faay.munggaranAvatar border
TS
faay.munggaran
Ini alasan orang orang memilih untuk Bunuh diri. Kenapa?
Halo sahabat,
Saya tidak ada maksud menjatuhkan berbagai pihak, dan tidak pula memaksa kalian untuk percaya dengan apa yang saya katakan. Karena hakikatnya semua adalah kehendak Allah Swt.

Enjoy ceritanya ya....



Bunuh diri? Pernah terlintas di benak sahabat? Atau sudah pernah terjadi? Upss. Sahabat, cerita kali ini aku bertemu dengan seorang wanita yang sekarang bukan lagi sebagai manusia, yaa dia hantu yang sebelumnya adalah manusia lalu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya begitu saja dengan menjatuhkan diri dari gedung di lantai 13.

Heyy jangan tegang tegang ahh, heheh santai aja yaa. Kali ini aku sebagai penulis cerita akan menjadi seorang Wanita tragis itu.

September 2013 silam, namaku Julia Septiani. Orang orang dulu memanggilku lia tapi sekarang orang orang memanggilku "KUNTILANAAAKKKK". Termasuk Fey yaa Fey dia adalah temanku, teman baruku yang sedikit memberiku semangat untuk bertahan hingga waktunya nanti tiba. Kadang aku berfikir kenapa tuhan tidak mempertemukan ku dengan Fey sebelum semua ini terjadi, tapi ya sudahlah itu yang selalu di katakan fey kepadaku. Yang sekarang harus aku lakukan adalah bercerita bagaimana aku bisa menjadi sosok atau arwah yang penasaran akan hidupnya sendiri.

Juli 1990 aku dilahirkan oleh kedua pasangan yang terpaksa dipasangkan karena ulahnya sendiri, aku seperti seorang anak yang tidak diharapkan oleh orang tua nya. Yaa kalian boleh sebut aku sebagai anak haram, maaf jika itu terdengar sedikit kasar tapi memang itulah hidupku. Ada pepatah apa yang kalian tanam itu yang akan kalian tuai, kuharap kalian sudah mengerti tanpa aku harus menjelaskan lebih rinci lagi.

Sejak bayi aku di rawat oleh seorang perempuan yang biasa aku sebut ibu mungkin kalian juga begitu, dan yaa pasti nya ada ayah yang juga menemani aku dan ibu. Tapi itu tidak terjadi ke padaku, Sejak aku berusia 6 tahun aku sudah terbiasa melihat dan mendengar ayah dan ibuku saling berkata kasar di hadapanku, saling beradu emosi, dan ayah menampar ibu ketika mungkin emosi nya sudah tidak terkendali lagi. Aku disaat itu hanya bisa merintih memangis dan kesakitan tidak hanya sakit hati melihat kedua orang tua ku seperti itu, tapi ayah atau ibu ku juga sering memukuli ku jika mereka sudah tidak kuasa menahan amarahnya.

Aku tidak punya banyak teman, mungkin mereka takut karena aneh melihatku. Melihat lengan atau wajahku yang lebam karena perbuatan orang tua ku. Tapi sejujurnya aku sangat membutuhkan seseorang yang bisa mendengarkan ceritaku, yang bisa memberiku semangat untuk hidup, yang bisa memberiku motivasi untuk menjalani situasi seperti ini. Tapi itu semua hanyalah hayalan ku saja yang tidak akan pernah terjadi.

Semakin umurku bertambah, semakin bertambah pula rasa sakit yang ku rasa di sekujur tubuhku karena saat ini tidak hanya di pukuli oleh ayah dan ibu. tapi aku juga di tendang dan di lempari oleh benda yang ada di dekatnya. Aku tidak bisa menghindar atau mengelak karena sekali saja aku melakukan itu maka akan semakin sakit pula yang aku rasakan nanti.
Suatu hari kurasa Ayah dan Ibu bertengkar dengan sangat luar biasa, yaa aku mendengarnya.

" Aku bilang anak itu hanya akan membawa petaka hanya akan membawa masalah dalam hidup kita" suara Ayah dengan penuh amarah. " Aku bilang saat kau hamil kenapa kau tidak aborsi saja, kenapa tidak kau lakukan". Ayah menyambung perkataan nya. "Aku takut mas, aku takut, semuanya seperti gelap pada saat itu". Ucap ibu dengan suara yang bergetar sambil merintih mungkin karena dia ingat masa masa itu. "Kau takut apa? Takut dosa? Kau lupa ya?! Kita ini sudah berdosa". Ayah membalas dengan sangat terpuruk.

