noviarini21
TS
noviarini21
Harapan dan Awal Baru Bagi Arsenal
Apa yang anda ingat dengan permainan Arsenal tahun lalu? ah, apa Anda bisa mengingatnya? Jika tidak, kita punya rasa yang sama.

Gambar: theweek.co.uk


Arsenal hanya meninggalkan duka bagi para Gooners, lalu menenangkan penggemar dengan memecat penerus Wenger, Unai Emery. Sebenarnya, permainan Arsenal tak buruk-buruk amat, Emery pun juga secara konsisten menunjukkan ia pelatih yang kaya pengetahuan taktis. Disetiap pertandingan selalu ada strategi dan formasi taktis yang baru. Juru taktik yang sangat menarik, bukan?

Mantan pelatih PSG itu pun hanya menderita 3 kekalahan dari 13 laga terakhirnya bersama Arsenal di Liga Inggris. Akan tetapi, Emery terlalu sering memberikan hasil imbang untuk pasukan The Gunners dan kehilangan 18 poin maksimal yang sebagian laga harusnya bisa menang mudah.

Apa Anda akan bilang ini sepakbola dan tidak ada laga yang mudah? Benar, tapi untuk klub besar penuh sejarah seperti  Arsenal, kehilangan banyak poin artinya kehilangan gelar juara. Alhasil, Unai Emery terdebak diiringi dengan desas-desus para pemain ikut andil dalam keputusan tersebut.

Kehadiran legenda hidup dalam diri Ljungberg pun tak mengubah peruntungan Arsenal. Mungkin karena sebelum berperang sudah menyerah lebih dulu menjadi penyebab Ljungberg gagal mengangkat performa Aubamenyang dkk bersaing bersama Salah Cs, siapa yang tahu?

Seperti kata pepatah, kegagalan adalah sukses yang tertunda. Sejak akhir tahun wajah muram dan masam penggemar mulai bisa sedikit tersenyum. Arsenal mulai tampak berbenah, tak ada lagi gonta-ganti taktik yang membingungkan pemain dilapangan. Kemenangan atas Manchester United diawal tahun 2020 bukan hanya pentingnya tiga poin yang diraih tapi juga dijadikan tonggak untuk membuka harapan dan awalan baru untuk Arsenal bersama Mikel Arteta.


Gambar: 101GreatGoals


Siapapun penggemar Arsenal pasti mengenal Arteta, pun begitu juga fans Manchester City. Bagi Arsenal, Arteta dikenal sebagai salah satu pemain terbaik The Gunners setelah era Fabregas. Selain itu, Arteta adalah tangan kanan kesayangan Pep Guardiola di Manchester City. Pep sangat menyukai etos kerja dan kepandaian Arteta dalam melatih bahkan ia telah mempersiapkan Arteta sebagai penerusnya di Etihad. Beruntung Arsenal masih memiliki tempat di hati Arteta.

Selama ini, Arsenal dikenal sebagai tim dengan permainan yang sangat indah dan menghibur, menguasai permainan, dan efektif dalam memanfaatkan peluang. Tetapi semua itu pernah menghilang di bawah Unai Emery, identitas keterampilan defensif dan ofensif yang selama ini menghibur penggemar Arsenal tampak sangat buruk dalam kendali taktik Emery daripada yang terjadi pada tahun-tahun terakhir dinasti Arsene Wenger.

Segalanya terjadi terlalu tergesa-gesa di Arsenal pasca era Wenger. Manajemen kebingungan dalam menentukan ahli taktik baru bagi punggawa Arsenal. Arteta yang sejatinya telah dipersiapkan Wenger sebagai penggantinya di tolak untuk memberikan kemudi nahkoda kepada Unai Emery. Terbukti keputusan itu salah meskipun mantan pelatih Sevilla awalnya sesuai standar The Gunners.

Tak apa, toh itu semua hanya masa lalu. Ketidakcocokan misi antara Emery dan manajemen telah selesai. Petinggi Arsenal akhirnya belajar dari kesalahan dan konsekuensi yang pernah diderita Manchester United ketika memilih penerus selanjutnya.

