widya poetraAvatar border
TS
widya poetra
Cegah Infeksi Corona, Bahan Kaus Bekas Pun Efektif Jadi Masker Wajah


KOMPAS.com - Menutup hidung dan mulut dengan masker ketika berada di luar rumah, di saat virus corona merebak seperti sekarang ini, pasti akan sangat berguna bagi diri kita. Penggunaan masker -meskipun Pemerintah dan lembaga kesehatan dunia (WHO) menyebutnya hanya untuk yang sakit dan yang merawat orang sakit- tetap perlu dipertimbangkan untuk dipakai oleh mereka yang sehat.

Setidaknya, masker yang melekat di wajah kita akan mengurangi risiko terkena kotoran atau bahkan droplet dari pengidap Covid-19 -apapun jenis maskernya. "Pada titik seperti sekarang ini, seharusnya tak ada lagi pertanyaan soal 'keharusan' mengenakan masker demi melindungi diri kita dan orang-orang yang kita sayangi." Demikian dikatakan Jeremy Howard, ilmuwan riset di Universitas San Francisco, Amerika Serikat dalam pemberitaan di laman Good Morning America. "Sebab, ketika kita berbicara, kita bahkan tak bisa marasakan atau melihat ada air liur yang ikut keluar dari mulut kita," tegas dia.

Selanjutnya, ketika banyak pihak -termasuk para dokter dan pakar menyarankan penggunaan masker di tempat umum, kenyataan yang terjadi adalah kelangkaan masker di pasaran. Bahkan di Indonesia, sampai digerakkan sebuah kampanye untuk membuat masker sendiri mengingat sulit dan mahalnya mendapatkan masker pabrikan. Di sisi lain, penggunaan masker berstandar medis seperti N95 seharusnya lebih diutamakan untuk paramedis dan dokter yang menangani infeksi virus tersebut.

Harga yang mahal, sekali pakai, dan kelangkaan tentu memaksa warga untuk berpikir kreatif sambil tetap mempertimbangkan manfaat kesehatan. Para ahli mengatakan, apa pun jenis penutup wajah non-medis yang kita gunakan saat berada di luar rumah tetap bakal mendatangkan manfaat besar. "Jangan gunakan masker N95," kata Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti, Rabu lalu, ketika mengeluarkan imbauan untuk memakai masker bagi warganya. " Masker semacam itu hanya diperuntukkan bagi pekerja medis garis depan," tegas dia.


“Kita tidak melakukan operasi di rumah, atau pun selama berbelanja. Jadi kita tidak membutuhkan masker jenis itu," kata Howard." "Lagi pula, masker semacam itu lebih sulit untuk bernafas, jadi kurang nyaman untuk kita," sebut dia. Sebagai gantinya, sepotong kain katun, lembaran kaus bekas bisa bekerja efektif untuk melindungi diri kita.Howard menyebutkan, bandana atau syal - bahan apa saja yang memungkinkan, bisa dipakai untuk pelindung wajah. Lalu, menjadi makin baik jika bahan yang kita pakai itu bisa cukup menahan cairan.


KOMPAS


Kalau yang ini boleh lah mbalelo dari rekomendasi kemkes ataupun WHO,
mengingat Covid-19 baru sekitar 5 hari menunjukkan gejala
dan sebagian besar hanya gejala ringan atau bahkan sama sekali tidak bergejala
namun tetap berpotensi menularkan:

PAKAILAH MASKER DI RUANG PUBLIK
tidak usah pakai surgical mask atau malah N95,
biarkan itu untuk tenaga medis,
tapi pakai masker kain saja.
Jangan lupa selalu dicuci sehabis dipakai.

emoticon-Angkat Beer

Btw CDC -nya mamarika pun sudah merekomendasikan pakai masker:
CDC recommends wearing face masks during the coronavirus pandemic


lina.whAvatar border
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.4K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.