Ramadhan adalah bulan suci penuh ampunan bagi umat muslim di seluruh Dunia, bulan yang disambut dengan penuh suka cita kebahagian yang selalu diperingati dengan beberapa tradisi spesial dan penuh dengan kenangan.

Tentu kita semua mempunyai perasaan bahagia yang teramat sangat dalam menyambut hari-hari datangnya bulan Ramadhan, mengadakan beberapa persiapan dan agenda bersama keluarga serta handai taulan semua.

Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang biasa kita lakukan saat bulan Ramadhan, mulai dari sahur on the road, ngabuburit, buka puasa bersama, shalat tarawih, tadarus Al-Qur'an dan masih banyak ibadah-ibadah sunah yang lain lagi.

Namun sepertinya agenda serta tradisi bulan Ramadhan tahun ini tidak bisa kita lakukan, bukan tanpa alasan karena adanya wabah pandemi virus covid-19 yang mewabah ke seluruh Dunia dengan terpaksa harus diberlakukan beberapa himbauan dan peraturan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus covid-19.

Kemarin pertanggal 6 April 2020, Kemenag mengeluarkan surat edaran nomer 6 tahun 2020.
Tentang panduan ibadah di bulan Ramadhan dan Idul Fitri serta panduan pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah.
Di bawah ini isi surat edaran Kementerian Agama Nomer 6 tahun 2020:

Di atas merupakan beberapa point surat edaran yang telah ditetapkan oleh Kemenag pertanggal 6 april 2020, ditambah satu point tentang pembagian zakat yang diatur dengan sedemikian rupa.
Surat Edaran ini dapat diabaikan jika virus covid-19 sudah hilang atau mendapatkan informasi keadaan aman dari pemerintah pusat.

Jika melihat tentang point dari surat edaran, secara otomatis beberapa tradisi serta kebiasaan di bulan Ramadhan akan ditiadakan, apa saja yang akan kita rindukan?
Lihat beberapa kebiasaan yang nantinya akan kita rindukan di bulan puasa:

Sahur on the road, atau sahur bersama-sama di jalanan. Biasanya kita lakukan bersama teman-teman satu komunitas, dengan agenda berbagi-bagi makanan kepada orang yang berada di jalanan lalu melakukan sahur bersama-sama. Tapi karena ada himbauan untuk tidak melakukan kegiatan berkumpul mengadakan keramaian maka kegiatan ini di tiadakan demi keamanan bersama.
Kita hanya bisa melakukan sahur bersama keluarga inti di rumah.

Mengisi waktu menunggu waktu berbuka puasa biasanya kita habiskan untuk jalan-jalan, datang ke bazar makanan untuk membeli takjil dan makanan untuk berbuka puasa.
Melihat keadaan saat ini, tentu kegiatan dan tradisi ngabuburit juga tidak bisa kita lakukan dengan keluar rumah apa lagi jalan-jalan. Stay at home, itu himbauan pemerintah.
Jangan sampai karena maksa keluar rumah lantas kita tertular atau menularkan kepada orang lain, maka dari itu tetap berdiam di rumah ngabuburit dengan cara-cara yang tidak biasa kita lakukan.

Ini adalah agenda yang paling dinantikan, kumpul bersama teman-teman sekolah untuk mengadakan buka puasa bersama. Moment seperti ini tentu jarang sekali kita temui, di mana semua teman cuti dari kerja dan pulang kampung untuk lebaran di kampung dan melepas rindu dengan teman-teman masa sekolah.
Ahhh lagi-lagi, kegiatan ini juga tidak bisa dilakukan.
Pemerintah melarang para perantau untuk mudik sehingga moment ini juga tidak bisa dilakukan.

Shalat tarawih berjamaan di masjid juga untuk bulan Ramadhan tahun ini ditiadakan demi keamanan bersama, digantikan dengan shalat terawih berjamaah di rumah bersama keluarga inti.
Mungkin untuk kerukunan masyarakat dan tingkat keramaiannya akan berbeda dengan shalat tarawih di rumah, namun di mana pun tempat beribadah asal kita niat dan ikhlas maka Insha Allah pahalanya sama.

Ibadah sunah membaca Al-Qur'an bersama-sama di bulan Ramadhan adalah ibadah sunah yang pahalanya dilipat gandakan oleh Allah.
Biasa dilakukan setelah shalat tarawih sampai jam sebelas malam di masjid, uniknya saat tadarus ini banyak masyarakat yang memberikan jajanan dan takjil untuk para pembaca Al-Qur'an menemani begadang mengaji.

Zakat fitrah adalah zakat diri yang harus dikeluarkan oleh seseorang setiap satu tahun sekali di saat akhir bulan Ramadhan sampai batas fajar idul fitri hari pertama.
Biasanya zakat ini di Indonesia bisa berupa beras atau uang yang diberilan pada pengurus zakat di masjid-masjid terdekat.
Tapi jika dilihat dari point surat edaran Kemenag tahun ini proses pengumpulan zakat dan pembagiannya akan dilakukan dengan cara yang berbeda.

Shalat sunah idul fitri adalah puncak hari raya umat Islam setelah satu bulan penuh berpuasa, gugur sudah semua dosa para kaum muslimin yang berpuasa dengan ikhlas karena Allah subhanahuwataalla.
Semoga virus corona segera sirna agar kita semua bisa melakukan shalat idul fitri ini bersama seluruh keluarga dan masyarakat di masjid atau lapangan.

Moment sungkeman saling maaf memaafkan, yang muda meminta maaf yang tua memaafkan itu adalah adat dan kebudayaan kita semua saat idul fitri.
Mungkin tahun ini hanya bisa memandang dari jauh atau melalui sambungan telefon, tidak bisa berjumpa dan tatap muka langsung dengan orang tua dan keluarga.
Tentu kesedihan amatlah sangat, tapi mau bagaimana lagi jika keadaan memaksa kita untuk seperti ini, kita hanya bisa pasrah dan berdoa agar semua ujian lekas berakhir dan kita bisa melewatinya.

Itulah tadi beberapa tradisi dan kebiasaan kita di bulan Ramadhan dan Idul fitri, yang sepertinya akan sangat kita rindukan di tahun ini karena terhalang oleh virus corona.
Apakah Agan dan Sista juga akan merindukan moment-moment di atas?
Silakan bagikan pendapat GanSis dengan ikut berkomentar.

Oke, terima kasih sudah singgah dan sampai jumpa di thread ane yang lain ya GanSis!