Mikel Arteta telah datang, tidak hanya sebagai orang yang membawa DNA tim tetapi ia juga membawa filsafat dan mentalitas baru yang telah dipelajari dan dirangkum setelah bertahun-tahun belajar sebagai asisten Pep Guardiola.

Selamanya penggemar akan selalu menunggu kembalinya kejayaan Arsenal. Hal ini tidak melulu soal hasil pertandingan, tetapi juga dalam hal perkembangan gameplay yang jelas, atraktif, dan menghibur semua orang. Arteta mungkin baru memulai kisahnya sebagai penerus Wenger, akan tetapi ia telah menunjukkan kepada mereka bahwa harapan semua orang akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat.


Gambar: sportcenter.info


Arsenal adalah salah satu tim terbesar di Inggris, Arteta ingin mereka bermain dengan sedikit kesombongan dan membawa ketakutan kembali ke Emirates. Siapapun lawannya akan merasa benci dan tidak nyaman bermain sepakbola di markas mereka.

Banyak orang yang telah menertawakan dan meragukan dirinya, tetapi jika kira menyaksikan sendiri apa yang terjadi  di Emirates, mereka pasti akan mengubah pandangan mereka tentang Mikel Arteta. Bukan karena kemenangan atas Manchester United, hasil imbang lawan Chelsea, atau kekalahan dramatis kontra Olimpiakos, lebih daripada itu Arsenal semakin membaik di bawah kendalinya.

Tak perlu lagi bertanya-tanya kapan terakhir kali mereka bisa mendominasi dan memegang kendali penuh atas permainan, kan? Sekarang, lini tengah Arsenal tidak lagi hanya mengejar bola tanpa hasil karena Mesut Oezil, Granit Xhaka, dan Lucas Torreira berhasil mengendalikan pertandingan sehingga seluruh sistem yang direncanakan Arteta dapat dioperasikan dengan lancar. Tak sempurna tetapi cukup untuk membuat lawan kewalahan dengan efektivitas lini tengah mereka.

Dalam laga melawan Chelsea, banyak ahli berpendapat skema taktis Mikel Arteta menunjukkan kelemahan karena pasukannya tidak selalu melalukan pergerakan yang fleksibel antar posisi sehingga itu menjadi alasan mereka kehilangan tiga poin penting.

Akan tetapi, Arteta telah belajar banyak dari Pep Guardiola. Sebagai asisten Pep, Arteta jelas menyadari bahwa faktor penentu kemenangan tidak hanya berasal dari lini serang saja. Arsenal pun tidak pernah menyerang dengan buruk, tetapi pertahanan mereka telah menjadi bencana dan kelemahan utama tim. Masalah ini agaknya sulit ditemukan solusinya dalam waktu dekat.

Mikel Arteta bukan dewa untuk dapat segera mengatasi kelemahan utama yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Untuk sementara, Arteta hanya meminta para pemain belakangnya untuk menutup ruang tembak,saling mendukung antar pemain, disiplin dan fokus dalam sistem pertahanan, semuanya tampak telah dilakukan dengan baik.

Arsenal memulai tahun baru dengan kemenangan. Mikel Arteta pun telah memenangkan pertarungan melawan Corona yang menjangkitinya sejak Maret lalu. Kini, Arteta bersama pasukannya siap kembali bertanding dengan sistem permainan yang baru membawa harapan penggemar untuk hal-hal baik disisa musim 2019/2020. Ya, meskipun itu hanya untuk mengunci satu tempat di Liga Europa.

And it's Arsenal, Arsenal FC. We are by far the greatest team the world has ever seen

Que sera sera, whatever will be, we are going to Wemberly, Que sera sera



Referensi:

Arsenal.com

Transfermarkt.com/Arsenal

milktoasthoneynona212tien212700
tien212700 dan 26 lainnya memberi reputasi
25
3.5K
39
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.8KThread10.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.