• Beranda
  • ...
  • Bisnis
  • 5 Alasan Kenapa Teknologi AR Kini Semakin di Lirik Oleh Berbagai Bisnis

ajrihusAvatar border
TS
ajrihus
5 Alasan Kenapa Teknologi AR Kini Semakin di Lirik Oleh Berbagai Bisnis

Teknologi Augmented Reality (AR) semakin dilirik oleh bisnis khususnya di bidang pemasaran. Sifat realita bertambah pada inovasi ini memberikan pengalaman menarik dan hidup bagi konsumen mau pun calon pelanggan. Di luar Negeri telah banyak jasa pembuatan AR berjamuran untuk memenuhi kebutuhan berbagai bisnis akan teknologi AR untuk mendukung perkembangan bisnis mereka. Selain untuk pemasaran, teknologi AR dalam perusahaan bisa bermanfaat juga untuk meningkatkan produktifitas dan keselamatan kerja.

Terus, bagaimana dengan jasa pembuatan AR di Indonesia?
Untuk itulah kami hadir, karena kami mengerti bahwa bisnis dan brand di Indonesia juga memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan terbaik dalam pengembangan teknologi AR. MonsterAR memiliki tenaga ahli dan profesional dalam Hi-Tech development, juga team R&D yang kuat dan inovatif, sehingga teknologi yang kami kembangkan selalu update dan terkini.

MonsterAR telah melayani berbagai brand ternama di Indonesia mulai dari OPPOPT. KAO Indonesia, hingga MU Webber.

Pengguna teknologi AR dapat memunculkan objek tambahan virtual ke dunia nyata sehingga menjadikan konten lebih hidup. Berbeda dengan Virtual Reality (VR) yang mana kita benar-benar merasakan terbebas dari dunia nyata, AR hanya memberikan pengalaman berupa adanya objek virtual yang muncul di sekeliling lingkungan kita.


Sifat itulah yang membuat teknologi AR dapat dimanfaatkan untuk banyak bidang, seperti gamependidikan, olahraga, ritel online hingga perabotan rumah tangga. Meski sedang kekinian, pastikan Anda memilih teknologi AR bukan lantaran mengikuti tren saja, namun harus benar-benar menghasilkan impact yang positif terhadap bisnis Anda.

Berikut lima contoh pemakaian AR untuk berbagai bidang dan tujuan, yang menjadi alasan kenapa teknologi AR kini semakin diminati oleh berbagai bisnis:


1. Filter AR untuk Digitalisasi Museum dan Tempat Wisata

Bukan hanya industri komersial yang perlu memakai teknologi AR. Museum kini telah berbenah agar tetap populer di kalangan milenial. Pemakaian teknologi AR, terutama filter AR, sangat cocok untuk memasarkan museum dan tempat wisata lainnya. Sebagai contoh adalah Tate Museum di London, Inggris. Pengelola museum ini memakai teknologi filter AR untuk menghidupkan museum.

Beberapa pengelola museum di Indonesia telah turut ambil bagian dalam gerakan Digitalisasi Museum. Sebagai contoh adalah teknologi AR yang kami kembangkan untuk museum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berada di pusat kota Magelang, Jawa Tengah. Jika Anda mengunjungi museum ini, cobalah untuk menjelajahi kecanggihan inovasi AR. Caranya, unduh terlebih dahulu aplikasi BPK AR Magelang. Lalu, arahkan kamera AR pada ponsel pintar atau tablet ke marker yang sudah disediakan. Marker ini menampilkan beberapa bangunan kuno di Magelang dalam bentuk tiga dimensi (3D). Aplikasi ini terdapat pada ruang Titik Nol Museum BPK RI Magelang.

2. Menyegarkan Pemasar Melalui Kartu Nama

Memperkenalkan produk atau jasa melalui kartu nama sudah bukan hal yang asing bagi kita. Daripada hanya berupa kertas yang acapkali hanya sepintas dilirik, bagaimana jika Anda mencoba memasukkan teknologi AR di dalamnya?

Berikut adalah hasil penggunaan teknologi AR yang membuat kartu nama bisnis menjadi interaktif dan menarik. Dengan cara canggih tersebut, orang akan lebih terkesan. Konten di dalam kartu nama tersebut akan lebih tertanam lebih lama dalam benak klien, partner atau siapapun yang Anda berikan kartu nama. Tentunya, tingkat keterlibatan dan kepercayaan yang di dapat dari klien dan pelanggan Anda jauh lebih besar dibanding menggunakan kartu nama biasa.






3. Menguatkan Brand Melalui Influencer
Filter AR dapat lebih lanjut dikhususkan untuk menguatkan brand dengan menggandeng influencer di media sosial. Ini menjadi taktik pemasaran yang selangkah lebih maju daripada hanya mengunggah foto influencer dengan caption menarik seperti yang selama ini sudah marak.

Dengan filter AR, influencer dapat lebih kreatif dalam memasukkan pesan brand Anda ke dalam unggahan mereka. Sebagai Brand Ambassador atau duta brandinfluencer dapat berbagi filter AR yang berisikan pesan brand Anda ke followers influencer tersebut. Berkat filter tersebut, followers influencer tersebut dapat saling berbagi sehingga kampanye pemasaran produk Anda menjadi viral di media sosial.

Contoh yang paling tepat untuk hal ini adalah kampanye #PUMANSOFSG yang dibuat oleh UltraSuperNew di Singapura. Enam influencer memperoleh filter Instagram bermerk Puma yang menjadi viral dengan tagar tersebut. Inti dari kampanye tersebut adalah mengubah keseluruhan populasi pengguna menjadi maskot Puma.


4. Memasarkan Game dengan Tubuh Pengguna Sebagai Controller 
Selama ini kita mengenal game adalah permainan yang pasif. Pengguna hampir 100 persen mengandalkan teknologi dan sangat sedikit gerak badan untuk ber-gaming ria. Bagi Anda yang bergerak di sektor gaming, Anda dapat mencari vendor penyedia jasa pembuatan AR untuk game dengan tubuh pengguna sebagai controller. Cara ini dapat menggaet lebih banyak peminat game sebab manfaat gerak aktif tetap mereka dapatkan.

Gamifikasi yang kami kembangkan untuk PT. KAO juga mengadopsi teknologi tersebut. Selain menghibur, juga mendidik masyarakat tentang lokasi kuman yang membandel di tubuh melalui game interaktif. Cara memainkan game ini cukup mudah. Pemain cukup menggosok-gosok bagian tubuh tertentu dengan benar sebagai cara membantu Captain Guard untuk melawan kuman-kuman yang membandel.

5. Menarik Minat Calon Pembeli Melalui Game Berhadiah
Sebagai contoh adalah iklan dalam produk Choki-Choki bersama BoBoiBoy. Choki-choki menjadi inspirasi hampir semua produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ketika membuat aktivasi pemasaran terkait AR yang membuatnya menjadi buah bibir dan meningkatkan penjualan. Anak-anak kecanduan memainkan game tersebut. Mereka rela membeli lagi demi memperoleh kartu yang berbeda.

Cara pemasaran melalui AR dan VR diprediksi akan terus bertumbuh. Menurut data dari lembaga penelitian Report Linker, pasar teknologi AR dan VR akan berkembang 41,2% antara 2016 dan 2025. Hingga 2025, pasar teknologi AR dan VR akan mencapai US$130,01 miliar.
0
475
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
Bisnis
icon
69.8KThread11.4KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.