stereobrainAvatar border
TS
stereobrain
Kita Perlu Waspada terhadap Kepunahan
Spoiler for Header:



KITA PERLU WASPADA TERHADAP KEPUNAHAN_
PELAJARAN BERHARGA DARI BURUNG DODO




Sekitar tahun 1598, seorang pelaut dari Belanda berlayar ke pulau Mauritius, sebuah pulau di timur Madagaskar yang terletak di Samudera Hindia. Pelaut itu mencatat terdapat sejenis burung tak bisa terbang yang endemik di pulau Mauritius, dan burung ini bisa dimakan. Kemudian, secara berbondong-bondong manusia datang sebagai predator di pulau itu, predator yang sebelumnya tidak dikenali oleh burung Dodo. Burung Dodo tidak merasa khawatir akan kedatangan manusia.




Burung Dodo begitu populer sebagai makanan karena ukurannya yang besar. Para pelaut Belanda mendeskripsikannya dalam sebuah puisi


         For food the seamen hunt the flesh of feathered fowl,
         They tap the palms, and round-rumped dodos they destroy,
         The parrot's life they spare that he may peep and howl,
         And thus his fellows to imprisonment decoy.


yang mengisyaratkan bahwa selain burung Dodo, mereka juga memburu burung Kakatua, tetapi karena burung Dodo lebih besar dan tidak punya kelebihan terbang seperti Kakatua, Dodo yang dibunuh dan dimakan. Satu-satunya pertahanan burung Dodo adalah paruhnya yang keras. Tetap, burung Dodo meskipun diburu manusia tidak takut, lagipula untuk apa takut? Toh selama berabad-abad Dodo tidak pernah punya predator.

Lalu, apa yang terjadi pada burung Dodo?



Quote:



Dodo adalah burung yang hidup dan mati terisolasi dari predator. Di pulaunya, burung Dodo merasa tidak perlu menghabiskan waktu berevolusi untuk terbang. Lagipula, cekaman alam di pulau Mauritius pun tidak sebanding dengan kemampuan burung Dodo, kepiting darat yang merupakan kompetisi tidak berdaya ketika burung Dodo memangsa mereka.

Setelah manusia datang ke pulau mereka dan memburu mereka, ekosistem yang menyokong hidup burung Dodo rusak. Sampai akhirnya mereka punah di tangan manusia. Apakah salah manusia memburu Dodo? Tentu bisa diberikan kesalahan sepenuhnya kepada manusia, tetapi di alam liar, manusia hanya dianggap predator kelas atas, seekor kera yang bisa menggenggam dan menggunakan alat, jika mangsanya mampu beradaptasi dengan keadaan alam yang mengintroduksi predator baru ini maka mereka akan bisa selamat dari kepunahan.



Lalu, pelajaran apa yg bisa diambil dari burung Dodo? Tentu, jangan pasif terhadap predator baru. Meskipun kita secara umum sudah bercokol di rantai paling atas, kita tidak tahu predator di luar Bumi. Siapa tahu, melihat kurva kejadian tahun 2020, umat manusia bisa saja didatangi alien April ini.
 



Tetapi pemikiran bahwa akan muncul predator baru yang lebih hebat dari manusia menunjukkan bahwa manusia memang cocok menempati tempat ini. Manusia takut terhadap predator yang lebih tinggi, tidak seperti Dodo yang biasa-biasa saja. Sekarang pun, dengan lahirnya virus baru di dunia, manusia menjadi satu-satunya spesies yang melakukan effort untuk mencegah diri dari serangannya. Namun demikian, manusia tidak begitu awas ketika dihadapkan dengan kenyataan bahwa alam kita semakin rusak.

Kita perlu waspada terhadap ancaman kepunahan, terlebih lagi ancaman yang benar-benar berada di hadapan kita. Kerusakan alam, hutan yang makin menipis, dan alam yang makin tidak setimbang. Karena seperti burung Dodo yang tidak melihat bahwa manusia adalah ancaman, kita juga sedang terancam punah.


Diubah oleh stereobrain 03-04-2020 23:15
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.4K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.