping si kecil biarkan dia nangis tanpa berusaha mendiamkannya.
Spoiler for Anak tantrum:

Disinilah saatnya si kecil belajar untuk bisa mengontrol emosi dan meredakan tangisannya sendiri karena semakin mereka dewasa mereka harus punya skill untuk bisa mengontrol emosinya sendiri.

Dan paling awal belajarnya adalah dari sedini mungkin saat mereka menangis itu sebenarnya latihan diri bagaimana mereka bisa meredakan tangisannya sendiri.

Sehingga ketika anak nangis, jangan langsung panik dan dialihkan perhatiannya.

Kenapa?

Karena kita sebagai orangtua tidak mungkin sampai dewasa nanti selalu berada disamping si kecil selamanya.

Si kecil sedini mungkin harus belajar dan berusaha untuk mengalahkan emosinya, dia harus belajar sendiri cukup ada di sampingnya biarkan dia menangis dan katakan kalau perlu sesuatu bilang pada Mama yah Nak, Mama selalu ada untukmu.

Riset membuktikan bahwa masalah tangisan anak akan mempengaruhi kecerdasan emosi dan kepribadiannya.

Kenapa?

Karena apabila sedari kecil mereka tidak pernah dibiarkan belajar dari tangisan mereka sendiri nanti setelah dewasa akan cenderung menjadi pribadi yang menuntut orang lain untuk selalu bisa menyenangkannya.

Pernah lihat film drama korea atau sinetron, dimana ada peran yang antagonis disitu selalu ingin menang, harus selalu bahagia dan semua orang harus nurut sama itu orang.

Contoh kasus lainnya mungkin mengalihkan dengan mencoba obat-obatan terlarang dan minuman keras. Seram kan?

Kurang lebih seperti itu, jangan sampai si kecil nanti menjadi seseorang yang tumbuh menjadi pribadi tidak cerdas dalam mengelola emosinya.

Hal sangat simpel ini tapi sebenarnya sangat powerfull sebagai salah satu cara mendidik anak.

Pasti ada pertanyaan gansis dimana masih tinggal sama orangtua atau mertua. Masalah nya gansis harus dikomunikasikan dengan orangtua, kadang orangtua tidak tega jika cucunya terlalu lama menangis.

Dimana orang tua sebagai nenek dan kakeknya ingin berperan juga dalam mendidik cucunya.

Caranya mudah jika memang gansis ingin si kecil harus mendengarkan apa yang dibilang mama dan papanya.

Yaitu dengan selalu memberikan sounding pada si anak di saat 5 menit pertama dalam tidurnya baik tidur siang maupun tidur malam hal ini bisa dilihat di artikel Mama produktif yang lain.

Quote:


Muncul permasalahan lain, jika anak nangis di tempat keramaian, gimana cara mengatasinya?

Hal itu efek dari tidak pernah dibiasakan dengan benar saat di rumah.So, kalau di rumah sudah sering dididik seperti tahapan di atas, dipastikan anak akan berkurang tantrum di tempat umum.

Semuanya berawal dari rumah dulu, jangan sampai ditunggu anak nangis di tempat ramai. Nah justru di rumah ini mulailah didik anak dengan benar.


Penulis: mamaproduktif
Sumber: pengalaman pribadi dan disinijuga berbagai sumber.

GIF
Diubah oleh mamaproduktif 08-04-2020 13:11
NadarNadzAvatar border
makolaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 41 lainnya memberi reputasi
42
7.5K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.