KilatTropisAvatar border
TS
KilatTropis
Dokter Tifauzia Protes, Cara Pemerintah Atasi Corona Sangat Berbahaya


Sikap pemerintah yang tidak memberlakukan lockdown dan malah melakukan Herd Immunity sebagai cara untuk mengatasi penyebaran virus corona alias Covid-19 mengundang kekhawatiran yang mendalam dari kalangan dokter.

Dokter Tifauzia Tyassuma yang merupakan ahli epidemiologi mencermati bahwa strategi yang sedang dijalankan pemerintah adalah tidak memberlakukan lockdown, hanya imbauan agar tidak keluar masuk Indonesia, membeli Rapid Test untuk mempercepat penapisan ODP dan PDP, serta membeli obat Avigen dan Choloroquin dalam jumlah besar.

Terkait langkah-langkah pemerintah di atas, ujar Tifauzia maka ia mengamati bahwa ada langkah strategis yang dipikirkan oleh pemerintah saat ini, dan mungkin langkah tersebut adalah masukan dari pihak-pihak non kesehatan, sehingga sangat mungkin saat ini Presiden Jokowi mengambil kebijakan untuk melakukan Herd Immunity.

“Saya sampaikan kepada Bapak untuk mempertimbangkan kembali bila Bapak memang memutuskan untuk menyetujui Herd Immunity,” kata Tifauzia seperti dikutip dari helmiadamchannel, Rabu (1/4/2020).

Tifauzia menjelaskan Herd Immunity adalah langkah cepat membangun imunitas bersama secara kolektif dengan membiarkan masyarakat terinfeksi bersama. Dengan demikian akan ada yang terjadi yaitu banyak orang akan terinfeksi, sebagian yang terinfeksi akan meninggal, sebagian yang terinfeksi akan sembuh sebagai carrier atau pembawa, dan sebagian yang kontak tetapi tidak terinfeksi akan memiliki kekebalan.



Untuk diketahui, tegas Tifauzia, Herd Immunity bisa efektif apabila karakter virus dan prediksi evolusi atau mutagenesisnya sudah bisa diketahui dengan pasti. Namun masalahnya adalah Virus SARS nCOV2 ini baru memulai perjalanan evolusinya.

“Tidak ada satupun ilmuwan di dunia ini yang mampu memastikan perjalanan mutasi virus ini akan menjadi seperti apa,” ungkapnya.

Karena itu, dia menekankan bahwa Herd Immunity menjadi langkah yang spekulatif yang amat sangat berbahaya bagi seluruh rakyat.

Apalagi, rakyat Indonesia memiliki daya kekebalan dan status nutrisi yang rendah, sehingga apabila Herd Immunity dilakukan maka alih-alih terjadi imunitas kolektif, tetapi yang terjadi adalah banyak yang terinfeksi dan menjadi parah dengan cepat, banyak rakyat yang meninggal, terutama kelompok usia rentan dan yang memiliki komorbid, dan fasiliitas kesehatan yang pada dasarnya memiliki ketahanan rendah akan tumbang dengan cepat. “Yang terkorbankan adalah dokter dan tenaga kesehatan lain,” tegasnya.

Sekali lagi, ujar Tifauzia, pihaknya menyampaikan selagi belum terlambat bahwa strategi lockdown teritorial dan wilayah masih harus dipertimbangkan dan diputuskan dengan cepat oleh Pemerintah RI. “Herd Immunity seperti langkah bumi hangus. Kasihan rakyat,” katanya menegaskan lagi.



“Kira-kira kalau saya membacanya adalah, rakyat  yang terinfeksi nanti akan diberikan Avigen dan Cholorquin. Padahal Avigen masih kontroversial dan baru terbukti bermanfaat (dalam skala terbatas) untuk gejala ringan dan sedang,” tambah Tifauzia.

Padahal, dia menerangkan, dengan status imunitas dan status nutrisi sebagian besar rakyat Indonesia yang rendah, maka kemungkin orang terinfeksi hanya sampai status ringan sampai dengan sedang akan sangat kecil karena terbukti saat ini angka case fatality rate mencapai 8,4%, lebih tinggi dari angka sembuh.

Artinya, siapapun yang terinfeksi apalagi pada usia berisiko akan melampaui fase ringan dan sedang, langsung menuju fase parah. Sehingga Avigen hanya akan seperti membuang garam di lautan alias sia-sia.

Sedangkan Chloroquin yang dimaksudkan untuk membuat kondisi endoplasma menjadi toksik, dan beberapa negara yang telah melakukan pemberikan Chloroquin saat ini terlaporkan mengalami keracunan akut dan kerusakan liver dengan cepat. “Alih-alih meracuni virus, yang teracuni justru penderitanya,” jelas Tifauzia.

Karena itu, tegas dia, Herd Immunity yang tampaknya akan diterapkan di Indonesia, menjadi langkah yang berbahaya bagi rakyat Indonesia. “Siapa lagi yang mengusulkan ide konyol dan berbahaya ini kepada pemerintah?,” ujarnya.

Subhanallah

Sungguh ukhti dokter yang gagah berani ya gaes


Masha Allah

emoticon-Kroasia
volcqAvatar border
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 21 lainnya memberi reputasi
20
12.7K
169
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.