Mendengar perbincangan mereka berdua entah apa yang aku rasakan pada saat itu. hatiku terasa sudah tidak berdetak lagi, darahku seakan akan berhenti mengalir, telinga ku seperti tidak bisa lagi mendengar, dan pandanganku mulai memudar. Aku lari dari rumah aku melewati dan sekaligus melihat ayah ibu untuk terakhir kalinya mungkin begitupun dengan mereka, berlari tanpa arah. Dan yang aku fikirkan saat itu hanyalah, untuk apa aku hidup jika kehidupan ku saja tidak berarti? Untuk apa aku masih hidup jika keberadaan ku saja tidak di inginkan oleh ayah ibuku sendiri, dan untuk apa aku masih hidup jika tidak ada seorang pun yang menolong ku. Bahkan tuhan pun tidak memberiku jalan lain selain aku mengakhiri hidup ini.

Aku tiba di sebuah gedung terbengkalai, aku hitung setiap tangga yang telah aku lewati. Aku tiba di lantai 13 gedung itu, dan aku berfikir jika hidup hanya bisa membawaku sengsara kenapa aku tidak mati saja. Dengan mati semuanya akan berakhir, bahkan mungkin ayah dan ibu pun akan bahagia ketika tahu bahwa aku benar benar pergi dari hidup mereka. Karena itulah yang mereka inginkan.

Mataku terpejam angin malam berhembus begitu kencang sehingga terasa di pelipis mataku menghapus semua air mata seakan akan memberi isyarat bahwa semuanya telah berakhir.

Aku fikir, aku akan tenang aku akan bahagia setelah itu. Tapi salah itu semua salah, dan aku tahu aku telah melakukan perbuatan salah, perbuatan yang di benci oleh tuhan. Kini masalahku terasa begitu berat, terasa begitu sakit bahkan lebih sakit ketika di pukuli oleh ayah dan ibu. Aku terasa seperti tidak memiliki tangan kiri, dan tangan kanan ku sangat sakit sekali seperti tidak ada satupun dokter yang dapat menyembuhkan nya. Wajah ku hancur aku dapat merasakan rasa perih, sakit, dan cucuran darahku sendiri. Kaki ku lemas dan bengkak sekali, rasanya kaki ku seperti habis di pukuli oleh besi tapi aku masih berusaha untuk berdiri tegak. Aku hidup bukan di dunia lagi bukan beriringan dengan manusia lagi, aku telah hidup berbeda dengan mereka. Aku hidup di alam yang aku sendiri pun tidak tahu namanya. Mengapa setelah mati aku tidak kembali kepada tuhan? Mengapa aku setelah mati beban beban hidupku tidak menghilang, malah semuanya terasa begitu berat terasa begitu sakit. Mungkin yaa ini yang dinamakan mati sebelum saatnya dimana aku telah melanggar takdir tuhan, sehingga aku di hukum oleh tuhan dan aku harus menunggu sampai waktunya tiba dengan semua rasa sakit ini.

( Cerita di ambil alih oleh Fey lagi yaa, heheh
Btw makasih yaa Lia ceritanya udah mau di publish dengan harapan agar tidak ada lagi hal seperti ini terjadi ).

Saya bertemu dengan Lia disaat saya sedang terpuruk sembari mengendari sepeda motor, malam hari itu saya sangat merasa tidak berguna lagi, saya merasa terlalu berat beban hidup saya, dan saya merasa mungkin jika saya mati saya akan terbebas dari beban beban berat itu. Tapi tidak itu semua tidak terjadi mungkin tuhan masih memberi saya kesempatan, tuhan masih memberi saya kekuatan karena pada saat itu saya bertemu dengan Lia. Mungkin jika tidak nasib saya saat ini akan sama seperti Lia, Terimakasih Lia.

Nah jadi itu sahabat, saya harap kalian semua bisa mengambil pelajaran yang sangat banyak, yang sangat berharga dari Cerita "Teman" ku ini.

Lari dari kenyataan itu bukanlah jalan keluar yang paling sempurna.

{ Untuk nama tokoh saya samarkan ya sahabat, demi menjaga privasi korban }.

Nah, Sahabat juga boleh nih sharing di kolom komentar siapa tau ada yang sama juga ceritanya seperti aku, atau sahabat pernah mengalami kejadian kejadian Janggal? Monggo curhat aja di komen okey.

Terimakasih sahabat, bantu support yaa cerita aku.
Sampai ketemu di cerita berikut nya ...
Diubah oleh faay.munggaran 05-05-2020 04:45
zafinsyurgaAvatar border
Gimi96Avatar border
NadarNadzAvatar border
NadarNadz dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.6K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
Supranatural
icon
15.6KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.